IV. For You

486 197 153
                                    

Fourth Day

METODE KEEMPAT

-Bantu Kegiatan Dia-

Metode ini menurutku cukup sulit. Bagaimana tidak? Aku harus tau dulu kegiatan apa saja yang Jungkook lakukan. Tidak mudah bukan? Karena aku tidak bisa 24 jam mengawasi dan memata-matainya.

Tunggu! Apa aku berlebihan?

Aku sudah bilang, aku hanya bisa mengawasinya saat di sekolah saja. Itupun jika aku dan Trio Su tidak sibuk. Semoga ia belum menyadarinya.

Bantu dia apa eoh? Yang pasti aku ingin membantu Jungkook tanpa harus ia minta. Aku akan tetap menjaga gesture tubuh, dan jangan berlebihan, tetapi pastikan bahwa dia merasa dihargai.

Dengan seperti ini, aku akan menunjukkan sikap ku yang peduli terhadapnya. Dan ku katakan sekali lagi 'Jangan Berlebihan' karena itu akan membuatnya merasa terganggu.

Ya, pasti aku akan melakukannya dengan sangat baik. Dan yang pasti dengan adanya bantuan dari Trio Su, itu akan jauh lebih baik.

---

Heol.. Tolong bebaskan aku! Siapapun tolong aku! Jebal! Aku sudah tak tahan. Jinjja. (Please! | Really)

Bebaskan aku dari pelajaran ini jebal! Pelajaran paling mengerikan dihidupku, seakan angka-angka tersebut ingin memakanku hidup-hidup.

Jangankan angka, bahkan Park saaem yang mengajarkan rumus-rumus aneh nya juga ingin menerkam haksaengnya layaknya seekor singa yang kelaparan.

Mianhae ssaem bukannya aku menyamakan kau dengan singa, itu hanya perumpaan yang cocok untukmu. Meski kau juga sedikit mirip dengan singa. (Sorry teacher)

Ups, ampun ssaem..

Saat Park ssaem lengah, aku mencoba menyembunyikan kepalaku di atas meja dengan kedua tanganku. Sangat membosankan.

Aku bahkan sama sekali tidak mengerti apa yang Park ssaem katakan. Saat ssaem bertanya "Apa kalian semua paham?" Semua siswa hanya hanya mengangguk termasuk aku. Padahal melihat materinya saja tidak.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku berkali-kali dengan cukup keras, aku langsung menegakkan badanku kembali. Aku kira itu Park ssaem, ternyata hanya Lami.

Aku menatap Lami dengan malasnya. "Kau ini mengagetkanku saja!" Ucapku datar. Ia hanya terkekeh.

Lalu Yeri menepuk pundakku juga, aku menoleh ke belakang. "Aku sangat bosan, apa kau tidak ingin melakukan sesuatu, eoh?" Tanyanya dengan nada berbisik.

Aku berbalik ke depan hanya sekedar melihat Park ssaem, saat ssaem lengah aku berbalik lagi menatap Yeri. "Melakukan apa eoh??" Aku menanya balik tidak mengerti apa yang Yeri katakan.

"Melakukan misi mu yang keempat Somi-ya!" Timpal Lami.

Herin yang sedari tadi mengotak-atik laptopnya angkat bicara. "Jadi kita bolos pelajaran Park ssaem?" Tanyanya. Namun, pandangannya tetap pada laptopnya.

Herin bilang kalau ia akan mencari rumus-rumus lain di laptopnya. Nyatanya, ia malah menonton MV Korea sambil memasang headset.

"Bagaimana Somi-ya? Apa kau setuju?" Tanya Lami.

Aku memutar bola mataku, berpikir terlebih dahulu. "Geurae, lagipula aku sudah sangat bosan. Aku akan keluar duluan dengan Lami. Herin dan Yeri nanti akan menyusul." Ucapku. (Sure)

Lalu, aku bangkit dari dudukku dan berjalan ke depan meminta izin dengan Park ssaem.

Aku sedikit gugup karena akan berhadapan dengan seekor singa. Ups, maksudku Park ssaem.

Wrong Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang