Pause

138 19 12
                                    

Ambilah waktu untuk memejamkan mata, sejenak saja.

Siap?

Satu.

Dua.

Tiga.

Pejamkan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah?

Sekarang, ambilah waktu untuk memikirkan ini:

Sekarang, ambilah waktu untuk memikirkan ini:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah?

Tanpa diperintah, 24 jam sehari, aku memikirkan mereka.

Musik di kepalaku, suara mereka.

Gambar yang kuamati, wajah mereka.

Lelucon yang kunikmati, dari mereka.

Bahkan setiap huruf yang kau baca saat ini, adalah buah pikiran dan perasaan tentang mereka. Kurasa bukan aku saja.

 Kurasa bukan aku saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lihat ini.

Dia juga sama.

Karyanya untuk mereka.

Lalu bersama dengan waktu yang berlari, aku mulai bertanya, dimana diriku yang sebenarnya? Mengapa aku didominasi oleh sesuatu yang tak tersentuh, begitu jauh, begitu buta?

We will not die today, today we will fight.

Maka aku akan bertarung untuk mendapatkan kembali apa yang sebelumnya adalah milikku.

Aku.


Haruskah kita berakhir disini saja?

Midnight Truth [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang