Love You 21

2.6K 242 42
                                    

Pukul 21.00
Kinal dan Ve sudah sampai di rumah dengan selamat. Dimana Kinal berusaha keras menyetir motor sampai ke rumah. Walaupun banyak istirahat sepanjang jalan untuk mengisi energi buat tubuh serta mata Kinal yang lelah dan ngantuk dengan minum kopi juga sedikit ciuman mesra dari Ve.

"Dion!" ucap Ve terkejut saat dirinya melihat Dion ada di rumah sedang duduk di kursi teras depan. Mata Ve membulat saat melihat kekasihnya datang ke rumah tanpa memberi kabar pada Ve.

"Loh, ada tamu toh." Setelah memarkirkan motornya di garasi, Kinal yang hendak masuk ke dalam rumah pun berpapasan dengan Dion.

"Mba Ve sama Mba Kinal udah pulang. Oh iya Mba, ka Dion udah daritadi nungguin mba tuh," kata Shania. Shania datang membawa minuman untuk Dion dan beberapa makanan kecil yang segera dia taruh diatas meja.

"Ve," panggil Dion pelan dan tersenyum kemudian berdiri.

"Siapa dia, Ve?" tanya Kinal.

"Ehmm..." Ve terlihat bingung. Dia menatap Kinal dan Dion bergantian. "Oh iya, bukannya kamu tadi bilang pingin cepet-cepet mandi pas sampai rumah? Mandi gih, biar nanti setelah mandi aku masakin makanan buat kamu..." suruh Ve mendorong tubuh Kinal supaya dia masuk ke dalam lebih dulu.

"...Shan, titip Kinal. Jangan biarkan dia tidur sehabis mandi," bisik Ve di telinga Shania.

Shania juga ikutan didorong Ve untuk masuk ke dalam. Karena disuruh Ve, Kinal hanya nurut saja. Mungkin Kinal tidak mau membantah dia, yang ujung-ujungnya bisa jadi cekcok antara mereka.

Saat Kinal dan Shania sudah masuk ke dalam. Ve menemui Dion lagi diluar. Keduanya hanya diam, Ve menundukan kepala dan Dion menatap Ve dengan rasa rindu karena sudah lama tak bertemu.

"Ve, gimana kabarmu?" tanya Dion pertama kali.

"Ehmm... Baik," jawab Ve.

Setelah itu Dion dan Ve kembali diam. Canggung itu pasti, karena keduanya sudah lama tak bertemu. Apalagi Dion nggak ngasih kabar sama sekali, dia menghilang begitu saja setelah membuat keputusan untuk meneruskan studynya keluar negeri.

"Ion."
"Ve."

Keduanya saling memanggil bersamaan. Sampai Dion tersenyum geli.

"Ok. Ladies first."

"Hmm, ok. Bukannya kamu lagi study diluar negeri ya? Kok tiba-tiba kamu ada di sini?"

"Emang aku gak boleh liat dan kangen sama pacarku sendiri? Hmm..."

"Maksudku gak gitu."

"Aku gak kuat belajar diluar. Dan aku kabur gitu aja. Karena aku gak bisa berjauhan denganmu, Ve."

Dion mendekati Ve dan menggenggam kedua tangannya. Mata Dion terus memandang wajah Ve.

"Ion, hmm. Aku capek banget baru pulang dari puncak. Bisa gak kita ngobrolnya besok aja?" Ve melepas pegangan tangan Dion dan mundur dua langkah ke belakang.

"Ok, kalau gitu aku pulang sekarang. Tapi besok aku ke sini lagi. Aku kangen banget sama kamu, Ve." Dion memegang pipi Ve dan mengusapnya lembut, setelah itu dia mencium pipi chuby kekasihnya. "Istirahat ya, kamu kelihatan lelah. Bye, Ve."

Dion pergi meninggalkan Ve yang masih berdiri diam. Tanpa menunggu Dion masuk ke mobil dan tancap gas pergi, Ve berjalan cepat masuk ke dalam rumah.

"Shan, Kinal mana?" tanya Ve melihat Shania yang sedang duduk di sofa sambil nonton TV.

"Tidur di kamarnya."

"Apa? Kan tadi aku udah bilang. Jangan biarkan dia tidur!" bentak Ve.

"Gimana sih, mba. Orang tidur kok gak boleh."

"Argh! Kamu tuh!"

Dengan kesal Ve meninggalkan Shania sendiri di ruang tengah. Ia naik ke atas menuju kamar Kinal. Saat sudah berada didepan pintu kamar Kinal, Ve dengan cepat membuka pintu tersebut.

Dengan wajah kesal dan lelah, Ve menghela nafas saat melihat Kinal sudah tidur pulas diatas tempat tidurnya.

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang