Syarifah Nur HasanahAku mempunyai mimpi yang sederhana, menggelar sajadah di belakangmu, Kamu yang meroja’ah dan aku yang menyimak. Kenapa mimpi yang sederhana ini kian hari kian menertawakanku? Aku sangat sadar bahwa kita memang tak sekufu. Kamu berada jauh di atasku, Kenyataan ini menyeretku dari buaian mimpi.
“Mas.. Tolong aku”. Kataku sembari sesenggukan.
Dia hanya diam , entah mengapa kali ini pembawaannya yang biasanya tenang sedikit goyah.
“Tolong aku..” kataku sekali lagi.
Dia menghela nafas,
“Nikahi aku!!”. Kataku disela-sela tangis yang kian tak terkendali.
Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kebiasaan ketika dia sedang bingung.Muhammad El-Fadil Hidayat
Kita tidak akan bisa memilih siapa orang tua kita, begitu pula Aku, Aku tak pernah minta untuk dilahirkan sebagai Gus. Dan inilah aku, Seorang anak Kyai di suatu daerah di Jawa Timur Tulungagung tepatnya. Ilmu Agama sudah menjadi makanan kami sehari-hari.
Yaa Allah,, aku benar-benar baru sadar bahwa sekarang kami sedang berada di parkiran kampus, dan dengan kondisinya yang duduk bersimpuh di depanku dengan deraian air mata, bisa dipastikan kalau kami jadi tatapan penasaran mahasiswa-mahasiswa lain.
Dan apa yang Dia bilang? Menikahinya? Asstaghfirullah apa-apaan ini?
Dia dengan pembawaan yang selalu ceria meski memang sering ceplas-ceplos sih, tapi kenapa hari ini dia melakukan hal gila ini?
Mengajukan diri untuk ku nikahi?
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU YANG BERLALU
SpiritualSyaifa Nur Hasanah " Sesungguhnya bukan kamu yang membuatku takut, tapi hati ini yang kian sulit untuk kukendalikan". Muhammad El-Fadil Hidayat " Kenapa aku selalu ingin terus melihatmu? Padahal dengan pasti aku sudah tahu bahwa perasaan ini salah"...