Kiss Scene

198 21 36
                                    

Dari semua adegan dalam drama, apa yang paling kalian tunggu?

Aku kiss scene.

Aku suka menanti saat-saat ketika sang pria tak lagi mampu membendung emosi, menatap bibir merah jambu yang nampak manis, lalu menyentuh -- kadang meraupnya -- dalam.

Aku suka menanti saat-saat ketika sang gadis mau tak mau terkejut, ketika bibirnya ditekan lembut, dan tubuhnya didekap hangat.

Semuanya terlalu manis. Sangat manis bagiku.

Lalu apa yang kulakukan di sini? Sekali lagi menatap bibir plum itu, yang nampak lembut di atasku, ketika mereka secara berkala berkerut karena pemiliknya sedang cemberut.

Aku bisa saja menyentuhnya.

Dengan jemari lentik ini, atau bibir ranum ini.

Tidak, berhenti, itu bukan milikmu.

Milik dia -- Park Jimin -- selalu nampak lezat.

Tapi itu malapetakamu.

Malapetaka yang indah. Sedetik saja, bolehkah aku mencicipnya?

Sanggupkah kau menanggungnya?

Sanggupkah kau menanggungnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak. Aku tak sanggup. Maafkan, aku akan berhenti meminta.



Park Jian, 18 tahun, saudara kandung Park Jimin.

Midnight Truth [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang