[20] kerelaan Radit

6K 210 2
                                    

****

nita tersenyum melihat betapa semangat nya Yoda, hari ini adalah hari wekeend dan hari ini juga laki laki itu sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit.

"lo tau gak Nit, gue bosan banget di rumah sakit terus" ujar Yoda.

Dan hanya di tanggapi Nita dengan senyum tipis nya, bukan Nita tak senang melihat Yoda yang sudah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, hanya saja sekarang ini memang sedang ada yang menganggu pikiran nya cewek itu.

Putus nya hubungan nya dengan Radit, tentu saja itu sangat membuat Nita sangat merasa bersalah, ia sudah benar benar menyakiti laki laki yang dengan tulus mencintai nya.

Melihat raut wajah Nita yang terlihat sendu dan sedih membuat Yoda bertanya tanya, ada apa dengan gadis itu?

"Nit, mikirin pak Radit? " tanya Yoda yang seakan akan memang tau apa yang sedang Nita pikirkan sekarang.

Nita sudah menceritakan semua nya mulai dari Meyla dan Radit yang melihat diri nya dan Nita sedang berciuman, mulai dari Meyla yang kini memusuhi Nita.

Dan tentu saja laki laki itu juga sangat merasa bersalah, ini juga berawal dari diri nya, ia sudah terlalu egois dan terlalu terbawa suasana, harus nya memang hal itu tidak sepatut nya terjadi, kalau begini cara nya Yoda seperti merasa telah menjadi perusak hubungan orang.

Ah apa ia sehina itu?

"apa harus gue bantu supaya hubungan lo sama dia membaik"tawar Yoda.

Nita mengeleng, lagi pula itu akan terasa percuma, apa lagi yang musti di perbaiki hubungan nya dengan Radit? Toh laki laki itu juga sudah memutuskan nya, akan sangat tidak tau diri jika diri nya masih meminta balikan, lagi pula ia masih punya harga diri. Dan ia sangat menghargai keputusan Radit, mungkin memang jalan yang seperti ini yang terbaik untuk diri nya dan Radit.

Lagi pula Nita tak ingin lebih dalam menyakiti Radit karena gadis itu yang tidak pernah bisa mencintai Radit, toh ia pikir juga memang Radit pantas mendapatkan gadis yang lebih baik yang pasti nya juga lebih mencintai diri nya.

"gak perlu Yod, di udah mutusin gue, yang gue pikirin sekarang yang lebih penting itu, gimana membuat hubungan persahabatan gue dengan Meyla membaik" ucap Nita.

Terdapat gurat kesedihan ketika gadis itu mengatakan kalimat itu, mengingat Meyla yang sekarang membenci nya dan menganggap nya penghianat.

"maafin gue ya Nit, gue yang membuat semua nya jadi serumit ini, gue yang terlalu egois, gue terlalu ingin memiliki lo Nit, harus nya gue bisa mengerti posisi lo" sesal Yoda.

"ini bukan salah lo, tapi ini salah kita berdua" koreksi Nita.

"andai saja waktu itu gue cukup peka sama perasaan lo nit, pasti sekarang kita sudah bersama mengubah status kita dari yang tadi nya cuma sahabat jadi sepasang kekasih, tapi akibat ketidakpekaan gue lo jadi sakit sendiri, dan sekarang kita mana mungkin bisa bersama sedangkan nanti pasti ada hati yang terluka"'!ujar Yoda.

Jika boleh egois Yoda ingin Nita menjadi milik nya, laki laki itu ingin membahagia kan Nita dengan segenap Cinta dan Kasih sayang yang dia punya, Yoda tau Nita sudah terlalu lama menahan rasa sakit hanya karena tersiksa oleh perasaan nya sendiri.

"tapi gue rasa kita juga berhak bahagia Yod, kita saling mencintai, apa kah kita salah jika kita... Merubah status kita menjadi pacaran " ujar Nita.

Memang terkesan sedikit jahat, setelah tak lama putus dari Radit, kini Nita malah menginginkan Yoda lagi, menginginkan laki laki itu untuk menjadi kekasih nya, karena memang semua itu tidak pernah berubah, sekarang dan dulu Yoda tetaplah laki laki yang di cintai nya.

Lantas harus kah sekarang ia memikirkan perasaan orang lain setelah perasaan nya sendiri juga ikut terluka.

"gue gak tau Nit,"

"kalian berhak kok"

Suara itu menginterupsi Yoda dan Nita. Meyla gadis itu melangkah menghampiri dua orang itu, dapat Nita lihat dan rasa kan wajah itu tak lagi menatap nya dengan tatapan benci dan kecewa, lantas apa kah Meyla sudah mau memaafkan nya? Tapi apa kah secepat itu.

" LMeyla" panggil Nita , mata nya mulai berkaca kaca tanpa aba aba lagi gadis itu langsung menubruk tubuh Meyla, memeluk nya dan bergumam kan maaf berkali kali.

"hiks..maafin gue, gue udah nyakitin kak Radit, gue gak bisa tepatin janji gue buat gak nyakitin kakak lo, nyata nya gue malah membuat dia tersakiti. Gue merasa kalau gue ini memang jahat Mey..maafin gue"  Nita menangis.

Meyla mengusap usap punggung Nita, gadis itu melepas pelukan nya mendongkak menatap Nita dengan senyum tipis nya.

"gue udah maafin lo kok Nit, bahkan kak Radit juga sudah memaafkan lo, gue bisa memaklumi kalo hati itu tidak mungkin bisa untuk di paksain, gue tau dari awal juga perasaan lo sama Yoda gak pernah berubah, dan gue dengan egois nya memaksa kan kehendak gue supaya lo menerima kakak gue, padahal gue tau lo gak pernah bisa mencintai laki laki selain Yoda, dan gue juga sadar lo berhak bahagia " tutur Meyla.

Nita tersenyum, gadis itu menatap Yoda yang juga sedang menatap nya dengan senyum tulus yang tak pernah Yoda tunjukan pada nya sebelum nya.

Senyum itu yang dulu selalu Yoda perlihat kan untuk Nanta, kini senyum itu benar benar menjadi milik nya, boleh kah sekarang Nita berbahagia?

Apa kah ini akhir dari penantian nya selama ini.

"Meyla benar"

Lagi lagi suara seseorang menginterupsi, Nita tersenyum tipis ketika mendapati Radit yang juga datang, terlihat dahi nya masih terbalut perban, mungkin laki laki itu juga baru di perboleh kan pulang dari rumah sakit.

Dapat Nita lihat senyum yang Radit tunjukan kepada nya adalah senyuman tulus dan penuh keikhlasan.

"kak Radit maaf...

"syuttt... Udah ya jangan minta maaf lagi. Semua orang pasti memiliki kesalahan Nit, aku sudah memaafkan kamu, dan aku tau kamu juga berhak bahagia, seperti yang Meyla bilang jika kamu sudah terlalu cukup menderita karena merasa sakit nya memendam perasaan Cinta kepada sahabat kamu sendiri, dan sekarang kalian tunggu apa lagi? Yoda sudah peka dia hanya tidak bisa membedakan rasa sayang antara sahabat dan antara rasa sayang laki laki terhadap perempuan, gue yakin mungkin dari dulu juga Yoda mencintai lo, hanya saja dia yang tidak pernah menyadari nya" tutur Radit.

Tidak ada sorot mata terluka yang terpancar dari laki laki itu, apa kah Radit terlalu pintar menyembunyi kan rasa kecewa nya? Tapi yang Nita lihat sorot mata itu memang menunjukan ketulusan dan penuh dengan kerelaan.

Radit adalah laki laki yang cukup dewasa, dan Nita tidak pernah meragukan akan hal itu.

"aku gak tau harus ngomong apa lagi sama kamu kak, kamu adalah laki laki terhebat yang pernah aku kenal" ucap Nita haru.

"sudah seharus nya bukan, bahwa kita harus membahagiakan seseorang yang kita sayang dan kita Cinta, Cinta itu tidak harus saling memiliki berjanji lah untuk selalu bahagia agar aku merasa bahwa pengorbanan ku tidak akan sia sia" ujar Radit.

"Yoda. Ini saat nya, Nita sudah terlalu cukup lama menunggu kamu, dan bahagia kan lah dia yang selama ini mencintai kamu, bukan kah kamu juga mencintai nya tunggu apa lagi" ucap Radit.

"terimakasih sudah mau mengerti" hanya itu yang mampu Yoda kata kan terhadap Radit.

Dan belajar merelakan apa yang tidak bisa kita miliki itu tidak terlalu buruk, anggap lah semua ini sebagai langkah untuk mendewasa kan diri.

Jika semua orang beranggapan jika harapan dan penantian itu akan berujung kepada kesedihan dan berakhir dengan sia sia, tapi tidak bagi Nita.

Harapan itu benar benar nyata.

Bukan kah sebelum kita merasakan buah dari kebahagiaan kita akan merasakan pahit nya penderitaan dan rasa sakit terlebih dahulu.

Dan harapan untuk bersama mu kini nyata yod.

****

AKU INGIN BERSAMAMU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang