Gone With The Wind Pt.3

153 21 6
                                    

"Aku tahu yang kamu lakukan dengan Kim Taehyung," perempuan itu berkacak pinggang. Tubuhnya tinggi menjulang dibanding aku yang terduduk lesu di sudut perpustakaan.

Kupikir rak-rak buku itu menyediakan tempat bagiku berlindung dari manusia, tapi rupanya tidak dari Lee Hanyeol.

Satu kalimat saja dan aku membeku. Lee Hanyeol adalah salah satu ketakutanku.

"A,aku tidak melakukan apapun."

"Taehyung-ku sudah mengaku."

Taehyung-ku, katanya.

Tatapan mata Hanyeol bergulir, dari bawah ke atas, sinis. "Jangan pikir kamu bisa merebut pacarku."

Gadis itu bicara dengan begitu lugas, namun penuh dengan ketakutan. Takut kehilangan. Jelas sekali pada matanya, mimiknya, bahkan suara tegas yang dibuat-buat itu. 

Huh. Bagiku kalimat itu tak lebih dari sebuah permohonan, agar aku melepas genggamanku dari lelaki bernama Kim Taehyung.

Tapi bagaimana bisa?

Selama 6 tahun terakhir, kupikir ia milikku.

Melihat ketakutan Lee Hanyeol, mungkin sebenarnya aku sudah menang. Mereka baru berpacaran beberapa hari ketika si lelaki kembali memilihku.

Sebutlah itu atas dasar nafsu, tapi ia memilihku.

Sebuah keberanian muncul perlahan dari dada, seperti api yang berdiri tegak, meninggikan bahuku yang mulanya lunglai. "Lihat saja nanti." Aku mendengus.

"A,apa??"

"Harusnya kau yang jangan berpikir bisa merebut priaku."

Ketakutan adalah kelemahan terbesar serta senjata terkuatku.

Midnight Truth [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang