_Kanaya_
Langkahku terhenti saat melihat seseorang yang tak asing berdiri bersandar di depan ruang kelasku.
"Hei" sapanya
"Lo ngapain depan kelas gue" tanyaku mengingat ini adalah ruang semester tiga sedangkan cowok di hadapanku ini baru semester satu.
"nungguin lo. Lo nanti kuliah sampek jam berapa?"
"cuman satu mata kuliah. Palingan jam 10 juga udah selesai"
"emm.. ntar pulang kuliah bisa temenin gue.. ke toko buku? gue bingung minta temenin siapa. Gue gak punya banyak teman."
"emm.." aku memikirkan sejenak ajakan Alfin sebelum akhirnya menjawab "Boleh deh. Ntar gue hubungi kalau kuliah udah selesai. Gue masuk dulu ya."
"Oke" Jawab Alfin dengan senyuman. Aku membalasnya dengan senyuman pula sebelum melangkahkan kakiku ke dalam kelas.
Jangan salah faham dulu. Aku masih setia sama Abi. Aku menerima ajakan Alfin cuma karena aku menganggap dia temanku. Lagian cuma ke toko buku kan bukan jalan-jalan.
Selesai kuliah Aku langsung menghampiri Alfin yang tengah menungguku di ujung koridor.
Hampir satu jam kami memutari toko buku tapi Alfin belom juga menemukan buku yang di carinya. Entah buku apa yang di carinya. Setiap Aku tanya Dia selalu kebingungan menjawabnya. Lelah membuntuti Alfin, Aku memilih untuk mencari bukuku sendiri.
Pandanganku tertuju pada buku-buku novel yang terpampang di rak depan. Tanganku mengambil satu novel karya pengarang favoritku. Ingin rasanya aku membeli novel itu. Tapi harganya lumayan mahal. Pengeluaranku bulan ini sudah terlalu banyak. Sebenarnya aku bisa menģgunakan uang simpananku atau minta uang tambahan pada papa, namun aku tak mau menjadi boros demi sesuatu yang tak terlalu penting.
"Kenapa di balikin?" tanya alfin yang tiba-tiba ada di sampingku saat melihat aku mengembalikan novel yang sedari tadi aku pegang.
"Lagi bokek. Bulan depan aja gue ke sini lagi beli tuh Novel."
"Lo suka?" tanyanya lagi.
"Iya. Itu karya penulis favorit gue. Novel-novelnya selalu best seller."
Alfin mengambil lagi novel yang baru ku kembalikan di rak "Gue beliin buat lo sebagai hadiah karena lo mau jadi teman gue"
"serius?" tanyaku tak percaya.
"Iya bawel".
"Makasiih..Lo udah nemu buku yang lo cari?"
"emm..udah"
"Mana?" tanyaku heran melihat dia nggak bawa buku lain selain buku novel tadi.
"Ada di sana" Dia menuju rak belakang dan kembali membawa sebuah buku.
"Ini bukunya" Alfin menunjukkan buku yang baru di ambilnya
"Hah teori akuntansi dasar. Bukannya kamu udah katam materi itu?"
" Emm... pengen punya aja"jawabnya lalu berjalan menuju kasir, aku mengikutinya. membiarkan hatiku yang masih terheran-heran mengingat Alfin yang sedari tadi muter-muter mencari buku sampek satu jam tapi pilihan akhirnya malah sebuah buku yang terpampang jelas disebuah rak yang dari tadi aku melihatnya berkali-kali. 'Gitu aja kug nyarinya hampir satu jam fin' gerutuku dalam hati.
Setelah dari toko buku Alfin mengajakku makan. Mengingat status sosial Alfin, Aku kira Alfin akan mengajakku makan di sebuah restorant atau kafe lah. Tapi sepertinya dugaanku salah. Alfin memarkirkan mobilnya di depan sebuah rumah makan padang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Aku Mencintaimu
Ficção AdolescenteKanaya putri Artavia seorang mahasiswa semester 3 yang menjalani hidupnya dengan bayangan rasa bersalah atas kematian kakaknya. Pertemuannya dengan Alfin Ardiansyah Putra mengubah segalanya.. Tapi siapa sebenarnya Alfin? kenapa dia tiba-tiba datang...