Chapter 14 - Penglihatan

640 30 0
                                    

Oke, seperti janjiku, aku bakal update setiap Rabu dan Minggu.

***

Selamat Membaca! :D

***

Juney terkesiap melihat mobil-mobil yang lalu lalang di jalan raya. Tergambar sebuah pemandangan yang pernah jadi sangat familiar untuk dirinya. Dulu ia sering melewati jalan ini bersama ayah dan ibunya saat weekend. Dan yang paling segar di memorinya adalah saat mereka pergi bersama pada akhir musim gugur lima belas tahun lalu, yang bisa dibilang kenangan terakhir sebelum semua takdirnya berubah. Itu adalah satu minggu tepat sebelum ayahnya pamit berkunjung ke sebuah pulau dan kembali hanya untuk mengisi lubang di tengah pemakaman kota. "Tapi itu sudah berlalu, aku tidak boleh mengingat-ingatnya terus," kata Juney dalam hati.

Juney memerhatikan traffic light bergambar pria kecil yang berganti warna menjadi hijau. Ia terpaku dengan pikiran yang masih bertanya-tanya tentang kenapa ia ada di sini, di sudut perempatan yang padat dengan pejalan kaki. Seingatnya ia baru saja berada di ZSL Zoo dengan seorang pria bernama Charly. Tapi kenapa sekarang ia ada di sini?

Pertanyaan di otaknya itu terus berlari dan sesekali berputar. Membuatnya seperti baru saja dicekoki minumam beralkohol dengan persenan tinggi. Kepalanya menoleh ke samping kiri. Ia bisa melihat beberapa pria tua dengan setelan jas kuno dan topi khas seniman sedang menyeberangi jalan dengan tergesa-gesa. Di saat yang sama di sana ada wanita berambut keriting mengembang yang menggamit erat tasnya seperti saat kau kau tahu kau hendak dicopet. Di sudut jalan yang lain, di seberang Juney lebih tepatnya, sekumpulan anak laki-laki berumur tujuh belas tahunan berjalan bergerombol saling melontarkan kata-kata kotor dari mulut mereka.

Toko-toko di sepanjang jalan terlihat...KUNO! Ya, akhirnya kata itu yang paling tepat untuk menggambarkan. Ini seperti pemandangan yang pernah didapatnya saat usianya 6 tahun.

Tidak salah lagi! Kafe favorit Mom yang ada di seberangnya masih berdiri dan ramai pengunjung!

Juney mengambil kesimpulan bahwa ia sedang ada di pusat kota London lima belas tahun lalu. Tidak mungkin! Bagaimana ini terjadi?!

"Ayo, Charly! Waktunya hanya sebentar!"

Charly?

Seorang pria berjenggot putih berdiri di depan Juney sambil menatap kesal. Pria itu lebih dulu menyeberang di depan Juney. Dan saat hendak berkata pada pria itu bahwa ia salah orang, entah bagaimana tiba-tiba tubuhnya bergerak dan mengikuti pria berjenggot putih tadi. Juney berjalan membuntutinya.

Bagaimana bisa tubuhku melawan apa yang diperintahkan otakku? Bagaimana bisa aku seperti dikendalikan?

Pria berjenggot putih menghentikan langkahnya. Ia lalu menyetop sebuah taksi berwarna kuning dan tanpa ba-bi-bu masuk ke dalam. Begitupun tubuh Juney. Ia seperti diikat dengan kaki pria itu. Ia juga entah bagaimana-lagi-tidak bisa mengeluarkan suaranya. Ia menjerit tapi hanya dalam hati. Suara yang jelas hanya didengar oleh pikiran Juney. Dan akhirnya ia duduk di dalam sebuah taksi kuning itu.

"Flooden Road nomor 3, Pak !"

Itu kan..alamat rumahku yang dulu ...

Saat ia duduklah hal yang paling mencengangkan terjadi. Ia tidak sengaja melihat dirinya di cermin kecil yang dipasang di dashboard mobil. Sekilas ia menangkap gambar diri yang terpantul di sana.

The Protecting Blood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang