DON'T CRY

Chapter 1

•Sehun Pov

Jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari, tapi aku belum mengantuk sama sekali . Ku mencoba memejamkan mataku bekali-kali , Menghadap kekiri, kanan, bahkan tengkurep . Kulirik kearah rommateku, siapa lagi kalo bukan Suho hyung, Hyung yang paling aku sayangi di Exo setelah Luhan hyung. Kulihat Suho hyung tertidur sangat pulas bahkan dia sampai mendekur. Ya ampun, ada ada saja suho hyung. Aku jamin jika ada Exo-L disini pasti bakalan ilfeel lihat Suho hyung sekarang. Bukan hanya mendekur , tapi dia juga ngiler. Eeeuuuuuhhhh.. menjijikan. Selepas aku mengamati suho hyung yang tertidur , aku pun berbalik menghadap ke jendela kamarku yang sengaja tidak aku tutup. Kulihat langit malam kota seoul yang tampak sangat indah. Ya, indah ... Bahkan sangat indah. Belum pernah aku melihat langit di Seoul seindah ini. Aku pun turun dari tempat tidurku melangkahkan kakiku ke dekat jendela.

•Author pov

Sehun pun melangkahkan kakinya ke jendela kamarnya.

'Wwuusssssshhhhh.....'

Angin berhempus menerpa wajah tampannya. Tampak ia memejamkan matanya bermaksud ingin menikmati angin malam yang menerpanya. Walau sedikit dingin, tapi tak ada niat sedikitpun untuk kembali ke tempat tidurnya.

"Beautiful...." gumam sehun sambil menyunggingkan senyum tipis dibibir mungilnya. Ia pun tersenyum memandang ke arah langit yang dihiasi bintang dan bulan .

"1..2..3..4..5..6..7..8..9..10..11..12.. " Sehun pun menghitung bintang yang ia anggap paling terang diantara bintang yang lainnya.

"12 bintang... seperti kita dulu .. " Sehun tersenyum miris mengingat masa lalunya. Ya, masa lalu dimana mereka masih utuh . Masa dimana Sehun masih bersama Hyung kesayangannya , Luhan Hyung. Masa dimana semuanya masih Baik baik saja . Mungkin dimata fans, atau member yg lain sehunlah yang paling kuat dan tegar. Kehilangan 3 member dalam waktu yang berdekatan . Tapi, jauh dilubuk hati sehun yang paling dalam, ia rapuh . Sangat rapuh. Ia ingin menangis sekencang-kencangnya didepan para hyungnya . Tapi, ia tidak bisa . Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah menangis. Ia harus menjadi namja yg kuat.

"Bogoshipeoyo .. " gumam sehun lirih. Sepertinya ia melanggar janjinya sendiri karna ada anak sungai mengalir dengan derasnya dipipi mulus seorang Oh sehun. Ia tidak menepati janjinya. Ia menangis. Terlalu berat memang menahan semuanya selama kurang lebih 2 tahun. Ia harus berusaha tersenyum didepan kamera dan para penggemarnya. Tapi Sehun juga manusia biasa kan?

Sehun berjalan gontai kearah tempat tidurnya. Tidak, sepertinya ia menuju laci disamping tempat tidurnya. Ia mengambil sesuatu dari dalam lacinya. Seperti sebuah buku. Tidak, itu seperti photo album.
Sehun pun menuju tempat tidurnya sambil membawa photo album tersebut. Sebelum ia membukanya , ia melihat sampul photo album tersebut. Sampul yang bertuliskan We Are One dengan foto sampul Exo Ot12 dihiasi tanda tangan semua member exo. Sehun tersenyum tipis sambil mengelus sampul photo album tersebut. Ia pun membuka halaman pertama.

"Dulu aku sangat imut dan umin hyung sangat bulat. Pipinya seperti bakpao" monolog sehun dalam hati sambil menyunggingkan senyum tipisnya melihat foto saat pertama debut.

Sehun pun membuka halaman kedua. Ia tampak menitikan airmata melihat foto dihalaman kedua. Ia melihat foto Luhan dan dirinya yang sedang meminum bubble milk tea sedangkan Luhan yang belum siap difoto hanya bengong menatap kearah kamera. Sungguh , Sehun ingin kembali ke masa2 itu.

Flashback

"akhirnya selesai juga" sehun mendudukan dirinya di kursi yang telah disediakan di backstage.
"apa kau lelah?" tanya orang bermata rusa yang duduk disebelah sehun .

"Sangat Hyung" keluh sehun lalu menyandarkan kepalanya ke kursi yang didudukinya.

"ini baru awal hunni.. selanjutnya pasti jadwal kita lebih padat dan berbagai masalah banyak menimpa kita .. Jadi kau tak boleh sampai kelelahan apalagi sakit.. Arrachi?" Luhan pun menasehati Sehun .