Kesadaran Will

25 5 0
                                    

Kebenaran yang aku simpan selama ini, aku masih belum bisa sepenuhnya melupakan Will. Walaupun aku telah beberapa kali berusaha melupakan Will, setiap cara itu gagal dan itu membuatku semakin membenci diriku sendiri. Aku takut mengecewakan perasaan Nick. Aku dilanda kebingungan.

Mungkin alasannya, Terlalu banyak kenangan bersama Will yang membuatku begitu sulit melupakannya, meskipun aku telah dibuat kecewa olehnya. Namun, aku tak bisa berbohong jika semakin aku mencoba melupakannya itu semakin membuatku mencintainya.

Hari ini, tepatnya Sabtu 28 Mei 2016 adalah hari dimana Will lahir. Mama dan Papanya mengadakan acara ulang tahun dirumahnya dengan sederhana. Teman - teman Will diundang. Salah satunya aku.
Aku sengaja akan tidur setelah jam 00:00 hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Will.

00:00

Aku mengucapkan selamat ulang tahun melalui Line. Dengan Bismillah, aku memberanikan diri untuk mengucapkannya, dan akhirnya berhasil

Sylvia : Hai Will, Happy birthday ya! Wish you all the best. Pokonya makin segalanya dan tetep jadi sahabat aku ya!!

Kira - kira begitulah pengucapan selamatku kepada Will.

00:05

Aku kira Will sudah beda alam denganku. Ternyata, dia belum tidur. Aku lantas salah tingkah dan sedikit malu.

Will : Halo syl, Terimakasih banyak yaa kamu udah jadi orang pertama yang mengucapkan selamat kepadaku. Hehe sekali lagi terima kasih.

Setelah melihat jawaban itu, aku merasa sangat senang dan sedikit deg-degan. Karena sudah tengah malam, akhirnya aku tidur.

06:30

Saat aku terbangun dan melihat jam dindingku, ternyata sudah menunjukkan jam 06:30 aku sangat terkejut dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka, gosok gigi, dan mandi dengan waktu yang sangat singkat. Pelajaran pertama dihari ini adalah Fisika. Mampus deh kalo terlambat.

Sesampainya di sekolah, aku lari dengan sangat cepat. Untungnya, Pak Undang (guru fisika kelas 9) belum datang karena harus menghadiri rapat di sekolah lain dulu. Aku sangat bersyukur karena tidak jadi mendapat hukuman.

Saat bel istirahat berbunyi, Narelia menghampiriku dan mengajakku makan di kantin. Akupun mau dan berjalan bersamanya ke kantin.
Sembari menunggu pesanan datang, Narelia bertanya kepadaku.
Lalu terjadilah beberapa percakapan,
Narelia : "Syl, kan sekarang Will ulang tahun. Aku pengen ngasih kado gitu deh ke Will, tapi bingung mau ngasih apa. Kamu ada saran ga?"
Sylvia : "Hm.. aku kira kamu udah mempersiapkan kadonya dari kemarin"
Narelia : "Belum nih syl hehe dari kemarin kan tugas numpuk jadi ga keburu beli kadonya hehe"
Sylvia : "Kalo menurut aku sih kado yang dominan buat dikasih ke laki - laki biasanya jam tangan."
Narelia : "Oh iya bener syl, kalo gitu nanti temenin aku beli jam nya ya"
Sylvia : "Ok rel"

Akhirnya, pesanan kita sudah datang. Karena dari tadi aku merasakan perebusan hati. Ya taulah gimana rasanya ditanyain gitu sama pacar dari orang yang aku suka.

Sesudah pelajaran hari ini selesai, aku dan Narelia pergi bersama ke salah satu Mall. Setelah mendapatkan apa yang Narelia beli, kita mampir di sebuah restoran. Kita makan bersama dan tidak lama setelah itu, kita pulang ke rumah masing - masing.

18:00

Acara perayaan ulang tahun Will dimulai pada jam 7 malam. Aku masih mempunyai waktu satu jam untuk merias diriku dan bersiap - siap. Aku telah berencana untuk memberikan hadiah berupa bintang yang dibuat dari gulungan kertas. Aku sudah membuatnya dari zaman kelas 6 SD, jadi jumlahnya lumayan banyak. Aku menyimpannya di tempat semacam toples yang terbuat dari kaca.

Setelah waktu telah menunjukkan jam setengah 7, aku segera meminta diantarkan oleh mamaku. Dengan waktu yang terhitung cepat, aku akhirnya sampai di rumah Will.
Saat itu, aku masuk dan Will segera menghampiriku.

Dengan gaun hitam selutut, high heels yang lumayan tinggi, rambut yang ditata rapih dengan gaya sanggul simpel, aku berhadapan dengan Will dan berjabat tangan. Akupun segera memberikan hadiah yang telah aku bungkus dengan tas yang terbuat dari karton.

"Akhirnya dateng juga lo, gue kira lo gabakal dateng. Ntar yang ngabisi cake nya siapa coba" ucap Will

"Eh lo Will gue baru dateng disambut kek, malah ngehina gue ah lo mah. By the way Happy Birthday ya sekali lagi. Ini hadiah yang bisa gue kasih ke lo. Emang sih gaada harganya, cuma bisa lo rasain deh perjuangannya haha" jawabku dengan cepat

"Haha canda kali. Oiya gapapa makasih loh udah bikinin gue kado ginian. Yaudah ntar aja gue buka kalo udah pada pulang. Lo masuk gih udah mau mulai nih acaranya" Ucap Will

Selama jalannya acara, aku hanya bisa terdiam melihat Will dan Narelia berdekatan. Dalam acara itu, aku beberapa kali melihat Will tertawa dengan sangat bahagia. Rasanya adem melihat tawa itu. Setelah berjalannya acara selama kurang lebih 2 jam, aku segera berpamitan dengan orang tua Will. Tante Johanna dan Om Salas sangat ramah.
Setelah berpamitan, akupun keluar dari rumah Will. Belum jauh aku berjalan, Will lari dan berteriak "Sylviaaaa" lantas aku menoleh dan berhenti.

"Makasih ya untuk kedatangannya, mungkin suatu saat nanti aku akan mengetahui apa yang kamu rasakan" ucap Will

Aku terkejut dan hanya bisa terdiam kebingungan menelaah ucapan Will. Tak lama kemudian, Will pun mengelus rambutku dan tersenyum. Aku akhirnya pulang dengan perasaan yang masih tidak karuan. Aku masih berusaha mengerti ucapan Will tadi disepanjang perjalanan pulang.
Apakah Will sudah tau selama ini aku menyukainya?
Banyak pertanyaan konyol yang terlintas dipikiranku.

Mamaku akhirnya memecahkan keheningan. Mama mengajakku untuk pergi ke restoran. Kami akhirnya makan bersama disana. Setelah selesai mengisi perut, kita akhirnya pulang ke rumah. Sesampainya dirumah, karena lelah dan mengantuk, aku langsung membantingkan tubuhku ke kasur dan tertidur dengan gaun yang masih melekat ditubuhku.

Ini part ke-11 Love Secretly ya, jarang publish nih akhir - akhir ini. Maklum deh, pelajar. Don't forget to vote!!

Love SecretlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang