Love You 6

2.4K 246 0
                                    

Pagi ini Ve dan Melody ke kantor Kinal untuk menanyakan keberadaan saudari perempuannya. Karena Kinal tidak ada kabar sejak kemarin ketika ia pamit dari rumah untuk bekerja. Kecemasan Ve Melody terlihat ketika keduanya marah-marah saat orang yang mereka tanyai di kantor atau markas tempat Kinal bekerja tidak tahu sama sekali tentang keberadaan saudari mereka.

   "Gimana bapak sampai tidak tahu tentang teman anda sendiri?! Atau jangan-jangan Kinal mendapat tugas khusus sampai kepergiannya dirahasiakan seperti ini?" ujar Melody.

   "Saya benar-benar tidak tahu tentang tamtama Kinal ataupun tugas khusus dari atasan yang lebih tinggi dari saya. Tapi kalau memang tamtama Kinal mendapat tugas khusus! Pastinya saya tahu, bu!" jawab seorang atasan Kinal.

   "Masa kalian tidak tahu tentang Kinal. Atasan macam apa kamu!" kata Melody kesal. Ve yang berada disamping dia menenangkannya dengan cara mengelus kedua bahu Melody dengan tangan.

   Sedangkan atasan Kinal hanya bisa menggelengkan kepala saja. Mungkin ia mengerti tentang kecemasan yang Melody dan Ve alami, karena anggota keluarganya tidak ada kabar sampai saat ini.

   Saat ingin pergi dari markas kesatuan Angkatan Laut, Mayjen Budiman melihat Melody dan Ve dari kejauhan sedang bersama Laksamana Muda Adrian. Lalu dia bertanya pada salah satu tamtama yang membawakan tas dia ke dalam mobil.

   "Siapa kedua wanita itu?" tamtama yang sedang memasukan tas Mayjen Budiman langsung melihat orang yang ditanyakan atasannya.

   "Mereka saudari-saudarinya tamtama Kinal, pak."

   "Ok, kamu boleh pergi."

   Tamtama itu pun pergi dari Mayjen Budiman yang sedang ada diparkiran mobil untuk kembali ke dalam markas.

   Dimana setelah kepergian anak buahnya Mayjen Budiman mengambil ponsel yang ada di saku celana untuk menelepon seseorang.

   "Hallo, apa kemarin setan kecil itu sudah kalian pastikan lenyap?.....Berapa butir obat penghilang ingatan yang diminum si setan kecil?.....Kerja bagus, kalau setan kecil itu sampai selamat dari air biru, dia pasti tidak akan mengingat dirinya sendiri."

   Setelah menelepon, Mayjen Budiman masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya. Lalu menyuruh driver dia segera tancap gas pergi.

   Untuk Ve dan Melody mereka berdua akhirnya pulang tanpa tahu dimana dan bagaimana keadaan Kinal. Melody meneteskan air mata, dia begitu mengkhawatirkan Kinal. Sebuah pelukan tenang dari Ve membuat Melody semakin bersedih. Karena tidak biasa-biasanya Kinal pergi tanpa kabar seperti ini.

   "Kita ke rumah Jinan yuk, mba? Mungkin dia tahu tentang keberadaan Kinal," kata Ve.

   "Oh iya. Pak Tarjo, antarkan kita ke tempat tinggal Jinan yang di Perumahan Asri ya?"

   Pak Tarjo mengangguk dan segera menjalankan mobilnya menuju sana. Dalam hati Ve dan Melody begitu berharap pada Jinan kalau nanti mereka berdua akan mendapat kabar atau pun berita tentang Kinal dari dia. Harapan terakhir jatuh pada Jinan, karena selama ini orang terdekat Kinal selain Melody Ve Vienny Shania dan Zara ya cuma Jinan saja.

   Sampai di rumah Jinan, Melody serta Ve turun dari mobil dan melihat rumah yang besar serta pagar tinggi dihadapan mereka sekarang. Ve berjalan mendekati bel rumah disisi pagar sebelah kanan, ia menekan bel tersebut hingga 3x.

   Selang beberapa menit keluarlah orang bertubuh besar tinggi nan kekar dari pos penjagaan.

   "Cari siapa?" tanya laki-laki tersebut yang berdiri dibalik pagar besi kokoh berwarna hitam.

   "Jinannya ada?" tanya Ve.

   "Non Jinan gak ada di rumah."

   "Kemana ya?"

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang