Otak Taehyung kini dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran iblis. Bagaimana tidak, ia justru merasa bahagia saat melihat mereka--Jungkook dan Somi berkelahi di rooftop kemarin.
Menurutmu, apakah dia bahagia di atas penderitaan orang lain?
Haha, tidak seburuk itu. Setidaknya masih ada hati malaikat yang tersisa. Taehyung hanya merasa saingannya berkurang dan ia memiliki sedikit kesempatan untuk lebih dekat dengan Somi.
Hm, mendekati Somi ya? Bagaimana caranya?
Taehyung selalu mencoba untuk mendekatinya, tapi justru Somi lah yang menjauhinya. Arra, itu karena Somi sedang berusaha untuk mendekati Jungkook. (I know)
Lalu, Taehyung mengambil handphone yang tergeletak di atas kasurnya. Menggeser lock screen dan mencari kontak bernamakan 'Min Sugar'.
Percayalah, nama kontak itu diketik langsung oleh Yoongi. Ia menulis kata 'Sugar' karena menilai dirinya yang sangat manis. Bahkan Taehyung sama sekali tidak boleh merubahnya.
"Jika kau merubah nama kontakku, aku tak akan segan membeberkan rahasia terbesarmu."
Begitu ancaman Yoongi pada Taehyung. Daripada rahasianya terungkap, lebih baik Taehyung mengiyakan kemauan sahabatnya itu. Padahal, ia sudah muak melihat nama 'Min Sugar' di kontaknya.
Ketika Taehyung hendak menekan kata 'Call' tiba-tiba Yoongi menelponnya duluan. Bagus, setidaknya pulsa Taehyung tetap utuh. Lalu, ia mendekatkan handphone pada telinganya.
"Yeoboseyo Taehyung-ie.."
Taehyung terdiam sejenak--memastikan orang yang menelponnya ini Yoongi atau bukan, karena dari suara yang di imut-imutkan membuatnya ragu.
"Aigo, jawab aku Taehyung-ah! Temani aku bermain game, aku bosan tidur seharian. Lagipula tidak ada orang di rumah selain aku."
Okay, kalau berbicara tentang tidur, itu sudah pasti Yoongi. Ya, tidak salah lagi. Itu sudah menjadi ciri khasnya.
"Tch.. Mengganggu saja kau ini! Baiklah aku akan kesana satu jam lagi."
Yoongi terkekeh dari seberang telepon. Sebenarnya ia ingin menitip untuk dibelikan makanan, namun sebelum Yoongi berbicara, Taehyung segera menutup sambungan teleponnya lebih dulu.
Jika Taehyung mempunyai banyak teman, ia tidak akan berteman dengan Yoongi. Tapi, hanya Yoongi lah satu-satunya teman yang ia punya. Jadi, tidak ada pilihan lain.
---
Taehyung memarkirkan motornya tepat di depan rumah Yoongi. Ia melepaskan helm sambil memperhatikan sekeliling rumah Yoongi.Benar-benar sepi.
Karena pintu rumahnya tidak dikunci, jadi Taehyung langsung masuk dan menuju kamar Yoongi. Toh, tidak ada orang juga.
Sudah seperti maling saja.
Ketika Taehyung membuka pintu kamar Yoongi, ternyata ia sudah terlebih dahulu memainkan game pada layar LCD dengan stik di tangannya.
"Ya! Akhirnya kau datang juga. Lama sekali kau ini!" Bentak Yoongi, masih terfokus pada gamenya.
Taehyung merebahkan badannya pada kasur empuk berukuran medium milik Yoongi. Matanya terpejam untuk beberapa saat, lalu membuka matanya perlahan.
"Aku ingin meminta bantuanmu." Balas Taehyung ragu. Ia tidak begitu yakin jika meminta bantuan pada Yoongi.
Namun, beberapa saat kemudian Taehyung dibuat terkejut oleh teriakan Yoongi yang tiba-tiba menggelegar. Hanya karena Yoongi kalah dalam permainan, ia membanting stiknya asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Love
FanfictionMencintai dalam diam. Itulah kalimat yang cocok bagi Jeon Somi. Tak bisa melakukan apapun untuk mengambil hati dari seorang lelaki yang disukainya. Menatap secara diam-diam, salah tingkah jika yang ditatap menatapnya balik. Selalu seperti itu selama...