Kamu adalah kapten basket putri si sekolahmu. Suatu hari, anak basket putri sedang berkumpul untuk sekedar berlatih basket di lapangan outdoor."Eh, masa kemarin Yoongi bilang lo gak cocok buat jadi kapten basket coba," ujar Jennie sambil mendrible bola.
Yoongi. Kapten basket putra yang cuek, dingin, pendiam dan jarang tersenyum. Sekali ngomong, pasti bikin orang sakit hati.
"Hah pas ngapain?" tanyamu sambil menerima operan bola dari Jennie.
"Pas kemarin di kantin. Anak basket cowok pada ngumpul gitu. Trus pada ngomongin siapa kapten selanjutnya kalo udah lulus. Habis itu Yoongi bilang intinya gak usah nunggu lo lulus, langsung pecat aja," cerita Jennie.
"Habis itu?" tanyamu lagi.
"Bilang kalo lo kapten cuma bisa ngomong doang, numpang status, gak becus ngatur yang lain, pokoknya yang jelek-jelek deh dibilangnya. Eh tapi gue gak maksud adu domba lho ya," jawab Jennie sambil menshoot bola ke ring.
"Gak apa kok, malah gue harus bilang makasih sama lho,"
Kemudian kalian sibuk bermain basket.
"Jen, temenin gue yuk!" ajakmu.
"Hah? Ke mana?" tanya Jennie.
"Udah ikut aja yuk!" tanpa persetujuan Jennie, kamu langsung menyeretnya ke lapangan indoor.
Sesuai dugaanmu, Yoongi tengah bermain basket sendirian di lapangan indoor.
"Heh lo!" bentakmu. Yoongi menoleh.
"Maksud lo apaan hah! Beraninya cuma ngomong di belakang aja!" kamu mendekat ke arah Yoongi.
Jennie menarik lenganmu. "Udah (y/n). Gue jadi berasa ngadu domba tau gak,"
"Lo bisa keluar Jen," perintahmu dengan nada dingin, membuat Jennie menurutimu.
Setelah Jennie keluar, kamu menatap Yoongi dengan kesal. Bukannya takut padamu, ia malah melanjutkan permainannya.
"Heh lo kutil siamang! Denger gue gak sih?!" kamu menarik seragam Yoongi dengan kasar supaya ia bisa berhadapan denganmu.
"Harus gue dengerin?" balas Yoongi.
"Sumpah! Lo jadi orang nyebelin banget! Gue bakal buktiin kalo gue jadi kapten basket bukan karena numpang tenar!"
"Yoongi menaikan sebelah alisnya bingung.
"Lo lawan basket sama gue!" katamu asal, tanpa memikirkan akibatnya.
"Ok." Yoongi setuju. Tanpa aba-aba, ia langsung menshooting bola ke ring dan masuk.
"Eh! Kan gue belum bilang mulai!" protes kamu.
"Daripada banyak omong mending langsung mulai."
Kamu geram. Kamu langsung merebut bola dari Yoongi, mendrible, dan menshooting.
1-1
"Kita seri!" serumu.
Permainan berlanjut hingga 15 menit kemudian. Kamu tampak kelelahan karena di awal permainan tadi, kamu sudah mengerahkan semua tenagamu. Sedangkan Yoongi masih tampak kuat.
Skor sekarang adalah 17-14.
17 di kamu, dan 14 di Yoongi.
Saat kamu sudah kehabisan napas, Yoongi mulai menyerangmu hingga skor menjadi 17-18.
"Aish! Lo curang!" kamu berusaha mengejar Yoongi, tapi tidak kuat.
Dan ia tersenyum. Senyum yang kamu lihat untuk pertama kalinya. Sangat manis.
Kamu sempat diam terpesona melihat senyum Yoongi. Hingga akhirnya Yoongi melemparkan bola kepadamu. Langsung kamu lemparkan bola itu ke dalam ring. Dan sekarang skor kalian sama.
Kamu mulai memaksakan untuk bermain. Dan skor kamu sekarang lebih unggul daripada Yoongi.
"Liat kan! Kata siapa gue gak cocok jadi kapten hah! Daripada lo, usahanya cuma kadang-kadang doang!" serumu senang.
"Gue udah berusaha." balas Yoongi.
"Cih, usaha apaan!"
"Usaha dapetin lo."
*****
Bisa pingsan aku mz Gus :"v