♥sihir pengendali

4.3K 323 40
                                    

aku kembali ke surabaya dengan tyaz. arga harus tetep dijogja karena urusan kerjaan. teh irma dan agung masih tetap dirumahku. sarah tetap stay di jogja karena kawatir sama kesehatan eyang. kalo udah ada sarah aku jd tenang. karena ibuku sendiri sibuk urusan kerja dan bolak balik ke jakarta. ibuku mempunyai sebuah wedding organizer dan kebanyakan klien nya ada dijakarta.

"hai". ucap seseorang dibelakang sambil menepuk bahuku. aku terdiam seketika. kurasakan seperti aliran listrik dan agak tersengat. kulihat cowok yg tadi menepuk bahuku seperti mundur selangkah karena terkejut.

" hendra...?".tanyaku heran.

" hei..". jawabnya seperti salah tingkah.

" knp? td memanggilku?". tanyaku begitu sadar entah dari apa.

" ga sengaja liat km.. km mau kmn len?". tanya nya bohong.

" masa ga sengaja? mau kesurabaya". tanyaku memancing. ntah knp aku merasa dia itu ada yg lain. seperti terlalu dingin bila dia mendekat. seperti daerah yg terkena ac dan yg tidak. rasanya seperti itu.

" sama donk.. mmm yaudah aku ke gerbong restorant dulu yaa.. mau makan". pamitnya pergi.

" iya.. ". jawabku sambil melihatnya pergi. dia sesekali melihat kearahku.

" sp len?". tanya tyaz yg duduk disampingku.

" owh.. temen, temen dr kecil..". jawabku sambil berpikir apa ya yang aneh. ada yg terlewat tp ntah apa.

sampai stasiun gubeng aku menunggu jemputan di parkiran sebelah kanan. tyaz buru buru karena saat itu dia masuk siang. namun yg jemput masih blom keliatan. terlihat satu mobil mendekat.

" len.. bareng yuk.. aku anterin". ajak hendra sambil menurunkan kaca mobil.

"mmm.. makasih..". kataku menolak.

" yuk len.. aku telat ntar.. yg jemput juga ga dateng dateng". ajak tyaz masuk mobil duluan sebelum aku mengiyakan.

" tp yaz.. yaz..". ucapku ragu.

" udah buruan...lagian dia temenmu kan". kata tyaz ngotot.

" ayo len masuk". ajak hendra membuka pintu depan.

" aku duduk belakang aja..". jawabku takut.. ntah kenapa aku ga nyaman bila deket dia.

" bisa anterin aku ketempat kerja nggak.. dah telat nih..". kata tyaz diluar dugaan.

" loo yaz.. ketempatku aja.. ntar aku anterin ke RS". pintaku sama tyaz karena kalo dia turun di rs aku bakal sendirian sampai rumah sm hendra.

" aku telat len.. ada rapat soalnya". jawabnya ga paham.

setelah menurunkan tyaz tiba tiba pintu mobil dikunci otomatis sama hendra.

" aku.. turun sini aja.. gpp kok ". kataku mulai keringat dingin..tanganku juga dingin.

" gpp aku anter". katanya datar sambil memutar mobil pergi. kubuka kunci pintu secara manual tp ga bisa.

" ke rumah clara aja.. aku kos disana.. "pintaku karena kurasa itu lebih deket dan lebih cepet.

" kenapa ga ke budemu aja". jawabnya lg datar.

" aku mau ke tempatnya clara.. kenapa harus dikunci pintunya". pintaku lagi.

tiba tiba dia berputar kearah komplek rumah elit deket rumah sakit. komplek ini sangat sepi hanya terlihat mobil terparkir dipinggir jalan namun ga ada orang. dia menepi kesebuah rumah dan terdim sesaat.

" rumah clara dijalan sebelah". ucapku.

" minum len.. km haus kan?". katanya tiba tiba berbalik memberikan sebotol air mineral yg sudah terbuka segelnya.

The Final ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang