♥lantai 7

6.5K 355 8
                                    

sarah malah ngikut pulang karena merasa ga nyaman ilyas ga ada. haris kawatir aku akan mengalami seperti yg dia alami dulu. selalu ingat tiap saat. bedanya aku langsung melihat. dikereta aku tak bisa memejamkan mata. saat yg lain tertidur kutarik satu lipatan kertas. wajah dan hal aneh dibadannya yg sudah dimodifikasi. kuremas lalu kubuang . keinget saat ngasih botol susu kemarin. kasian.. surga buatmu kelak dek.

sampai rumah ga berani cerita ke eyang. beberapa hari sisa cutiku hanya kuisi di rumah dan berusaha melupakan yg aku lihat.

" masuk len.. ga baik km duduk disitu terus". tegur eyang saat aku melamun diberanda rumah. aku masuk menuruti tanpa menjawab. kubuka pintu kamarku dan aku tertegun melihat selembar kertas ukuran hvs tergeletak diatas tempat tidurku. aku melangkah mendekat dan terlihat foto yg di print haris berada dikamarku. kenapa bisa disini. terdengar suara gesekan kulit dan lantai ... saat kulihat sepasang kaki buntung terseret keluar dari pintu kamarku.

"ehg..". suaraku tertahan karena takut dan terkejut. ini pasti ulah sarah. sembarangan naruh.

" len... ". panggilnya muncul dr pintu.

" ini km yg naruh?". tanyaku tiba tiba.

" naruh apa?". tanyanya sambil masuk kamar dan mengambil selembar kertas dari tanganku.

" itu.. km yg naruh?". tanyaku lg.

" nggak lah len". katanya jujur dan ikut bingung..

" aku bawa selembar memang tp udah aku buang dikereta". jawabku membuatnya makin bingung.

" serius??". tanyanya lg masih ga percaya.

" beneran"

" km lupa paling. ambil dua trus kesimpen". kata sarah masih tak yakin.

" nggak.. aku ambil satu dan kubuang dikereta". jawabku yakin.

" yaudah.. ayo makan..". ajaknya lalu membuang lembar kertas itu ditempat sampah. dimeja makan eyang udah menunggu.

"aaahhgg!!". pekik kami berdua melihat lembar kertas dimeja. foto itu ada tergeletak disitu.

" kenapa??". tanya eyang melihat kami aneh.

" gpp!!". jawab kami hampir bersamaan. eyang hanya senyum karena tau kami menyembunyikan sesuatu.

" eyang.. kalo anak dibawah umur trus mendapat perlakuan sadis diakhirat gmn?". tanya sarah membuka obrolan setelah beberapa menit hanya diam. kuinjak kakinya.

" apa sih?!!". bentak sarah jengkel.

" jangan aneh aneh deh". kataku lirih.

" udah.. makan, jangan betengkar terus". kata eyang. pikiranku masih ke anak itu sampai aku habiskan malam ini buat main game sama sarah biar ga kepikiran.

" ihh ini lg.. besok coba cari game baru deh". protes sarah yg bosen main game itu itu aja. eyang sepertinya tau aku lg mikir sesuatu membiarkan aku main game sampai malem. biasanya udah diomelin. sarah tertidur di sampingku. capek nemenin aku main game dr td. ruangan hanya diterangi cahaya dari layar tv. mending main PS sampai malam. bener bener bs lupa.

sampai jam 11 malam disebelah kanan ku seperti terlihat gadis itu duduk jarak satu meter dideketku. aku tak lg fokus main game.

" sar !". kusenggol sarah agak kasar biar bangun. tp dia malah molor terus. kulihat lg dia masih ada disampingku.

aku melihatnya dan perlahan ingin memegangnya. aku hanya kepikiran. ini ga nyata. dia membuka mulutnya lebar lebar dan membuatku keingat apa yg lev lakukan padanya dengan mulutnya. bayangin aja aku mual.

The Final ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang