"Dalam diam tanpa kata, dalam harapan tanpa kepastian. Aku siapa? Aku kan hanya figuran yang melintas sekaligus mengagumimu"
******
Concert of Five School
(CFS)Alfan terlihat sempurna dengan balutan jas berwarna hitam yang dipadu-padankan dengan kemeja putih. Rambutnya yang ditata sedemikian indah membuat kadar ketampanannya meningkat drastis. Tak luput tatapan semua gadis mengarah padanya, Sosok tegap dengan lesung pipit yang menghiasi wajahnya.
Alfan menatap seorang gadis dengan mini dress berwarna ungu muda. Gadis itu tampil sangat cantik dengan make up natural serta rambut ikalnya yang berwarna hitam legam terurai bebas, Dia berjalan melenggok-lenggokkan badannya di red carpet. Gadis itu menjadi salah satu model perwakilan dari SMA Andromeda, dengan tinggi badan semampai didukung dengan wajah yang menawan. Gadis itu adalah Elfreda Dara.Semua kaum adam menatapnya penuh kagum. Hidung yang mancung, bola mata hitam, senyum yang manis, membuatnya terlihat begitu mempesona. Gemuruh sorakan kian terdengar ketika Elfreda melambaikan tangan menyapa mereka yang berada di samping red carpet.
Setelah melakukan catwalk, Elfreda turun dari panggung dan berjalan kearah Alfan. Namun langkahnya terhenti ketika tangannya ditarik oleh Darrafa ke backstage. Darrafa meminta Elfreda untuk berfoto dengannya. Dengan senang hati Elfreda memenuhi permintaan Darrafa.
Floren yang tengah merias wajahnya, berhenti sejenak saat melihat betapa cantiknya gadis yang sedang berfoto dengan cowok yang memakai setelan jas berwarna silver disamping meja rias. Floren memperhatikan wajah cantik itu, sepertinya Floren pernah melihat wajah itu.
Floren berusaha keras mengingat dimana dia pernah menjumpai wajah itu. Seolah lampu di otaknya menyala, Floren ingat bahwa gadis itu adalah pacar Alfan, yang tempo hari di stalker olehnya.
"Oh tuhan, mengapa dunia ini sangat sempit. Kenapa aku harus menjumpai gadis kak Alfan yang berwajah mirip bidadari? Ini hanya akan menjadi moodbreaker ku sebelum tampil."
Lamunan Floren seketika terhenti ketika Meidy menepuk punggungnya.
"Mengagetkan!" Batin Floren
"Ren ngapain bengong? Habis ini kita yang tampil, cepat kamu dandan terus gabung sama yang lain di samping panggung. Jangan gugup, jangan ngelamun, pokoknya jangan buat konsentrasimu kacau sebelum tampil. Good luck, gue duluan."
"Iya kak"
Floren hanya mengiyakan nasihat dari Meidy, padahal Floren belum tentu bisa konsentrasi seandainya nanti dia melihat Alfan bermesraan dengan Elfreda.
Inilah resiko menyukai pacar orang, selalu memperhatikannya dalam diam, selalu menatapnya dalam diam, selalu cemburu dalam diam, selalu menggerutu dalam diam dan semuanya serba diam.
Semuanya harus dijebak dalam lubuk hati tanpa memberi ruang untuk mengeluarkan suaranya melalui mulut. Mulut hanya boleh tertutup rapat biar hati yang mewakili, biar hati yang berbicara, biar hati yang cerewet. Karna kita tidak memiliki hak untuk berkata sejujurnya pada pacar orang.
Walaupun rumus single atau jomblo itu bebas mempunyai dan menyatakan perasaannya pada siapapun. Percayalah, Berpura-pura tidak mempunyai ketertarikan adalah hal paling tepat agar tidak membuat semuanya menjadi runyam.
Floren menari dengan balutan pakaian jepang bercorak bunga sakura berwarna pink, pandangannya tak pernah lepas memandang Alfan. Sosok yang selama ini dia kagumi namun tak pernah dia temui. Kali ini adalah kesempatan Floren untuk terus memandangnya, selama memandang itu gratis.

KAMU SEDANG MEMBACA
imagination
Teen FictionLo itu 'FIKSI' Berupa ilusi yang mampu masuk kedalam imajinasi dan dengan mudahnya bikin gue terlena akan indahnya pesona lo, hingga gue terlalu takut untuk kembali tersadar dan semuanya hilang. "Gue akan mewujudkan imajinasi gue untuk...