Omg..
Omg..This is not real, please wake me up! Nggak mungkin aku hamil. Secara aku ini laki-laki dan nggak mungkin aku bisa hamil. Mungkin ada kesalahan. Aku harus tanya ke bunda.
"Bunda! Bunda dimana?!" Teriak ku kencang. Seluruh ruangan di dalam rumah pun ikut bergema.
"Bunda di dapur sayang" balas bunda yang juga berteriak. Langsung aku berlari ke arah dapur. Sesampainya di dapur nafas ku tidak beraturan. Tidak biasanya aku seperti ini. Seperti berlari sambil membawa karung beras.
"Pelan-pelan sayang. Tuh kan nafas mu tidak beraturan jadinya"
"Bunda, I have a question, am I pregnant?" Tanyaku sambil terengah-engah. Bunda terdiam dan mengukir senyum kecil di wajahnya.
"Kalo iya kenapa" ucap bunda dengan santainya. Bunda malah tertawa kecil aambil melihatku yang kebingungan seperti ini.
"Astaga! Terus kalo aku hamil, sekolah ku gimana bunda?! Astaga semua nya berantakan" sedihku. Air mata mulai mengalir di pipiku. Aku tidak mau semua mimpi dan impian ku lenyap hanya karena aku hamil. Aku tidak ingin seperti ini. Aku tidak menginginkan anak ini!
"Kalau itu, sudah ayah dan bunda atur. Nanti kamu bakal homeschooling sampai anak kamu lahir. Nanti habis itu kamu boleh milih mau homeschooling atau lanjut ke sekolah umum" jelas bunda panjang lebar.
"O iya dan satu lagi, syukuri anak yang ada di dalam kandunganmu. Walau kamu sedang mengandung bukan berarti masa depan mu bakal hancur. Bunda yakin Calvin bisa membantu kamu buat ngeraih cita-cita mu. Dan seminggu lagi kamu bakal tunangan dengan Calvin, sayang" ucap bunda lalu mencium puncak kepala ku. Bisa kurasakan hawa kebahagiaan dari bunda. Kalau bunda merasa senang aku pun juga ikut senang, walau hati kadang tak sejalan dengan pikiran.
"A-aku belum siap bunda" ucapku gemetaran. Jujur, umurku baru 16 tahun dan 3 hari lagi baru 17 tahun. Bukannya itu waktu yang terlalu muda untuk tunangan? Apa ga bisa tunangan sehabis aku melahirkan aja?
"Kamu udah siap sayang, 3 hari lagi kamu kan udah berumur 17. Jadi menurut bunda itu waktu yang pas buat kamu tunangan. Semoga kamu bahagia ya Jean kecilku" ucap bunda lalu memelukku dan menciumi pipiku.
"Yaudah deh bunda" jawabku lalu membalas pelukan bunda.
》Back to Calvin《
-Calvin POV-
Gue jalan sambil jingkrak-jingkrak masuk ke rumah gue. Tadi gue udah ijin sama Jean kalo mau pulang dulu buat beritahu berita bahagia ini ke mereka.
"Mom, dad!" Teriak gue.
"Di belakang!" Teriak dad. Ya, sekarang mereka lagi libur. Tepatnya sih cuti tahun baru.
"Mom, dad, Jean hamil!" Teriak gue langsung. Mom yang lagi nyeruput teh nya langsung muncrat in ke depan. Dan dad yang lagi baca koran langsung di jatuhin korannya.
"Kamu bercanda ya? Jean kan laki-laki" tanya mom sambil sedikit ketawa.
"Eh aku seriusan mom! Kalo ga percaya tanya langsung aja sama bunda" omg, gue keceplosam manggil tante Bella jadi bunda.
"Bunda? Siapa bunda?" Tanya dad sambil menaikkan satu alisnya.
"Itu, tante Bella maksud aku" jawab gue.
"Oh Bella rupanya. Berarti kalau Jean benar-benar hamil, kamu harus menikahinya. Kamu harus bertanggung jawab sebagai laki-laki" ucap dad penuh penekanan di setiap perkataannya.
"Y-ya iya. Makanya seminggu lagi tante Bella mau adain acara tunangan gitu. Tapi masih rencana, katanya mau di obrolin dulu sama mom sama dad"
"Oh bagus kalo begitu, nanti malam mom sama dad akan datang ke rumah Jean dan membicarakan ini. Kamu tinggal tunggu hasilnya aja" ucap mom penuh semangat. Ya, emang gitu kelakuan sih mom. Dia seneng banget sama yang namanya anak kecil dan kepingin punya cucu padahal kan gue masih imut-imut gini. Entah pake dukun ato apaan si Jean hamil beneran dan itu buat mom bahagia banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Two Side Of The Mirror
RandomCuma cerita tentang anak sekolahan yang pulang kampung dan ketemu sama kembaran mantan nya doang. Tapi tau sendiri lah pasti banyak konfliknya wkwkwkwk. ~Jean~ Aku, remaja berusia 16 tahun yang menderita social anxiety disorder. Ya, sejak hari itu a...