"Kim Taehyung, katakan. Apa ini karena aku menyentuhmu?"
Kami berada di teras rumahnya, tempat kami berada beberapa minggu lalu, sebelum Kim Taehyung berubah.
Tempat aku pernah 'menyentuhnya'.
Angin yang berhembus menusuk punggungku karena hanya dilapis kain seragam tipis, tapi aku tak peduli. Hanya ini kesempatanku berbicara dengan Kim Taehyung.
"Aku enggak mau ngomongin itu," Kim Taehyung berkata dingin, membuatku terdiam.
Satu hal tentang Kim Tae, keinginannya selalu terlaksana.
Akulah yang melaksanakannya.
Karena itu ketika ia tidak ingin bicara, aku justru bungkam. Takut Taehyung marah, takut Taehyung pergi, takut kehilangan setiap detik berharga yang boleh kuhabiskan dengannya.
Mungkin seharusnya tidak demikian. Malah mungkin harusnya aku berteriak, mengungkapkan kesedihan, rasa sakit, dan hasrat yang masih tersimpan.
Karena waktu itu ia membalas setiap sentuhanku, sama menuntutnya. Menyatu disaat yang paling tak terduga. Aku memberi segalaku, ia mengambilnya.
Dan kukira aku dicintai ketika kami berakhir dalam rengkuhan masing-masing, malam sebelum aku terlelap.
Tapi ternyata tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Truth [COMPLETED]
FanfictionMengapa monster berubah saat tengah malam? Karena malam menyingkap rahasia. If you understand this, you understand all my secrets.