Out of Reach

405 32 11
                                    

Ini melelahkan.

Aku berjalan mengikuti langkah kakiku, membawaku ke tempat yang katanya adalah masa depan.

Aku benar-benar tidak ingin pergi kesana. Aku ingin diam disini. Di masa sekarang. Karena aku tahu, kamu tidak akan ada disana menyambutku. Karena kamu bukan masa depanku.

“Ya! Jung Sanhee! Berhentilah melamun.” Jeon Jungkook. Sahabatku. Aku jatuh hati padanya.

Aku jatuh hati pada senyumnya. Aku jatuh hati pada perhatiannya. Aku jatuh hati pada setiap sentuhannya padaku.

Aku kira dengan gelar ‘sahabat’ ini aku dapat memilikinya untukku sendiri. Tapi aku salah. Gelar ini adalah satu-satunya penghalangku. Gelar ini membunuhku.

“Aku tidak melamun, Kookie.” Lirihku.

Tanpa aku sadari, dengan selalu ada disisinya, aku mengajari dia rasa takut kehilangan.

Aku tawarkan seluruh perasaanku padanya, dan dia menolak. Dia takut, perasaanku padanya akan menghancurkan persahabatan kita.

“Dosen sudah ada dikelas. Ayo naik.” Tangan kokoh itu merangkulku. Tidakkah dia sadar? Segala hal yang dia lakukan sungguh-sungguh menyakitiku?

Dia sangat dekat -terlalu dekat-, pun dia terlalu jauh untuk kugapai.

Lihat dia sebagai sahabat, Sanhee. Bukan sebagai seorang lelaki.

Aku teriakkan kalimat itu berkali-kali dalam setiap relung hatiku. Berharap iblis posesif dalam diriku mengerti.

Kini, aku mulai benci masa sekarang. Bahkan saat ini, Jeon Jungkook, tidak ditakdirkan untukku.

Tidak! Dia harus kumiliki! Jika aku tidak memilikinya, tak seorangpun bisa.

Maafkan aku.

Midnight Truth [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang