Kalau nggak suka kenapa itu merah-merah dipipimu?
Mana ah, Ngaco kamu mba
Beneran, coba aja ngaca
Reflek Iffa mengambil Handphonenya untuk melihat wajahnya di sana.
Innalillah
Pekikan Iffa sejalan dengan mukanya yang kian memerah padam.
Kenapa? Bener kan kata mba
Bukan, bukan karena itu. Tapi karena bekas panggilan beberapa menit yang lalu ternyata masih tersambung.***
IFFA
Setidaknya 1 menit lebih aku masih terpaku melihat layar handphone, dengan berani kucoba menempatkan handphone ke telingaku, Dan...
Ha.... hallo....
.........................Taruh piring kotor di bak cuci piring aja dek, nanti mba yang cuci. Kamu siap-saip aja, abis ini kan bantuin mba bersihin taman depan
Ku ikuti instruksi dari mba Nur sambil tetap membisu. Aku sangat yakin jika mba nur juga mengetahui perubahan sikap ku.
Berjalan gontai ke kamar sambil menaruh gawai yang sejak tadi menjadi sumber petaka di atas kasur.Tepat setelah aku berkata Hallo.. kembali kepadanya, tanpa menunggu jawaban darinya ku matikan sambungan telfon kami dan langsung menonaktifkan gawai ku.
Dan diam mematung beberapa saat sambil pikiran berkeliaran ke sana-sini. Mbak Nur yang melihat gelagat ku berubah pun hanya diam tanpa bertanya lagi.
Kuambil jilbab instan dan memakain nya, bergegas ke taman depan membantu mba Nur.Mba, sejak kapan suka tanam bunga?
Sejak dia pergi dari hidupku, ku merasa sepi....
Enggak perlu pakai nada nyanyi juga kali mbak!
Kamu tahu enggak dek, mba ikutan nangis lho pas lihat BCL sama Noah, mba enggak bisa bayangin gimana diposisi BCL, kalau tiba-tiba Mas-
Mba! Enggak perlu mikir aneh-aneh ah! Inget tuh perut segede itu jangan mikir yang enggak penting, nanti yang di dalem perut ikutan mikir lho
Mba Nur tersenyum seraya menjawabDuuh, adek ku kok jadi bijak gini ya! Alhamdulillah
Tanpa menggubrisnya aku merapikan daun mint yang ternyata sudah banyak tangkai yang kering, gimana sih, niat apa enggak berkebun sampai enggak disirami.
Mbk ini kalau enggak ku bersihin bisa ikutan mati lho tangkai yang lainnya
Makanya dek kamu bersihin, mba mood-mood an sih berkebun, hehehe
Ku lirik mba Nur yang kesusahan berdiri, Mau kemana?Ambil gunting jawabnya sambil menunjuk gunting kebun yang ditaruh di dinding sampingku
Aku bangkit dan mengambilnya,Nih kataku sambil menyodorkan gunting kebun yang baru saja kuambil
Gumawo, adek ku tersayang! jawabnya sambil tersenyum manis
Dek, hati manusia itu kayak daun mint yang kamu pegang itu ya!
Jika ada bagian hati yang rusak, enggak perlu matiin manusianya, cukup cabut dan bersihin bagian yang rusak, terus sirami bagian yang masih hidup dengan hal-hal yang menyehatkan, dijamin deh hatinya bakalan balik baik lagi! katanya lagi setelah tidak mendapatkan respon dari ku
Jadi, jika suatu saat nanti hati kamu sakit dan berakhir rusak, jangan terlalu lama sakit ya, bersihin bagian yang rusak terus hidup lagi dengan hati yang lebih sehat Kali ini mba nur memaksaku untuk menatap wajahnya
Iya mba kali ini kuberikan mba Nur senyuman yang paling manis
Jangan pernah takut untuk menghadapi masalah hidupmu, rumusnya sih begini, jika kamu baik-baik saja kehilangan dia dengan tiba-tiba, berarti kamu aman untuk memilikinya, tapi jika sebaliknya, hmm pikir sendiri ya
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU YANG BERLALU
SpiritualSyaifa Nur Hasanah " Sesungguhnya bukan kamu yang membuatku takut, tapi hati ini yang kian sulit untuk kukendalikan". Muhammad El-Fadil Hidayat " Kenapa aku selalu ingin terus melihatmu? Padahal dengan pasti aku sudah tahu bahwa perasaan ini salah"...