"The hardest options in life, not between good and bad, or right and wrong, but the choice between the good and the best."
*****
Hitz....
Setiap orang pasti menginginkan ketenaran. Banyak dari mereka yang menjadi public figure supaya dikenal dan menjadi inspirasi bagi 'mereka'. Namun ada satu fakta yang dilupakan, bahwa belum tentu mereka yang tenar dan menjadi panutan itu selalu baik dan yang terbaik. Terkadang mereka hanya modal tampang, follower banyak, likers banyak bahkan sampai ada banyak pula yang mencari sensasi hanya untuk di bilang dengan sebutan 'hitz'.
Alfandy Giovani Mekka, selebgram sekaligus the most wanted boy yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Andromeda ini sangat popular dikalangan sesamanya. Dia bagaikan bulan yang memancar terang, sendirian di tengah langit yang begitu luas diterpa gelapnya malam. Selalu dikelilingi taburan bintang yang seolah ingin bersanding dengannya. Suatu magnetic yang menarik penglihatan seseorang untuk tetap menatapnya. Bahkan kedatangannya pun senantiasa disanjung dengan penuh siraman kasih sayang dikala senja tiba.
Ruang Osis SMA Andromeda, disinilah sekarang Alfan berada, setelah selesai rapat, Alfan kebanjiran permintaan untuk fotbar bersama dengan siswi-siswi cantik dari SMA lain yang merupakan fans nya di instagram. Well, Alfan selalu memenuhi permintaan mereka untuk fotbar dengannya karena menurut Alfan,
'menjadi seorang selebgram itu nggak harus bertingkah sombong seolah dirinya itu baik sendiri dan sudah menjadi yang terbaik untuk bisa menginspirasi orang lain.Bukan.
Bukan itu yang dinamakan panutan, namun kita harus ramah dengan mereka yang udah repot-repot meluangkan waktu untuk memfollow akun kita, spam like dan comment di postingan kita, bahkan nge-DM biar bisa disapa oleh kita.
Apa gunanya lo jadi selebgram yang sombong dan angkuh? Kalo ujung-ujungnya para fans sejati malah berubah menjadi haters sejati lo.
Pasti bakalan hancur deh pencitraan lo'.
Ucapan terima kasih berturut-turut terdengar ditelinga Alfan, seolah dia telah memberikan begitu banyak kebahagiaan bagi orang lain. Alfan berjalan keluar ruang OSIS menuju kelasnya bersama dengan Millen dan Althaf. Di depan pintu kelas Alfan menghentikan langkahnya, pandangannya tertuju pada arah jarum jam 9, Alfan melihat ada seorang gadis yang duduk di bangku pinggir lapangan dekat kelasnya dengan kepala tertunduk melihat sepatu hitamnya yang mengkilat terkena sinar matahari. Alfan sangat mengenali gadis berambut hitam sepunggung itu. Dia adalah Elfreda Darra sang pujaan hati yang telah menjalin hubungan dengannya selama hampir setahun.
"Eh gue tinggal bentar ya, lo berdua masuk kelas duluan aja. Ntar gue nyusul." Ucap Alfan pada Althaf dan Millen yang sedang berjalan di belakangnya. Althaf dan Millen hanya menganggukkan kepalanya.
Alfan segera menghampiri gadis dengan rambut hitam sepunggung yang digerai menutupi wajahnya yang sedang tertunduk. Dilihatnya ada buku cetak matematika dengan tebal 275 halaman beserta alat tulis di atasnya. Alfan meletakkan buku itu di sebelah kirinya dan duduk di sebelah kanan Elfreda kemudian menepuk pundak Elfreda agar gadis itu menyadari kehadirannya. Elfreda terkejut, namun sedetik kemudian ia menormalkan kembali ekspresi wajahnya ketika melihat sosok Alfan di sampingnya.
"Kirain tadi itu hantu mesum yang sengaja nepuk-nepuk pundak biar di perhatiin," ucap Elfreda dengan nada datar lalu menghela napas lega.
"Hehehehe... kalo hantu mesumnya kayak aku pasti bakalan banyak yang suka termasuk kamu." goda Alfan sambil cengengesan dengan mencolek dagu Elfreda
"Ih apaan sih gajelas banget. Darimana aja lo baru nyamperin jam segini?"
Elfreda pura-pura menanyakan pertanyaan yang bahkan jawabannya sudah diketahuinya, karena dari tadi ia memandang Alfan di ruang osis dari sini.Alfan menyadari bahwa Elfreda sedang marah dengannya,dimulai dari nada bicara Elfeda yang cuek dan tampang lusuh sampai kata 'lo-gue' yang sekarang menggantikan sebutan 'aku-kamu' diantara mereka.
"Ada rapat tadi kunjungan dari 5 sekolah untuk membicarakan susunan acara minggu depan yang bakal melibatkan SMA lain. Kamu marah ya sama aku, kenapa?"
Alfan berpikir bahwa Elfreda marah dengannya karena tadi dia melihat Alfan fotbar dengan cecan-cecan SMA lain dari sini. Namun sejauh ini Elfreda nggak pernah sekalipun mempermasalahkannya. Karena hubungan mereka memang sengaja tidak terlalu di umbar ke publik agar Elfreda tidak mendapat banyak haters dari fansnya.
"Aturan tadi lo bilang sama gue kalo ada rapat osis penting kayak gitu. Apa sih susahnya WA atau line gitu? Apa lo emang nggak sempet dan ngebiarin gue nunggu sampai jamuran di perpustakaan sampai bolos 2 jam pelajaran ? serasa jones yang lagi nunggu kepastian, menyakitkan dan melelahkan" cerocos Elfreda dengan muka jengkelnya mencurahkan semua isi hatinya pada Alfan.
bagaimana tidak jengkel? ia bahkan telah menunggu Alfan selama 2 jam pelajaran di perpustakaan karena Alfan janji bakal mengajarinya trigonometri matematika.
"Aduh! aku lupa sayang. Maafin aku ya? tadi itu rapatnya dadakan banget, dan aku sibuk nyiapin bahannya. jadi lupa nggak ngabarin kamu. Pliss maafin aku ya!" mohon Alfan dengan muka memelas sambil mengacak rambutnya frustasi, bisa-bisanya ia melupakan lagi janjinya dengan Elfreda hingga membuatnya menunggu berjam-jam di perpustakaan sendirian.
"Lupa lagi, lupa lagi." Elfreda memutar bola matanya." Percuma minta maaf kalo nanti bakalan di ulangi lagi. Harusnya kata maaf itu sakral pengucapannya karena kata maaf itu menggandung filosofi janji seseorang yang nggak bakal buat kesalahan yang sama setelah kesalahan sebelumnya. Sedangkan lo selalu mengumbar kata maaf layaknya kata maaf itu adalah sampah yang dipungut lalu dibuang lagi. Kali ini gue kecewa sama lo." Elfreda meninggalkan Alfan sendirian. Dan berjalan kekelasnya dengan mengambil buku matematika di sebelah kiri Alfan.
Alfan memukul bangku yang semula di duduki oleh Elfreda. "Shit! Pasti Elfreda sekarang marah banget sama gue. Alfan lo bodoh banget sih" gerutu Alfan sambil memukul kecil kepalanya.
Alfan menengok ke arah kelas 12 IPA1 dilihatnya Althaf dan Millen sedang memegang ponsel yang mengarah padanya. Double shit. 100% Alfan berani bertaruh pasti mereka tadi sedang memotret adegan yang nggak ada romantis-romantisnya itu lalu meng-upload ke instagram abal-abal milik Millen. Emang temen-temannya itu nggak ada yang waras, semua hobinya adalah membuat Alfan malu. Alfan mengejar Althaf dan Millen namun nasib tak berpihak padanya.
BRUKKKK....
Alfan menabrak seseorang sehingga buku yang di bawa orang itu jatuh berserakan di lantai.
******
TO BE CONTINUED....
part ini khusus Alfan ya guys,,,hayoo coba tebak kira-kira siapa yang di tabrak alfan?
Tunggu kelanjutannya ya guys. Tetap vomment and read yang pasti. Bye bye😂.....

KAMU SEDANG MEMBACA
imagination
Novela JuvenilLo itu 'FIKSI' Berupa ilusi yang mampu masuk kedalam imajinasi dan dengan mudahnya bikin gue terlena akan indahnya pesona lo, hingga gue terlalu takut untuk kembali tersadar dan semuanya hilang. "Gue akan mewujudkan imajinasi gue untuk...