Copyright2017©Anita_ pardais
****
Rangga aka Angga menggeliat saat terjaga dari tidurnya. Matanya yang terbuka sedikit memicing menyesuaikan dengan cahaya matahari yang menerobos masuk melalui tirai jendela kamar.
Desahan panjang keluar dari bibirnya saat dia menggeliat untuk meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Dilihatnya jam dinding kamar yang sudah menunjukkan pukul 08.40. Angga menguap lebar seraya menarik tangannya kesamping sedang sebelah tangannya lagi mengacak-acak rambutnya yang hitam tebal membuat helaian rambutnya yang sudah tak karuan menjadi semakin berantakan tapi justru membuatnya semakin terlihat sexy. Di tambah lagi tatapan matanya yang tajam kini terkesan malas-malasan menambah lagi kadar kesexy-an suami Rindu itu.
Angga bangkit dari tidurnya menjadi duduk di pinggir ranjang. Sesaat matanya mencari boxernya yang semalam entah melesat kemana saat dia buru-buru melepasnya untuk kemudian menelanjangi istrinya yang sexy itu.
Bagaimana tidak jika Rindu setiap malam selalu memakai celana dan baju super mini bahkan terkadang menerawang. Meskipun Angga pulang lembur sekalipun jika disuguhi hidangan menggiurkan dari istrinya tentu saja dia dengan senang hati tidak akan menolak. Bahkan baginya kegiatan bergumul di ranjang dengan Rindu adalah obat penatnya setelah bekerja kelelahan sepanjang hari.
Dan bisa dibilang Angga dan Rindu masih dalam suasana pengantin baru. Jadi masih hangat-hangatnya. Mereka baru menikah dua bulan lalu tanpa melalui proses pacaran ataupun ta'aruf-an. Mereka menikah begitu saja seperti memang sudah seharusnya.
Angga dari dulu memang tidak pernah pacaran. Bukan karena tampangnya jelek, lumayan, atau pas-pasan. Seperti yang sudah Rindu deskripsikan, Angga itu memiliki wajah ganteng maksimal dan body perfect yang membuat perempuan-perempuan melemah seakan tulang lutut mereka berubah menjadi agar-agar jika sudah melihatnya. Tapi di balik semua kesempurnaan Angga, dia memiliki sifat yang kaku dan sulit bersosialisasi dengan orang lain terutama dengan wanita. Dan beruntung dirinya urung menyandang predikat perjaka tua berkat Rindu yang bersedia menjadi istrinya di usianya yang sudah masuki 32 tahun.
Tapi dulu Angga pernah jatuh cinta satu kali. Jika jantungnya yang berdetak cepat saat melihat wanita itu bisa dikategorikan sebagai jatuh cinta, ya dia pernah jatuh cinta. Tapi cuma satu kali itu saja. Dan Angga tak pernah merasakannya lagi.
Angga berjalan kearah boxernya yang ia lihat tergeletak di lantai dekat lemari pakaian. Tubuhnya yang proposional dengan otot yang pas dan kulit yang kecoklatan sexy yang hanya berbalut celana dalam membuatnya saat ini layaknya model iklan yang sering mejeng di billboard underware dept. store. Sangat menggiurkan dan bikin ngences.
Angga memakai boxernya sebelum melangkah kekamar mandi yang terletak di sudut kamarnya. Dia memulai harinya seperti biasa, rutinitas yang seperti orang lain juga lakukan.
Terdengar suara gemericik air dari shower yang langsung membasuh kepala dan tubuhnya. Selama kurang lebih sepuluh menit Angga malakukan aktifitas mandinya sebelum dia keluar dari kamar mandi dengan tubuh segar dan wangi sabun dan berbalut handuk putih yang menggantung rendah di pinggulnya.
Angga lalu memilih pakaiannya di dalam lemari. Pakaian santai yang akan dikenakannya. Hari ini dia mendapat jatah off setelah semalam lembur hingga pulang jam 1 malam. Makanya pagi ini dia mengantuk sekali apalagi dia baru tidur mungkin sekitar jam dua-an karena mesti me-nina bobokan istrinya yang sexy itu terlebih dulu.
Saat Angga mengeluarkan sepotong kaos oblong putih dan celana training dari lemari tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan sosok Rindu muncul di sana. Tangannya terhenti di handle pintu dan tatapannya terarah pada Angga tanpa kedip. Bahkan Rindu menahan nafasnya.
Angga melihat istrinya yang hanya bengong di depan pintu kamar mereka. Lalu lelaki itu berjalan ke tempat tidur dan meletakkan pakaiannya di sana. Sekali lagi kepalanya menoleh pada Rindu yang masih di posisi semula dengan tatapan yang mengikuti semua gerakan Angga.
"Kenapa Rin," tegur Angga datar sama sekali tak paham dengan kelakuan istrinya yang jelas-jelas terpesona pada ke sexy an nya.
Rindu mengerjap dan sesaat menelan ludahnya agar dia bisa bicara.
"Itu... eng... " ucap Rindu benar-benar seperti orang bodoh membuat Rindu memaki dirinya sendiri dalam hati. Suaminya benar-benar ciptaan Tuhan yang paling indah dengan pahatan-pahatan yang sempurna membuatnya selalu kehilangan akal dan mungkin terlihat sangat tolol saat ini.
Rindu tersenyum kaku merasa sangat kikuk dan malu secara bersamaan. Dia malu karena ketahuan mupeng melihat suaminya walaupun Angga sendiri tak menyadari hal itu.
"Eng... Mas Rangga... " Mendadak Rindu lupa pada tujuannya ke kamar ini. Rindu bingung harus mengatakan apa. "Eng... mas... off kan hari ini?" tanya Rindu spontan begitu kata itu terlintas di benaknya. Tapi kemudian Rindu kembali memaki dirinya karena pertanyaan itu begitu tololnya disaat dia sendiri sudah tau jadwal off suaminya itu.
Tapi Angga hanya menatap datar pada Rindu. Bahkan dia tak sadar saat Rindu kembali menelan ludah melihat aliran air di pahatan dada dan perutnya yang berasal dari tetesan-tetesan air di rambut hitam tebalnya yang masih basah.
"Ya, memangnya kenapa Rin," tanya Angga seraya memakai kaosnya melewati kepala. Dan Rindu merekam semua kegiatan suaminya dengan sepasang matanya yang tak berkedip.
"Itu... me...magic com nya rusak. Tolong mas benerin ya," ujar Rindu yang tiba-tiba menemukan alasan yang baru saja muncul di kepalanya. Melupakan bahwa alasannya juga terlalu dibuat-buat karena dia bisa mengatakan itu nanti dan tak perlu menemui Angga di kamar seperti ini mengingat memperbaiki magic com tidaklah terlalu mendesak karena mereka masih mempunyai satu lagi magic com yang masih berfungsi dengan baik. Tapi sumpah, Rindu benar-benar lupa tujuannya sebenarnya ke kamar mereka ini. Semuanya gara-gara suaminya.
"Iya ntar mas baikin," ujar Angga dan kaosnya sudah melekat sempurna di tubuhnya.
Rindu hanya mengangguk dan buru-buru memutar tubuhnya karena saat ini suaminya itu akan memakai dalamannya. Walaupun Angga tak mengatakannya tapi tentu saja Angga akan merasa risih jika memakai celana dalam sambil ditonton Rindu. Rindu juga tak ingin semakin merasa malu jadi dia berusaha secepat mungkin untuk keluar dari kamar itu. Pipinya sudah panas. Dan dia tak mau semakin terbakar sendiri karena suaminya tak akan mungkin terbakar karena ini siang hari.
Ingat, suaminya akan berubah cold saat siang.
####
KAMU SEDANG MEMBACA
Di ujung jalan
RomanceJalan hidup membuat Angga menikahi Rindu. Sikap Angga yang cuek dan dingin di terima Rindu begitu saja. Tapi lambat laun seiring bertambahnya jejak langkah yang mereka tinggalkan Rindu menginginkan Angga berubah menjadi pria yang lebih hangat. Sedan...