Love You 17

2.5K 256 24
                                    

Pukul 22.45
Setelah membersihkan tubuh dari debu dan keringat yang menempel pakai air hangat, Kinal membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Dia melamun dengan pikirannya yang jauh terbang ke sana. Seorang Jinan mendominasi memory Kinal saat ini, hubungannya itu tak berjalan mulus seperti yang ia harapkan. Selalu ada benteng kokoh menghalangi hubungan yang tak dianggap ini. Entah itu dari keluarga, lingkungan, bahkan norma agama serta aturan yang berlaku di negara maju seperti sekarang.

"Argh! Kepalaku. Sepertinya sakit di kepalaku kambuh lagi," kata Kinal yang memegang kepalanya. Tubuh Kinal sampai berguling ke kanan dan kiri menahan rasa sakit hebat yang mulai datang lagi. "Sebenarnya kepalaku kenapa?" rintih Kinal.

Karena tak kuat menahan sakit di kepalanya, Kinal langsung pingsan. Ia tak sadarkan diri di kamarnya sendiri tanpa ada seorang pun yang tahu.

Pukul 24.00
Kinal sadar dan bangun setelah kurang lebih satu jam lamanya ia pingsan. Dirinya duduk di tempat tidur dan melihat seisi kamar. Lalu dia beranjak dan berjalan keluar, ternyata Kinal menuju kamar Ve yang ada disebelah kamarnya. Perlahan Kinal memegang knop dan membuka pintu.

Dia melihat Ve sedang tidur dibawah selimut berwarna biru. Dengan langkah pasti ia mendekatinya dan berbaring disamping Ve. Mendekap tubuh Ve sambil menciumi pundaknya lembut.

Karena tidur nyenyaknya terusik, Kemudian Ve bangun dan melihat siapa yang memeluknya. Dia tersenyum ketika melihat Kinal.

"Kamu belum tidur?" Kinal menggeleng, dia semakin mempererat pelukannya ke Ve. "Kenapa?" tanya Ve lagi.

"Aku merindukanmu, Ve. Perasaan tadi kita lagi ada disebuah pondok yang ada di taman bunga. Tapi pas aku bangun malah ada didalam kamarku sendiri," kata Kinal.

Ve membalikan tubuhnya menghadap Kinal, lalu dia memegang pipi Kinal dan mengusapnya lembut. Tatapan Kinal ke Ve membuatnya terhanyut dan perlahan dia mencium bibir tipis milik kekasih barunya. Kinal menyapu lembut bibir Ve dengan bibirnya, menghisap dan sedikit menggigit bibir tipis itu tanpa menyakiti si pemilik. Tangan Ve mulai meremas pakaian yang dikenakan Kinal sampai mengkerut dan tak berbentuk lagi. Lidah mereka berdua juga sudah bermain didalam rongga mulut masing-masing. Mata Ve dan Kinal terpejam, karena dengan begitu mereka bisa menikmati ciuman hangat yang keduanya ciptakan.

Puas dengan ciumannya, Kinal menarik bibir dia dan memandang Ve yang masih memejamkan mata sambil membuka mulutnya sedikit. Karena tercium bau harum dari mulut Ve, Kinal kembali menyambar bibir tipis itu untuk mengulangi hangatnya ciuman mereka kembali. Ciuman kali ini Ve hanya diam, dia tidak membalasnya seperti tadi. Sampai Kinal membuka mata untuk melihat wajah Ve yang masih setia dengan matanya yang tertutup. Mungkin yang ada dipikiran Kinal saat ini adalah, Ve sedang menolak ciuman darinya. Tapi Kinal malah memasukan lidahnya ke dalam rongga mulut Ve, sampai yang punya mendesah.

"Aahh..." Kinal pun kaget karena desahan itu. Tangan Ve bergerak ke belakang kepala Kinal untuk menekannya.

Malam yang sepi sunyi jadi teman pergerumulan mereka untuk memuaskan nafsu yang tersimpan.
.
.

Kinal POV

Pukul 06.00
Aku kaget dan bangun dari tidurku. Kulihat matahari dari jendela sudah menampakan dirinya untuk menghangatkan bumiku tercinta. Saat aku ingin ke kamar mandi, tiba-tiba kepalaku sakit kembali. Sampai aku harus perpegangan tembok agar tidak jatuh.

Jalanku terhuyun menuju kamar mandi, sampai di kamar mandi kubuka keran shower ke arah air dingin. Dan kubiarkan air itu membasahi kepalaku yang sakit. Perlahan air yang jatuh dari shower mampu menghilangkan rasa sakit di kepalaku.

Setelah kurasa cukup, aku keluar kamar mandi dan mengganti pakaianku yang basah dengan yang kering.

Aku berdiri didepan cermin, melihat diriku yang kini sudah mengenakan seragam PDL Angkatan Laut. Aku keluar kamar dan turun ke bawah, rumah masih tampak sepi, mungkin saudari-saudariku belum ada yang bangun. Aku segera ke garasi samping untuk mengeluarkan motor dari sana. Tapi saat aku ingin mengeluarkan motor, mata ini melihat tali yang tergeletak dipojokan garasi. Dengan cepat kuambil dan kubawa tali itu, lalu tancap gas pergi.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang