dua (z)

22 20 1
                                    

Di sisi lain, di barisan penonton yang berseberangan dari tempat Zee berada. Ada segerombol anak basket kelas XI-4 sedang duduk sambil memperhatikan alur permainan basket kali ini.

Namun tidak dengan salah satu dari mereka. Cowok itu malah asik sendiri mengamati cewek yang paling bersemangat diantara penonton lainnya.

Namanya Alvero Dananta, dia tidak hanya jadi kapten basket di kelasnya, tapi juga kapten basket sekolah.

Banyak yang bilang kalau kapten basket itu playboy, tapi tidak bagi Vero. Cowok dengan gigi berbehel dan rambut wanginya itu malah sok jual mahal ke cewek. Salah satunya Mia, kapten dance SMA Merdeka yang terkenal akan tubuhnya yang aduhai dan rambut badainya ini bahkan sulit merebut hati Vero.

Vero mengamati Zee. Zee yang bersorak paling keras untuk menyemangati Bram.

Pertandingan hampir selesai dan dimenangkan oleh kelas XI-2. Vero perlahan mendekat ke arah Zee, namun cewek itu keburu pergi bersama dua orang temannya.

Zee menghampiri Bram lalu berjalan bersama ke kantin.

"Selamat ya, Bram! Permainan lo keren banget tadi gue suka deh." Ungkap Zee sambil menjabat tangan Bram.

"Kan berkat lo juga yang udah bikin gue semangat," Bram mengacak lembut puncak kepala Zee. "Ohya karena tim gue menang kali ini, jadi lo bakal gue traktir." Lanjutnya.

Senyum lebar menghiasi bibir Zee ketika mendengar kata 'traktir'. Siapa sih yang nggak suka makan gratis?

"Serius? Makasih yaa, jarang loh gue ditraktir sama lo." Zee tertawa, Bram ikut tertawa.

Disela-sela candaan mereka, tiba-tiba Vero datang menghampiri. Tujuannya mau beri selamat ke Bram, tapi niatnya mau deketin Zee.

"Eh Vero, sini gabung." Ajak Bram. Bukannya duduk disamping Bram, dia malah duduk disamping Zee.

"Lo main bagus tadi, Bram. Bangga gue punya anggota tim kayak lo." Ucap Vero sambil ber-high five dan sesekali ngelirik Zee.

Zee yang ada disebelahnya jadi ikut berkomentar. "Lo Vero kan? Yang kapten basket?"

"Iya itu gue, nama lo?" Tanya Vero.

Zee menjabat tangan terlebih dahulu, lalu disambut Vero. "Gue Zee, sahabatnya Bram."

Vero ber-oh panjang. "Zee, gue minta id line lo boleh?"

DOR! Meskipun Vero terkenal cuek sama cewek, tapi sekalinya ngajak PDKT langsung to the point alias nggak mau nunggu lama.

"Buat apa?" Zee ragu-ragu dengan Vero, ia tau cowok ini ada maksud lain.

Entah kenapa ketika Vero meminta id Line-nya Zee jadi gede rasa. Namun Zee langsung sadar, dirinya bukan tipe cewek Vero yang high class gitu. Apalah arti Zee kalau dibandingin sama Mia, dia mah cuma remahan keripik kentang doang.

"Lo kan anak jurnalis, kali aja gue bisa tanya-tanya ke lo." Jawaban klasik dan nggak jujur. Cuma itu yang ada dipikiran Vero saat ini. Mendengar jawaban Vero yang apa adanya, tingkat ke-baper-an Zee jadi berkurang.

"Oh gitu, gue tulis di tangan lo ya, nggak ada kertas nih."

"Iya ya, boleh boleh." Vero memberikan tangannya dan Zee menulis id Line-nya disitu.

Bram yang sedari tadi diam cuma bisa memperhatikan mereka. Tidak biasanya Vero bersikap manis pada cewek apalagi yang baru dikenalnya dua menit yang lalu. Bram sangat tau sifat temannya yang satu itu. Sepertinya dia sudah salah langkah mengajak Vero bergabung dengannya.

"Ntar gue chat ya." Ujar Vero pada Zee. "Bram, gue duluan ya. Tim gue main bentar lagi. Doain menang." Vero kembali ber-high five dengan Bram, dan Zee.

Vero berlarian kecil menuju lapangan basket. Bram menatap Zee, pandangan cewek itu terus mengekor pada Vero sampai bayangannya tak terlihat lagi.

Hanya tiga kata yang berhasil membuat pertahanan Bram runtuh.

Hanya tiga kata yang berhasil menusuk hati Bram secara perlahan.

Hanya tiga kata yang berhasil membuat Bram merasa tersaingi.

"Vero ganteng, ya?" Itu pernyataan, bukan pertanyaan. Dua belas tahun sudah mereka mengenal sejak kecil. Dan Bram tau maksud sebenarnya dari kalimat itu. Maksud dari cewek yang sudah ia tahu buruk-baik dari luar-dalamnya.

Bram tau semua tentang Zee. Bram tidak ingin sesuatu yang membayangi pikirannya saat ini jadi kenyataan.

Hanya senyuman sinis yang Bram berikan untuk menanggapi pernyataan Zee barusan.

***

TBC

Hola!! Akhirnya bisa update lagii. Btw happy new year 2017!🎆🎊 Semoga di tahun yang baru ini kita jadi lebih baik dari tahun sebelumnya😉

Dan makasih banget buat yg udh mau sempetin baca.
Kasih kritik saran juga biar aku bisa memperbaiki tulisanku makasihhh😁😁

Mua AlohaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang