Edward Pov.
Well, ibu benar. Aku sedikit kaget melihat rupa gadis yang akan dijodohkan padaku.
Ia cantik, manis dan imut sekali. Tapi aku bersikap biasa saja saat melihatnya, aku mampu menyembunyikan ekspresi asliku.
Sewaktu masih dikantor, aku masih mengulur waktu berlama-lama sibuk supaya tidak ada janji pertemuan seperti ini.
Nyata nya setelah tahu gadis ini memiliki pesona luar biasa, aku tertarik, she perfect.
Ayah dan ibu sudah mengajak Robert Maphis dan Carra Maphis pergi dari restaurant ini, hingga ia hanya meninggalkan aku dan putri mereka disini.
Kulihat gadis ini malu-malu dihadapanku. Dan dia sudah mulai blushing dari tadi.
1 menit....
2 menit....
5 menit....
10 menit...."Kau Selena Maphis?" tanyaku, sekedar basa basi sebelum ke topik serius lagi.
"I-iya," jawabnya, entah apa. Ia mencubit-cubit jari ditangannya sendiri dan pandangannya yang tidak fokus selalu kemana-mana.
Aku berusaha lebih ramah dan baik padanya, aku bersikap jangan sampai terlihat seperti pemangsa. Jika Selena masih berusia 19 tahun kuyakini ia masih bentukan gadis polos.
Aku mengulurkan tanganku padanya, agak ragu akhirnya ia menyambut uluran tanganku. Tangan yang begitu halus dan lembut....
"Aku Edward Pattinson, Selena senang bertemu denganmu."
Ia tersenyum, lalu tak ragu-ragu lagi ia mengangkat wajahnya. "Selena, Selena Maphis." balasnya. "Nice to meet you to, Mr Pattinson," sambung nya.
"Jangan seperti itu, panggil aku Edward saja," pintaku.
Ia tersenyum, masih agak malu-malu tapi aku mulai membiasakannya dengan pertanyaan pertanyaan kecil seperti menanyakan ia berapa bersaudara.
Kemudian menanyakan sekolahnya. Yang kuketahui ia anak universitas ku dahulu dan ia mahasiswi semester 2.
Good, ternyata ayah dan ibu memilih gadis perpendidikan juga untukku.
Aku sudah menyatakan jika aku memang menyukai gadis ini. Dari awal pertama aku melihatnya di disini.
Selena agak tercengan setelah tahu perbedaan usia kami terpaut berbeda 5 tahun.
19 dan 24 tahun.
Oke yang akan jadi calonku adalah seorang gadis muda yang cantik dan manis sekali.
Kemudian ia sudah tak canggung-canggung lagi dengan menanyakan pekerjaanku.
Aku berkata kalau aku sebagai karyawan diperusahaan ayahku. Aku tidak mau mengatakan bahwa aku adalah boss dan perusahaan itu.
Well, cukup banyak yang yang dibahas. Lebih tepatnya akulah yang lima kali lipat lebih banyak bertanya.
Kupikir gadis ini hobby menjawab sesuatu.
Selena Pov.
Jujur aku takut berhadapan seerti ini, dengan pria yang dijodohkan denganku.
Aku sedikit nerves, demam panggung atau apalah semacam nya.
Terkejut iya saat aku mengetahui bahwa Edward berusia 24 tahun, berbeda 5 tahun denganku.
Ia juga sudah bekerja dan tentu saja sudah selesai pendidikan, ia bilang ia pekerja di perusahaan ayahnya dengan keuangan yang lebih dari cukup.
Aku agak minder, aku hanya gadis 19 tahun mahasiswi semester dua universitar wodl inggris. Bagaimana bisa bertahan lama dengan seorang berpendidikan bagus sepertinya.
Edward Pattinson mengantarkan ku pulang. Kemana ayah dan ibuku sehingga ia membiarkan anak nya pulang sendiri seperti ini.
Edward ramah sekali, ia memang bisa dikatakan masuk dalam 10 kategori calon menantu idaman ayah dan ibu.
Oke, beri A plus untuk orang tuaku karena pilihannya cukup berkelas.
***
"Aku akan ke London segera, Kupastikan pernikahan ku dengan Louis terlaksana begitu manis,""Iya sweetie, kau harus menikah di London. Boyong calon suamimu kesini."
Whattttttsss,,,,,,
Sharonn akan menikah.
Tega sekali keluarga ini, apa aku tidak dianggap anak."Besok Sharonn akan tiba di London, Salena. Keluarga calon suami kakakmu telah merencanakan pernikahan nya disinj sebulan yang lalu, jadi kita tinggal menghadiri saja," ucap ayah.
Mengapa mereka tega sekali, tidak memberi tahu ku akan pernikahan kakakku.
"Mengapa Mom dan Dad baru saja memberitahuku?"
"Hei, jangan marah seperti itu. Kau selalu sibuk dengan kuliahmu dan memikirkan jeleknya Edward. Mana mau Mom memberitahumu,"
"Sudahlah Selena, yang penting sekarang kau sudah tahu kan?" ayah memegang bahuku.
"Sharonn menikah dengan lelaki yang sudah 2 tahun berpacaran dengannya, sedang kan aku baru sekali bertemu Edward." gerutuku.
"Kau ini? Mom tahu sweetie, kau tentu saja tertarik dengan Edward, mana mungkin tidak. Dari sejumlah pria yang pernah ibu temui bersamamu hanya Edward lah yang Perfect,"
Ayah dan ibu terkekeh.
Lalu aku pergi dari hadapan mereka."jangan lupa tertawa sweetie, Edward bilang pada Mom, kau cantik sekali jika tertawa,"
Teriak ibu.Entah apa aku tersenyum mendengan teriakan ibuku barusan.
Tapi tunggu..
Edward mengatakan itu pada ibuku.Vote
~
~
Voment
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED YOUNG
Narrativa generalePernikahan muda oleh Selena Maphis 19th dengan pria pewaris perusahaan, ia boss Big Mall Pattinson Mall yaitu Edward Pattinson. Mengandung unsur dewasa. Mohon kebijakan pembaca. Umum 18+