Love You 2

4.8K 311 4
                                    

"Zar, minggir lu. Duduk sebelah sana gih!" Kinal mengusir Zara yang sedang duduk disatu sofa samping Melody.

"Iih, mba Tsubasa rese banget sih! Gak mau, mba aja duduk sana. Aku mau disini deket-deket sama mba Mel... Wleee," Zara menolak untuk pindah dari duduknya di sofa yang kosong.

Bermanja-manja dan ingin disayang oleh kaka tertua pasti hal yang menyenangkan jika sedang ada di rumah.

Karena itu Kinal dan Zara akan berlomba untuk dekat dengan Melody. Karena Melody tipe kaka yang penyayang.

"Yee, si bontot ngeyel. Gue gak anterin sekolah nih besok," ancam Kinal.

Karena Zara tak mau pindah, Kinal akhirnya menarik tangan dia supaya Zara bangun dan bergeser.

"Gak mau. Mba ngalah dong sama aku!" teriak Zara yang masih mempertahankan posisinya supaya tetap disamping Melody.

Ketika Zara berhasil dibuat berdiri oleh Kinal karena ia menariknya dengan sekuat tenaga, hal itu langsung dimanfaatkan Shania untuk bergeser tempat duduk dari samping kedekat Melody.

Shania memanfaatkannya secepat kilat, dimana otak Shania lebih cerdik dari Kinal. Makanya dia yang berhasil duduk didekat Melody. Senyum kemenangan pun Shania tunjukan, dan pelukan erat ke Melody juga ia lakukan.

"Widih, si bongsor pingin gue unyel-unyel kayak boneka Elsa nih! Minggir lu..." perintah Kinal.

Melody hanya tertawa melihat tingkah ketiga adiknya yang ingin bermanja-manja dengan dia. Padahal Melody sangat lelah setelah seharian tadi bekerja di kafe. Tapi kalau sudah di rumah dan berkumpul dengan adiknya, rasa lelah hilang seketika.

Zara si bungsu yang bawel akan selalu bertengkar dengan Kinal. Bertengkarnya tidak adu jotos, hanya pertengkaran kecil yang nantinya berujung jadi saling sayang dan tertawa, itu aneh bukan? Karena sebenarnya Kinal juga seorang kaka yang penyayang, cuma terkadang menyebalkan.

"Siapa cepat dia dapat," kata Shania yang semakin mempererat pelukannya ke Melody, "makanya jangan main otot mulu. Otaknya dipakai dong," tambah Shania.

"Oh, ok. Pakai otak ya? Mba Mel ada ulet bulu tuh di sofa, iihhh..." ucap Kinal menunjuk sofa belakang yang sedang Melody duduki sambil bergidik geli.

"Mana?! Buang, Nal! Geli, iiihh..." Melody langsung berdiri dari sofa.

"Gak ada deng, bo'ong. Hahaha," ucap Kinal sambil tertawa.

Shania yang tahu maksud dari candaan Kinal itu beranjak dari duduknya di sofa lalu berdiri. Dan ia menghampiri Kinal sambil tersenyum untuk menginjak kakinya kencang kemudian kabur dan berlindung dibalik Ve yang baru saja bergabung dengan mereka bertiga.

Kinal merintih kesakitan, dia tak mau tinggal diam. Lalu ia mengejar Shania untuk membalasnya.

"Sakit tau kaki gue. Lu kan babon, kaki gue gepeng nih," kata Kinal. Ia berusaha memegang Shania yang berlindung dibalik tubuh Ve, tapi Shania pintar, dia tak mudah ditangkap dan dipegang Kinal begitu saja.

Tiba-tiba saja ponsel Ve jatuh ke lantai, karena ulah Kinal dan Shania yang sedang bercanda.

Prak~

"Oops!" ucap Kinal spontan sambil menutup mulutnya dengan tangan.

"Sorry, mba. Gak sengaja," Shania ketakutan karena melihat ponsel Ve jatuh.

"Kalian!!!" bentak Ve.

Ve langsung mengambil ponselnya yang jatuh di lantai dan segera memeriksa. Ve begitu kesal, dia menatap keduanya dengan tajam. Shania yang kini sudah berpindah tempat disamping Kinal sampai melingkarkan tangannya ke tangan Kinal untuk dipegang kencang. Mungkin Shania takut.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang