"Na halmari isseo," jawabnya ragu dengan napas ngos-ngosan akibat berlari. Sebulir keringat menetes di keningnya, segugup itu, kah? (I want to talk with you)
•••
Menurut Somi, Taehyung hanya ingin modus saja kepadanya. Ia akan berhati-hati untuk setiap perkataan manis Taehyung. Jangan sampai termakan oleh omong kosongnya.
"Katakanlah," ucap Somi dengan nada datar.
Somi mengalihkan pandangan seakan-akan tak mau melihat wajahnya. Sebenarnya, ia sangat malas untuk menatap wajah Taehyung, entah kenapa.
"Aku ingin kita berbicara berdua saja."
Kini Taehyung menampakkan raut wajah memohon dan memelas. Tentu saja Somi kasihan melihatnya, lalu ia berbalik menatap Trio Su yang berada di belakangnya.
"Kalian bertiga duluan saja nanti aku akan menyusul." Somi menyuruh Trio Su pergi menjauh, agar masalah ini cepat selesai.
Mereka bertiga tampak berbisik, "Kau mengusir kami, ya? Geurae, nikmatilah waktu kalian. Okay?" Ejek Lami. Disaat seperti ini mereka masih saja mengejek. Ketika pergi menjauhpun tawaan mereka masih terdengar jelas, membuat Somi ingin mengumpat di dalam hatinya, Michyeo!
Tatapan Somi beralih pada Taehyung, "Sekarang cepat katakan! Aku tidak suka orang yang mengulur waktu, ppali!"
Napas Taehyung terasa berat, seakan ada yang mengikat diafragmanya, "Sebenarnya aku sudah sangat lama ingin membicarakan hal ini kepadamu. Tapi sepertinya aku baru bisa mengungkapkannya sekarang," ucapnya sambil mengusap belakang lehernya.
Dengan kedua tangan yang melipat di dada dan menggerakkan telapak kaki kanannya, Somi hanya berdehem.
"A-ak-aku sebenarnya.. S-ss-sukk-"
Ucapan Taehyung tergagap, saking besarnya kegugupan yang dialaminya. Bagai diiringi backsound jarum jam sembari menunggu Taehyung menyelesaikan ucapannya.
Somi melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, lalu ia menghitung mundur.
3.. 2.. 1..
Tepat saat itu juga bel berbunyi menandakan jam istirahat telah usai. Somi menjentikkan jari, bel tersebut berhasil memotong pembicaraan Taehyung.
"Ah, sayang sekali waktumu telah habis, Taehyung-ssi. Mungkin lain kali kau perlu mencatat apa yang ingin kau sampaikan padaku," ucap Somi disertai senyuman licik. "Kamsahamnnida," Somi berjalan membelakanginya setelah ia membungkuk pada Taehyung.
"Yaa! Aku bahkan belum mengatakan apapun!" Teriaknya.
Tanpa peduli Somi tetap berjalan dengan berlenggak-lenggok, menyelipkan rambut pada belakang telinga dengan tangan lentiknya. Berbuat seperti tak terjadi apa-apa.
Tapi, aku tidak menyukaimu. Mianhae Taehyung-ah! Ucap batin Somi.
•••
Setelah selamat dari kejaran nerd alien itu, Somi berjalan santai menuju kelas sambil merapikan seragam dan menyisir rambut dengan jari tangannya. Sesekali ia tersenyum geli mengingat sikapnya yang terlalu jual mahal pada Taehyung. Somi mengingat jelas perubahan ekspresi Taehyung yang menurutnya sangat lucu, namun itu membuatnya merasa kasihan.
Somi tahu apa yang ingin diucapkan Taehyung padanya, untunglah bel berbunyi di saat yang tepat, membuatnya bernapas lega.
Namun, perasaan lega itu tak berlangsung lama. Bagaimana tidak, keberadaan Kim ssaem yang sudah memasuki kelasnya saat ini, membuat Somi ingin mengumpat berkali-kali. Tampang yang sangat cantik dan menarik menjadi pengecoh sifat aslinya yang begitu mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Love
FanfictionMencintai dalam diam. Itulah kalimat yang cocok bagi Jeon Somi. Tak bisa melakukan apapun untuk mengambil hati dari seorang lelaki yang disukainya. Menatap secara diam-diam, salah tingkah jika yang ditatap menatapnya balik. Selalu seperti itu selama...