DUA PULUH SATU

73 4 0
                                    

"Satu.. Dua.."

KLIK

KLIK

"Gaya lain ya Angga. Satu.. Dua.."

KLIK

KLIK

"Oke. Selesai"

Angga merapikan kembali kemejanya, kemudian mengambil beberapa lembar Tissue yang disodorkan oleh pihak makeup. Ini pertama kalinya ia menjadi model dalam Photoshoot. Rasanya memang seru, berpose secara bebas

Tapi yang sulit adalah, disaat kalian harus berpose dan di foto dengan kamera yang luar biasa menyilaukan mata. Belum lagi beberapa orang lain yang mencuri kesempatan untuk ikut foto

"Lima belas menit. Abis itu kita lanjut sesi terakhir ya Ga" ujar Om Herwan, sebagai Fotografernya hari ini

Beliau yang mengarahkan apa saja yang harus ia lakukan, apa gaya yang harus ia praktekkan dan lain lain.

Angga mengangguk seraya mengacungkan jempolnya keatas. Kemudian ia berjalan menghampiri Anggi yang sedang memainkan ponselnya. Gadis itu dengan sigap mengambil air mineral ditasnya untuk Angga minum

"Minum dulu.. pasti capek" ujar Anggi

Angga mengambilnya, kemudian duduk disebelah gadis itu dan merangkulnya. Anggi dengan suka hati menyandarkan kepalanya di Bahu Angga

"Lama ya?" Tanya Angga

Anggi menggeleng cepat, "Ngak kok.. ini sesi terakhir kan?" Tanya Anggi. Angga mengangguk, "Iya. Abis ini makan yuk, Aku laper banget deh" ujar Angga

Anggi terkekeh geli, kemudian ia mengeluarkan Cupcake yang ia bawa dari rumah, "Nih makan dulu, bisa buat ganjel" ujar Anggi

Angga menerimanya kemudian memakannya dengan lahap. Mereka mengobrol sebentar, tentang kegiatan mereka hari ini. Lebih banyak Anggi yang berbicara, karena ia harus menceritakan apa saja yang disampaikan saat upacara pagi tadi

"Angga! Yuk, Sesi terakhir"

Anggi menyelesaikan pembicaraannya sejenak. Kemudian membiarkan Angga menyelesaikan sesi Photo terakhirnya

Setengah jam kemudian. Angga sudah selesai dan diperbolehkan pulang. Anggi sendiri merasa bahwa Photoshoot kali ini benar benar sebentar

"Gimana? Kamu suka Kerjaan baru kamu?" Tanya Anggi. Kini mereka sudah dalam mobil Angga untuk menuju salah satu rumah makan favorite mereka

Angga menggedikkan bahunya, "Sejauh ini sih, oke oke aja.. emangnya kenapa?" Tanya Angga

Kini Anggi menggedikkan bahunya, "Gapapa, aku support kamu kok.. apapun yang kamu pilih. Asal halal" ujar Anggi terkikik geli

Angga tanpa sadar tersenyum penuh arti, "Makasih ya.. kamu udah mau support aku" ujar Angga. Anggi kini menatapnya kemudian tertawa pelan, "Lebai.. sok drama banget sih kamu!" Dengus Anggi

Kemudian Angga memarkirkan mobilnya disalah satu kedai Roti bakar kesukaan mereka. "Kali ini aku yang traktir ya" ujar Angga saat mobilnya sudah terparkir sempurna

Anggi melepas seatbellnya dengan tatapan geli, "Bukannya selalu kamu ya yang bayar? Setiap aku yang bayar, besoknya kamu kembaliin" ujar Anggi

"Ya kan biasanya disuruh mamaku balikin. Sekarang, itu tanggung jawab aku" ujarnya kemudian mengedipkan sebelah matanya. "Tunggu.." ujar Angga lagi,cowo itu dengan cepat keluar dari mobil dan berbalik kearah Anggi, ia membukakan pintunya pelan dan berlagak seperti pangeran

"Silahkan My Princess.." ujar Angga lembut

Anggi tertawa seketika, "Makasih Angga" ujarnya kemudian melenggang meninggalkan Angga yang masih terdiam ditempatnya. Senyum jailnya seketika muncul, "Panggil sayang kek!" Teriaknya hingga banyak yang mendengar dan terkekeh melihat tingkahnya

Ia tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya. Hanya saja belakangan ini ia menjadi laki laki yang agak konyol karena jatuh cinta

Nobody knows? Cinta memang membuat segalanya berubah bukan?






Tbc

Yok, VOTE! VOTE! VOTE!

Friendship Or Relationship (FOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang