♥kebingungan

5.5K 330 111
                                    

Arga hanya memandangku diam. Aku udah terlalu lelah dengan hal hal seperti ini.

" kembalikan len". Saran arga sambil memegan pin ditanganku.

" ga bisa.. aku nunggu yg ber hak ngambil datang". Ucapku dengan pandangan kosong. Terasa berat sekali ditengkukku dan merambat turun ke pinggang. Aku mulai mual mual. Tubuhku membungkuk menahan beban yg sepertinya tiba tiba dikedua pundakku. Pandangan mataku memburam. Lalu samar samar terdengar dengungan yg makin lama makin kuat.

" lawan len!!!". Bisik arga terdengar mulai samar samar sambil memegang kedua pundakku.

Badanku terasa sangat berat. Kepalaku pusing dan aku sangat mual. Seperti ada sepasang tangan menekan dikedua pundakku dari belakang.

" Fakayfa Kaana ‘adzaabii wanudzuri..". Ucap arga terdengar lirih. Kedua tangan arga berpindah memegang kepalaku.

" kenapa???". Tanya haris yg datang mendekat dan terlihat bingung.

Perlahan pundakku terasa ringan. Pandangan mataku terlihat jelas kembali. Suara berdengung itu mulai memudar.

" ayo.. ". Ajak arga sambil menarikku pelan.

" kenapa?". Tanya haris lg.

" biasa.. ada yg usil". Jawab arga sambil lalu.

***

Beberapa menit setelah pesawat climbing kulihat keluar jendela. Dibawah sana ada pohon pohon dan jalanan yg terlihat seperti mainan.

'Hentikan!! Hentikan!!'

Terdengar suara samar samar. Kulihat sekeliling para penumpang yg lain ga ada yg berkata seperti itu. Hanya ngobrol biasa dengan sebelahnya ataupun tertidur pulas.

" kenapa?". Tanya arga yg duduk disampingku.

" gpp..aku ketoilet dulu". Kataku agak ga yakin. Saat melihat jam tanganku.. terlihat 13.50

Aku berdiri sesaat dan mulai menyadari keanehan saat aku melihat jam tangan haris juga menunjukkan waktu yg sama.

" rusak nih kayaknya". Jawabnya saat sadar jam kita memang agak aneh karena rusak bersamaan. Ga mungkin yg tadinya masih jam 10 pagi sekarang tiba tiba jam 2 siang.

Kutepis segala pikiran buruk. Aku jalan santai kebelakang menuju toilet. Sesekali tanganku berpegangan pada beberapa sandaran kursi.

Seseorang menyelinap masuk toilet mendahuluiku masuk dr arah kursi belakang. Hingga aku terpaksa berdiri deket toilet menunggu dia keluar.

"Lama sekali sih". Gerutuku ga sabaran sambil sesekali kutempelkan telingaku kepintu toilet. Ga ada suara sama sekali.

"Pingsan kali ya?". Kataku mulai hilang kesabaran. Sudah 15 menit aku berdiri mematung.

" mbak.. kenapa?". Tanya salah seorang pramugari yg mendekatiku.

" ini lama sekali.. dia gpp kah didalam?". Kataku memaksa senyum karena udah menahan pipis dr td.

Pramugari yg berdiri dideketku mengetuk pintu toilet dan mencoba memanggil beberapa kali.

"Berisik!!!". Jawab suara cewek dari dalam.

Pintu toilet terbuka.. dan kosong. Kami saling berpandangan.

" mungkin rada eror td". Katanya mencoba menenangkanku meski dia juga bingung, terlihat jelas dimukanya dan sesekali dia melongokkan kepalanya masuk untuk memastikan.

Tanpa baca doa aku segera masuk toilet karena udah terlalu menahan kencing dari tadi.

'Ngik..ngik..ngik..' terdengar suara seperti logam dan sesuatu bergesekan. 'Deg' .., ntah kenapa jari jariku langsung terasa dingin. Dari pantulan dinding terlihat jelas ada bayangan mengantung dari lantai toilet setinggi bahuku dibelakang.

The Final ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang