Seokjin (3) - Sorry

2.3K 260 4
                                    


"Terserahlah,"

"Yaudah,"

Kamu duduk membelakangi Jin sambil menopang dagu dengan tangan di meja. Jin yang sudah lelah dengan sikapmu sibuk memainkan gitarnya kembali.

Tadi kalian sempat cekcok hanya karena masalah baju. Kamu tadi menunjukan sebuah foto baju dari online shop dan berkata ingin membelinya dengan uang tabunganmu. Tapi Jin malah berkata baju itu untuk orang yang murahan. Dan kamu marah kepada Jin karena secara tidak langsung ia mengataimu murahan.

"Bisa diem gak sih?!" bentakmu karena merasa terganggu dengan petikan gitar.

"Aku kan udah diem dari tadi," balas Jin.

"Diem dari mana, dari tadi nggenjrengin gitar mulu," dumelmu.

"Yaudah," dengan kesal, Jin menyenderkan gitarnya di dinding ruang tamunya. Lalu ia menghempaskan badannya di sofa besar dan mulai membaca komik yang ada di sofa itu.

Kesal karena Jin hanya diam, kamu langsung berdiri dari duduk dan mengambil tasmu. "Aku mau pulang,"

Jin mengalihkan pandangan dari komiknya. "Sekarang?"

"Gak. Taun depan," jawabmu ketus.

"Yaudah bentar," Jin bangkit dan mengambil sweaternya di atas sofa dan mulai memakainya sambil menatapmu kesal. (Pict di mulmed)

Setelah Jin selesai memakai sweaternya, ia mengambil kunci mobil yang berada di atas meja lalu berjalan menuju luar rumah. Kamu di belakang mengikutinya dengan memanyunkan bibir.

"Buru masuk," perintah Jin ketika kamu hanya diam saja, padahal ia sudah membukakan pintu.

Kamu akhirnya masuk ke mobil, disusul Jin. Dan inilah suasana yang kamu benci. Hening, tidak ada satu pun yang mengeluarkan suara. Bahkan radio mobil tidak dinyalakan. Dan juga canggung.

"Maaf," ucap Jin kemudian tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan.

"Maaf. Aku gak bermaksud ngatain kamu gitu. Aku cuma gak mau kamu pakai pakaian terbuka dan diliatin cowok lain," lanjut Jin.

Kamu diam, merenung apa yang dikatakan Jin. Perasaan hangat menyelimutimu. Rasanya kamu ingin meleleh saat itu juga.

"Kalau kamu mau, aku bisa milihin baju yang pantes buat kamu--eh, kenapa?" tanya Jin khawatir ketika melihat matamu berkaca-kaca.

Kamu langsung memeluk Jin, tidak peduli jika Jin sedang menyetir. "Huwaaa! Aku harusnya yang minta maaf! Maaf aku tadi ketus banget padahal niat kamu baik!"

Jin terkekeh. Tangan kirinya mengelus puncak kepalamu. "Aku juga salah, harusnya aku gak bilang gitu,"

Dengan penuh kasih sayang, kamu mengecup pipi Jin sekilas, lalu kembali ke posisi duduk semula.

"Udah gitu doang?" goda Jin.

"Iya lah,"

"Lagi donggg."




✖✖✖✖✖

HUWAAAAA!
THANKS TO 2K READERSNYAAAA🎉🎉
MAKASIHH YANG UDAH MAU BACA IMAGINE GAK JELAS INI, VOTE, KOMENN (/^▽^)/
YANG SIDERS JUGA MAKASIH YAA
:"D

LOP YU KALIAN SEMUAAA💕💕

Bangtan Imagine; No More DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang