Baskara yang diberikan oleh Tuhan untuk kebutuhan para makhluknya yang sedang beradu di kaki bumi telah menyemburkan binar yang telah bersahabat bagi penikmatnya.
Di kota tua dan klasik. Kota Kembang memiliki banyak kenangan bagi para kaum hawa yang sedang menikmati masa muda nya bersama apa yang mereka miliki. Suasana sejuk, pemandangan yang asri, dipenuhi dengan ladang dan macam warna-warni yang bau harumnya semerbak bertebaran.
Tentu saja ini adalah Kota Bandung, Kota yang penuh sejarah bagi pahlawan dan sejarah bagi para kaum muda ataupun manula yang merasakan luasnya Kota Kembang bersama seluruh cerita mereka yang dicatat dan diingat dengan seluruh panca indera nya.
"Oke, bentar lagi nyampe, wait!". Dengan sangat girang, wanita itu mengeluarkan selembar kertas yang bernilai dan memberikannya pada orang yang telah mengantarnya, ia segera bergegas membuka pintu mobil yang ia tumpangi. Dia berlari dan mencari dalam kerumunan pecandu oksigen, mencari sosok yang ia sangat rindukan selama beberapa bulan ini.
"Hei!" Sosok pria melambaikan tangannya disebrang sana untuk menandakan bahwa dirinya berada di depannya.
Wanita itu mengahampiri dengan sejuta rasa rindu untuknya "Ah, kangen banget!" sebuah dekapan yang sangat ia rindukan akhirnya memeluknya dengan erat."Uuh, kasian banget yang kangen sama pacar nya ha ha" Dekapan hangat itu membawanya dalam suasana rindu yang amat sangat rindu, rasanya, tidak ingin melepas tangan yang melingkar pada diri masing-masing sehingga mereka terkait dengan dekat, mereka dapat merasakan irama dan dentuman denyut mereka masing-masing. Denyut dalam kerinduan yang telah tersampaikan.
"Lama-lama aku mati disini nih, disekap sama rindunya pacar aku. Sesak nafas Nis pacarmu ini" Celotehan ini yang sangat dirindukan oleh wanita itu selama berbulan-bulan, dekapan ini yang dirindukan oleh wanita itu selama berbulan-bulan. Ya, memang mereka sering berkomunikasi walaupun hanya lewat dunia maya, namun mereka tak bisa bersentuhan dan merasakan apa yang mereka rasakan sama seperti ini.
"Ayo! Kita pulang. Keluarga kamu pasti nungguin kamu." Wanita itu masih berbicara dalam dekapan si pria yang telah memberinya nyawa kembali karena dia rasanya akan mati bila rindu lebih lama padanya.
"Mau pulang gimana sayang, kamu peluk aku terus kayak gini. Masa sampe rumah mau kayak gini terus. Yang ada nanti bukan kerumah, tapi ke Rumah Sakit gara-gara kehabisan oksigen" Celotehnya kembali menyembur dari bibir yang dirindukannya.
"Oke oke. Aku gini karena aku rindu sama kamu. Gak tau deh rasanya ditinggal kamu berbulan-bulan kayak gini. Mending, kalo kamu ninggalin aku masih di Indonesia, lah ini? Ke Amrik, jauh nya bukan main." Memang, Reza telah berlibur di rumah nenek nya yang berada di luar negeri sana. "Iyah iyah aku tau. Jangan ngomong terus, gak ngomong juga udah tau kali" Dia memberikan segaris lengkungan yang sangat dirindukannya.
"Udah deh, jangan kecanduan sama ketampanan aku. Nanti overdosis." Belum sempat menjawab celotehannya pun, Reza telah menggenggam hangat tangan yang ia sayangi untuk keluar dari kerumunan penikmat oksigen.
Cakrawala sepertinya mengerti akan perasaan mereka yang amat sangat senang setelah mereka dipertemukan kembali oleh Penciptanya. Langit yang biru, suasana yang sejuk, dan didampingin oleh orang terkasih, cukup lengkap rasanya untuk bahagia bersama. Mereka keluar dari Airport bersama-sama dengan gesture dan mimik yang menandakan bahwa mereka sangat senang.
***
Kehangatan mulai terasa, karena mereka disini hanya berdua. Tidak, bertiga, dengan supir yang membawa mereka pulang. Namun setidaknya, tidak banyak orang lalu lalang disekitar mereka.
"Pejamkan matamu sejenak, sayang." Pintanya pada Annisa.
"Mau apa?" jawabnya heran.
"Udah, turutin permintaan aku."
"Oke oke" Annisa pun memejamkan matanya, entah apa yang akan diberikan oleh pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phosphorescent
Genç Kurgu(10.02.17) #740 in Teen Fiction Masa lalu masih menghantui mereka. Masa lalu belum selesai bagi kehidupan mereka. Terjebak dalam nostalgia membuat rumit bagi kehidupan mereka. Apa yang akan terjadi bila Kenzo tidak bisa mengalahkan Reza? Apakah Anni...