Selena Pov.
Aku tidak habis pikir, aku benar-benar tak percaya.
Edward Pattinson, suami ku sekarang ini adalah seorang Boss Mall Pattinson.
O.M.G.
Siapa menyangka, aku malas bertanya dengan ayah, ibu ataupun Sharonn. Mereka semua pasti tahu, hanya aku yang tahu selalu terlambat.Oke
Rileks
Tenangkan...Aku membuka mata merasakan ada sebuah tangan kekar melingkar di pinggulku.
Whatawawat .......
Itu tangan Edward. Perlahan aku menyingkirkan tangannya dari tubuhku, lalu aku duduk, mengikat sembarang rambutku lalu pergi keluar kamar.Aku pergi kedapur, kulihat semua pelayan dirumah ini sedang bekerja membersihkan bagian rumah sesuai kemampuan mereka masing-masing.
"Good morning Mrs. pattinson."
Sapa salah seorang wanita.Aku tersenyum padanya, aku banyak menerima sapaan ramah dari semua pelayan Edward disini.
Aku berjalan menuju dapur, niatnya ingin memasakan breakfast untuk Edward.
Aku membuat nasi goreng, melihat lagi isi kulkas dirumah ini penuh dan lengkap aku akan membuat nasi goreng yang spesial sekali tentunya.
"Aku harus bersikap layaknya benar-benar seorang istri. Aku tidak mau mengecewakan Mom dan Dad," gumamku.
Tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya yang menghampiriku.
"Nyonya, sedang apa?"
"Ah, aku sedang memasak sarapan pagi untuk Edward." balasku.
"Tak apa biar saya saja nyonyah!" serunya.
"nggak bi, saya bisa. Bibi bisa kerjakan yang lain."
Lalu bibi tersenyum, kukihat ia membantuku seperti menyiapkan piring dan teh hangat kesukaan Edward.
Edward suka minum teh hangat dipagi hari ujar si bibi.***
"Edward, bangunlah? Bukannya kau harus kekantor pagi ini."Kulihat Edward mulai membuka matanya. "bagunlah, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu,"
Edward duduk, ia tersenyum padaku. "Kau menerimaku sebagai suamimu?" tanyanya.
"Tentu, aku sudah berkata didepan tamu undangan dan Pendeta. Massa aku tidak menerimamu." jawabku.
Ia tersenyum kembali. "Beri aku waktu supaya kau bisa mencintaiku, Selena." ucapnya.
Aku terdiam sejenak. "Aku akan berusaha menjadi istri yang baik," sahutku.
Aku keluar dari kamar dengan perasaan yang tak karuan.
Ada rasa deg-degan dan entahlah.
Aku rasa aku mulai menyukai Edward, menyukai hanya sikapnya yang hormat padaku.
Tidak tahu bagaimana kedepannya.
***
Edward keluar dari kamar, ia sudah memakai pakaian rapi. Tapi ia belum memasang dasinya.Aku menghampirinya. "Berikan dasimu?"
Ia memberikan dasinya padaku, dan aku mulai memakaikan nya pada Edward.
Aku sedikit berjinjit karena ia tinggi sekali, lalu kusadari ka sedikit menundukan tubuhnya sehingga wajahnya tepat berada didepan wajahku.
"Terimakasih-----" Edward belum melanjutkan kalimatnya karena kami berdua sama-sama tercengang melihat beberapa pelayang dirumah ini memperhatikan kami.
"Isteriku," sambung Edward.
Kulihat pelayan-pelayan itu tersenyum ada yang berkata.
"wow... Nyonya muda sweet sekali"
"beruntung tuan dapat istri cantik"
"nyonya juga beruntung mendapat suami seperti tuan kita yang bijaksana."
Aku hanya tersenyum kecil pada mereka semua.
Lalu aku mengajak Edward sarapan, lalu mengantarkannya sampai depan pintu karena ia ingin berangkat kekantor.
Aku sudah merasa nyaman tinggal disini.
Pelayan rumah Edward juga menyenangkan dan selalu bisa membuatku tertawa.Ada salah seorang pelayan berkata ia bekerja dengan keluarga Pattinson semenjak Edward masih kecil hingga ia menikah seperti ini.
Vote
VoteGue lelah
Thankfull🐕😘

KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED YOUNG
Genel KurguPernikahan muda oleh Selena Maphis 19th dengan pria pewaris perusahaan, ia boss Big Mall Pattinson Mall yaitu Edward Pattinson. Mengandung unsur dewasa. Mohon kebijakan pembaca. Umum 18+