BAB 4

5.7K 602 11
                                    

Sekilas, terbesit ingatan Sakura tentang Hinata yang pernah menjalankan misi bersama Sasuke beberapa bulan lalu. Apakah memunculkan perasaan diantara keduanya? Mengingat Sasuke mengantarkan Hinata kembali ke Konoha. Cara pemuda itu menatap dan tersenyum singkat kearahnya. Akankah Sasuke memiliki perasaan kepada gadis itu. Memikirkan hal itu membuat dadanya terasa sesak, akankah ia harus merelakan Sasuke demi kebahagiaan pemuda itu?

Saat ini Sakura benar-benar delima. Hinata benar-benar gadis yang baik, sementara Sasuke? Pemuda Uchiha itu benar-benar susah di tebak.

"Oh, Kami-sama. Sebenarnya ada apa?" lanjut gadis itu menyimpulkan erat kedua tangannya di depan dada.

***

Tak beberapa lama Sakura berkecamuk dengan pikirannya suara yang tak asing di telinganya.

"Sakura-chan?"

Panggil Naruto kepada gadis bersurai merah muda itu.

Mendengar suara yang tak asing itu Sakura menghembuskan napas jengah.

"Nee? Kenapa kau bisa masuk kamarku Naruto!!!" Sakura berteriak kesal.

"Ibumu tadi memperbolehkan ku kemari, jadi aku kemari, Sakura-chan." jelas Naruto sambil mengeluarkan cengiran khasnya.

"Nee, baiklah ada apa Naruto?" tanya Sakura dengan malas.

"Begini, Sakura-chan apakah kau mau menghadiri Festival Rinne bersamaku?" ajak Naruto malu-malu.

Kalimat yang barusan Naruto lontarkan membuat Sakura termenung. Dia tidak mungkin menolak permintaan pemuda itu mengingat bahwa Naruto adalah sosok yang selalu ada untuknya. Sehingga, Sakura. mengiyakan permintaan pemuda pirang  untuk menemaninya melihat Festival Rinne.

"Hmm, baiklah." Sakura itu tersenyum simpul.

Membuat Naruto mengeluarkan cengiran khasnya sekali lagi. Akhirnya mereka berdua pergi menghadiri Festival Rinne bersama-sama.

***

"Ini adalah takdir dari langit ...." seorang lelaki menatap ke sebuah celah yang mengarah langsung ke Bulan.

"Takdir dari langit untuk klan Hyuuga ...." lanjutnya.

Malam itu, di tempat yang tampaknya cukup jauh dari desa, beberapa klan Hyuuga termasuk pimpinan mereka. Hyuuga Hiashi berkumpul, menemui seorang lelaki misterius yang tampaknya memiliki niat jahat.

"Aku akan bertanya padamu satu kali lagi, jadi jawablah pertanyaanku, Hyuuga Hiashi ...." lagi-lagi pria bersurai putih itu bertanya kepada sang Pemimpin Hyuuga.

"Jawaban... yang akan menentukan masa depan dari klanmu." lanjut pemuda itu.

"Inilah... jawaban klan Hyuuga!!" balas Hiashi yang justru melompat dan menyerang lelaki itu.

"Bodoh sekali ...." ucap lelaki itu, yang menghilang bagaikan hantu tepat ketika serangan Hiashi akan mendarat di tubuhnya.

Setelahnya, puluhan pasukan shinobi misterius muncul, dengan tubuh yang dibalut menggunakan perban. Entah dari mana mereka muncul dan kemudian menyerang orang-orang Hyuuga.

Klan Hyuuga tak hanya diam, mereka bertarung sekuat tenaga untuk menghabisi mereka. Namun meski kekuatan pasukan itu tak seberapa, jumlah mereka terlalu banyak. Seorang klan Hyuuga bahkan direbut oleh puluhan pasukan musuh.

Meski Hyuuga memiliki jutsu pukulan tangguh yang mampu mementalkan sekian banyak dari mereka, musuh seolah tak ada habisnya. Terlebih, mereka memiliki kemampuan untuk menembakkan bola-bola peledak yang sangat mengganggu.

STORY 2 : The Last •Sasuhina• [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang