5. Gula

1.1K 62 0
                                    

Matahari telah berada di ufuk barat. Namun, awan mendung menutupi sinar sang surya agar tak menembus bumi.

Dari jauh terlihat seorang gadis cantik menggunakan seragam bewarna coklat dengan jilbab lebar yang membalut separuh tubuhnya. Gadis itu terlihat berbincang dengan seorang gadis dengan baju putih dan rok abu-abu.

"Ya sudah bu, kalau nanti ada yang tidak saya mengerti, Dinda akan menghubungi Bu Alfa ya?" ucap gadis berseragam putih abu-abu tersebut.

"Iya Dinda, saya siap kok kapanpun kamu bertanya. Kamu bisa sms atau telepon saya ya. Kalau begitu ibu mau pulang dulu."ucap Alfa

"Iya bu, hati-hati. Assalamualaikum" ucap gadis berseragam khas SMA tersebut.

Alfa lalu berjalan ke arah motor nya yang terparkir tak jauh dari tempatnya berbincang dengan Dinda tadi.

Saat ia bersiap menstart motor matic hitamnya, ponselnya berbunyi. Ia merogoh saku untuk mencari ponselnya.

Dari : Ibu 💞
Nak, tolong kalau kamu pulang dari sekolah mampir ke toko Abah Abdul, belikan ibu gula 2 kg ya.. Jangan lupa!!

Ia membaca dengan seksama pesan dari ibunya tersebut. Setelah itu, dia kembali memasukkan ponselnya ke dalam sakunya dan mulai menjalankan motor maticnya itu.

Cuaca yang mendung membuat Ala mengendarai motor dengan kecepatan lebih dari biasanya. Ia tak ingin kehujanan. Dan ia juga harus mampir ke toko untuk membeli gula pesanan ibu.

Tak butuh waktu lama, Alfa telah sampai di toko yang dimaksud ibunya. Ia turun dari motornya dan berjalan ke arah toko. Namun, ketika ia telah sampai ke teras toko, hujan pun turun dengan sangat derasnya.

Untung saja sudah masuk ke terasnya. Batin Alfa.

"Assalamualaikum, permisi abah? Abah?" ucap Alfa sedikit berteriak karena tidak ada seorang pun yang menjaga toko tersebut. Alfa sudah kenal dengan pemilik toko besar ini. Toko yang menjual segalanya.

Lalu datang seorang pemuda tampan dengan baju koko dan sarung yang melekat ditubuhnya. Alfa yang baru saja mendapat sms masuk membuatnya fokus pada ponselnya. Sementara pemuda yang baru saja keluar tersebut tersenyum.

"Mau beli apa? " ucapnya.

Alfa mendongak. Ia tercekat melihat seseorang yang menjadi pelayan toko. Bukan Abah Abdul seperti biasanya. Melainkan seorang pemuda yang begitu tampan dan sangat ia kenal. Muhammad Aldi Abdillah. Begitupun dengan pemuda tersebut. Ekspresi wajahnya memperlihatkan ekspresi terkejut.

Setelah sekian detik mereka tak sengaja berpandangan. Alfa memutuskan kontak dengan menundukkan kepalanya dan beristigfar dalam hatinya.

"Eng.. Beli.. Beli gula 2 kilo" ucap Alfa masih dengan kepala yang menunduk. Mencoba menyembunyikan kegugupannya.

Lalu tangan pemuda tersebut terarah pada etalase dan mengambil 2 bungkus gula dalam etalase tersebut.

"Totalnya dua puluh lima ribu rupiah. "

Alfa mengeluarkan selembar uang lima puluh ribuan, dan memberikannya pada sang penjual. Lalu ia mengambil kantung plastik hitam berisi gula tersebut dan beranjak pergi.

"Alfa.. "Ucap si penjual menghentikan langkah Alfa.

Alfa menoleh pelan, seakan ia berkata "ada apa? "

"Kembaliannya" ucap Aldi.

Malu. Sungguh Alfa sangat malu. Dari hal ini sangat kentara bahwa Alfa sangat gugup.

Alfa pun melangkah untuk mengambil kembaliannya, dan beranjak pulang. Tapi lagi-lagi penjaga toko itu memanggil nya.

"Alfa... "

AlfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang