[17] ciuman.

5K 206 6
                                    

****

"Ckk anjir bosen"

Keluh Yoda, berada di rumah sakit dan hanya berdiam diri seperti ini saja sungguh membuat laki laki itu merasa jenuh, melihat raut wajah Yoda yang terlihat bt dan kesal membuat Nita terkekeh pelan.

"lo itu kayak anak kecil deh"  Nita berkomentar.

Yoda tersenyum, laki laki itu seperti merasa kan kehangatan yang dulu sempat hilang antara diri nya dan Nita, kini telah kembali, Nita masih sama seperti dulu menjadi sahabat nya yang selalu peduli pada nya.

"mending lo tidur deh, udah malam" perintah Nita.

"ada juga lo mending pulang deh ini sudah malam" ujar Yoda membuat gadis yang duduk di kursi dekat bankar yang di tiduri nya mendengus sebal.

"lo ngusir gue? dasar odah sialan " kesal Nita.

Dia manggil gue dengan sebutan itu lagi, gue ngerasa dia benar benar kembali seperti Nita yang dulu " batin Yoda laki laki itu menatap Nita lembut dan tentu saja hal itu membuat yang dia tetap aja salah tingkah.

Nita merasa kan degup jantung nya yang masih bereaksi sama menanda kan jika perasaan nya masih sama seperti dulu, ohh Nita tau seharus nya ia tak boleh seperti ini, karena ini mungkin akan menyakiti Radit yang kini berstatus sebagai pacar nya.

Tapi perasaan tetaplah perasaan sangat sulit untuk di hilang kan.

"Nita, lo sudah maafin gue?" ucap Yoda dengan air muka yang kini menunjukan keseriusan pertanda jika kini mereka telah memaskuki zona obrolan yang mulai serius.

Nita tersenyum."gue yang harus nya minta maaf sama lo Yod, gue sudah menilai lo buruk, gue sudah berprasangka yang tidak baik sama lo, gue sudah mengira bahwa lo yang menghamili Nanta, padahal bukan ,gue salut sama lo harus nya lo marah sama Nanta karena dia sudah jelas jelas mengkhinati lo, tapi lo begitu baik Yod lo malah nolongin dia , bahkan lo sampai rela bertengkar sama Leo hanya untuk Nanta, hanya untuk meminta Leo bertangung jawab sama Nanta, gue merasa jahat Yod dengan sikap gue selama ini,mengacuh kan lo ,menghindari lo, padahal gue tau lo mencoba berusaha buat jelasin semua nya sama gue, tapi gue egois.. Gue." Nita tak sanggup melanjutkan kata kata nya karena air mata nya yang sudah jatuh berderai dari kelopak mata nya.

Yoda  menghapus air mata Nita dengan tangan kanan nya yang terpasang selang infus.

"jangan nangis Nit, gue juga salah seharus nya gue dengerin omongan lo waktu itu kalo Nanta bukan cewek yang baik buat gue, dan maafin gue juga ya atas ketidakpekaan gue selama ini terhadap perasaan lo, gue yang terlalu banyak menyakiti lo Nit dan lo harus tau juga.. Kalau gue.. Tidak pernah mencintai Nanta " ujar Yoda jujur.

Nita mendongkak menatap sorot mata Yoda dengan intens.
"kenapa? " tanya nya.

"gue gak ngerasain perasaan yang sakit saat tau kalau dia selama ini menghianati gue, dan David bilang kalau sebenar nya perasaan gue sama Nanta itu hanya sebatas kagum, beda dengan apa yang gue rasa in sama lo Nit, gue ngerasa sakit pas  ngeliat lo sama pak Radit gue cemburu. Gue ngerasa bodoh Nit.. Gue salah mengerti kan semua perasaan gue ke lo.. Kalau gue itu sebenarnya Cinta sama lo gue.. Gue yang bodoh Nit" lirih Yoda.

Mungkin jika sedari dulu Yoda mengatakan sebuah kejujuran yang seperti ini mungkin Nita akan sangat senang dan bahagia, hanya beda nya sekarang Nita merasa itu sangat percuma dan sangat terlambat.

Nita senang memang saat mengetahui fakta itu, tapi sekarang keadaan nya sudah sangat berbeda.

"ya gue tau Nit, gue terlambat, tapi sekarang lo harus tau kalau gue cinta sama lo gue sayang sama lo,  gue tau itu terlambat karena sekarang lo udah punya pak Radit yang jauh lebih sempurna di banding gue, dia sudah sukses menjadi guru sedang kan gue.. Gue masih anak sekolah, lo pasti bahagia sama dia, gue harap dia gak nyakitin lo gue harap lo selalu bahagia sama dia, sekarang gue sudah benar benar merasakan apa yang dulu lo rasain saat ngeliat gue sama Nanta, gue percaya kalau karma itu ada karena gue memang sedang mengalami nya" tutur Yoda tulus.

AKU INGIN BERSAMAMU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang