Chapter 6

941 254 101
                                    

"Never lose hope, because it is the key to achieve all your dreams, love and your life"

****

Alfan tak menghiraukan Darrafa yang terburu-buru pergi setelah menerima telepon dari someone yang namanya masih menjadi rahasia diantara mereka.

Darrafa menstater motor ninjanya dan melaju kencang menembus jalan kota Jakarta yang malam ini lenggang, sehingga memudahkannya menuju apertemen Elfrada. Ya, someone yang namanya terahasiakan itu adalah Elfrada, Pacar dari Alfan. Darrafa memang menjalani hubungan diam-diam alias backstreet dengan Elfreda.

Tak apa bila dia disebut sebagai 'tukang tikung' karena nyatanya memang dia mencintai perempuan yang sama dengan Alfan. Darrafa tidak pernah menyebut Alfan sebagai sahabatnya, kalaupun Alfan berargumen bahwa Darrafa adalah sahabatnya, berarti Alfan salah besar. Karena sejak awal tidak ada kata persahabatan di antara mereka, yang ada hanyalah hubungan pertemanan yang dijalin karena guru seni budaya menyatukan mereka dalam sebuah grup band 'MELODIES' yang sekarang menjadi band kebanggaan di SMA Andromeda.

Darrafa memencet bel apertemen Elfreda, tak lama kemudian Elfreda pun muncul dan mempersilahkan Darrafa untuk masuk. Darrafa mengamati wajah kusut Elfreda.

"Di apain kamu sama Alfan, sampai kusut gitu?"

"Apaan sih kamu, aku nggak mungkin kali nangisin Alfan, tadi itu aku baper nonton drama korea the legend of the blue sea."

"Kirain. Tadi soalnya Alfan senyum-senyum gitu katanya habis baikan sama kamu? Emang kamu marah kenapa? Kok nggak cerita sama aku,"

"Ya gitu deh. Aku jengkel sama Alfan, kemaren itu janjinya dia mau ajarin aku Trigonometri, aku tungguin dia 2 jam di perpustakaan eh taunya dia malah asik meladeni fans-fansnya. Anjirrr banget tau nggak?"

Elfreda menyenderkan kepalanya di pundak Darrafa dan Darrafa sesekali membelai rambut Elfreda yang menjuntai menutupi wajah cantik Elfreda.

"Ssstttt. Omongannya dijaga sayang, masak cantik-cantik omongannya kasar gitu. Ntar kharismanya ilang baru tau rasa kamu." Darrafa mencubit lembut hidung mancung Elfreda.

"Apaan kharisma-kharisma, aku nggak pengen ikut Putri Indonesia ya. Emang kalo aku muji-muji Alfan kamu nggak cemburu sayang?"

"Enggak dong, kalo kamu emang cinta sama Alfan, kamu nggak mungkin backstreet sama aku"

"Ah kamu mah gitu. Tapi bener juga sih sebenarnya kalo sama Alfan itu nyamannya jadi sahabat atau TTM gitu, soalnya kalo pacaran dia itu orangnya nggak asik, susah diajak jalan, pasti alasanya mau belajar lah, mau ngajar pramuka lah, mau ngurusin masjid lah, mau latihan band lah, mau inilah itulah bikin muak."

Darrafa mencubit pipi tembem Elfreda

"Crewet banget sih kamu yang, kadang aku juga bingung. Padahal kalau soal fisik, aku mah nggak ada apa-apanya dibanding Alfan tapi kamu malah milih aku? Dan sekarang aku tau, yang kamu cari itu bukan Cuma fisik tapi kenyamanan juga."

"Kamu kalo ngomong suka bener deh, jadi pengen nyium,"

"Elfreda agresif mode on, udah ah mau pulang ntar lama-lama disini bisa bikin khilaf."

Darrafa berdiri dan pamit pulang pada Elfreda, sebenarnya kalau dikatakan pulang sih nggak juga, karena jarak yang ditempuh sangatlah dekat. Darrafa tinggal di apertemen ini juga, tepatnya satu lantai diatas apertemen Elfreda dan bersebelahan dengan apertemen Alfan, Althaf, Alfaro dan Kenzo.

imaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang