BAB 16

5K 488 36
                                    

Gadis bermata emerland itu sontak membulatkan matanya ketika Naruto memeluknya. Perlahan rona merah menjalar di pipi gadis itu.

Jantung Sakura juga berdetak tak sesuai biasanya. Apakah gadis itu mulai menerima sang pemuda bersurai kuning? Yah, semoga saja.

Dengan ragu, Sakurapun melingkarkan tangannya untuk membalas pelukan Naruto. Mungkin ini sudah saatnya membuka hati untuk pemuda ini. Pemuda yang selalu menjadi saudaranya ketika menangis. Orang yang selalu ada untuknya. Dan orang yang tulus mencintainya.

Baiklah, mungkin Sakura sudah memutuskan untuk mengikuti ucapan Ino sebelumnya. Mungkin sekaranglah saatnya ia melupakan Sasuke, dan belajar mencintai Naruto. Membiarkan pemuda Uchiha itu bersama wanita lain yang dicintainya. Dan Biarlah dirinya bersama Naruto, orang yang selama ini mencintainya.

"Maafkan aku Naruto. Aku selalu membuatmu susah." ucap gadis itu. Namun Naruto malah mengeratkan pelukannya dan mengecup pucuk kepala gadis di pelukannya itu.

"Sudahlah, semua akan baik-baik saja. Aku selalu ada untukmu, Sakura-chan." ucap pemuda itu membuat Sakura tersenyum tulus.

"Aku selalu mencintaimu. Dan akan terus begitu. Tidak akan ada yang merubahnya. Kau tetap yang terindah dalam hidupku." lanjut pemuda itu penuh perhatian membuat Sakura mendongakkan wajahnya.

Menatap mata pria yang selalu ada dalam kehidupannya.

"Aku juga mencintaimu Naruto." ucap gadis itu lirih.

DEG!

Naruto terdiam. Seharusnya Naruto bahagia Sakura mengatak hal itu padanya. Bukannya seperti ini yang Naruto harapkan? Tapi entah kenapa ia tak sepenuhnya merasa lega. Entah apa yang menganjal dalam hatinya. Naruto tak tahu apa itu.

Daripada bingung, Naruto memilih tersenyum.

"Terima kasih." ucap pemuda itu kemudian menghapus jarak diantara mereka berdua.

Sampai akhirnya pemuda itu mengecup pelan dahi gadis bermata hijau itu. Membuat semburat merah kini terlihat di wajah cantiknya.

Refleks gadis itu mendorong Naruto menjauh darinya. Membuat Naruto terkekeh pelan, sementara wajah Sakura memerah sekarang.

"Huh, kau ini menyebalkan." akhirnya gadis itu kembali kesifat aslinya membuat Naruto mengeluarkan cengiran khasnya.

"Walaupun menyebalkan tapi kau suka." balas pemuda itu menggoda gadis di hadapannya ini.

Ctakkkk

"Baka! kau ini benar-benar menyebalkan!"

"Ittaiii, kenapa kau selalu memukulku Sakura-chan." rengek pemuda itu sambil mengelus-elus kepalanya. Kalimat andalannya ketika gadis itu memukulnya.

"Padahal tadi kita baru bermesra-mesraan, kan." lanjutnya membuat Sakura tersenyum kemudian mendekatkan wajahnya pada Naruto.

CUPP

Gadis itu mengecup pipi pemuda itu singkat kemudian berlari menjauh.

"Karena aku mencintaimu." ucap gadis itu berteriak riang. Membuat Naruto tersenyum hangat.

Kemudian semburat merah menghiasi pemuda itu meningat Sakura tadi yang mencium pipinya.

Hah, dan mulailah pikiran kotor pemuda itu kini melayang-layang dalam pikirannya.

"Hey, Naruto! ayo segera lakukan tugas kita. Atau Tsunade-sama akan memarahimu." teriak Sakura yang kini tengah berada di luar tenda pengungsian.

Membuat Naruto berlari dengan semangat menyusul gadis itu. Ini adalah awal yang baru untuk mereka berdua dan kisah cinta mereka yang mengharapkan akhir yang bahagia.

"Nee, Sakura-chan, tadi kau sempat membahas Sasuke dan Hinata. Kau cemburu ya pada mereka?" tanya Naruto polos.

"Hah, tidak. bukan begitu. Hanya saja aku perhatikan Sasuke-kun waktu di ruangan Hokage tadi memperhatikan Hinata. Padahal dia kan tidak pernah memperhatikan seorang gadis." balas Sakura lirih.

Walau sebenarnya ia memang sempat cemburu. Tapikan yang terpenting sekarang ia dan Naruto akan memulai kisah cinta mereka, kan?

Ya, walau sebenarnya gadis itu tentunya masih menyimpan sedikit atau ralat banyak perasaan untuk Sasuke. Meski tadi gadis itu memang sudah menyatakan perasaannya yang sesungguhnya pada Naruto.

Seperti kebanyakan, untuk berpindah ke lain hati atau move on tentunya tidak semudah saat kita kembalikan telapak tangan kan? Ya, begitu juga yang dialami Sakura saat ini.

"Ah, jadi kau berfikir bahwa si Teme itu tertarik pada Hinata ya?" tanya Naruto lagi-lagi dengan kepolosannya.

"Eh? Ya, kemungkinan begitu sih. Tapi aku tak tahu, dan tidak akan mempermasalahkannya. Karena aku tahu, Sasuke-kun tidak akan melihatku. Aku hanyalah teman untuknya. Mungkin aku sedih jika melihatnya menyukai gadis lain. Tapi  aku juga akan bahagia jika Sasuke-kun bahagia. Lagi pula aku kan akan berusaha untuk mencintai pria yang benar-benar mencintaiku." terang Sakura panjang lebar.

Membuat Naruto mengeluarkan cengiran khasnya.

"Aaa... kau membuatku semakin mencintaimu Sakura-chan." ucap Naruto menggoda gadis itu. Membuat Sakura lagi-lagi merona.

CTAKK!

Gadis itu kembali memukul Naruto.

"Ittaiii..." keluh pemuda itu.

"Baka! Jangan bersikap menijikan begitu, karena aku tak sudi menjadi kekasihmu Naruto!" ucal gadis itu. Membuat Naruto meringis pelan.

"Eh, Kekasih? Nee. jadi saat ini kau kekasihku ya Sakura-chan?" Naruto kembali mengeluarkan senyum mengodanya. Membuat Sakura mendengus. Namun gadis itu akhirnya mengangguk kecil.

"Haaaa... Akhirnya.. Sakura-chan menjadi kekasihku, Dattebayoo!!" pemuda itu berlari-lari dan berteriak riang.

Sakura terkekeh pelan melihat tindakan gila Naruto yang membuat semua orang kini menjadi memperhatikan mereka berdua.

"Sekarang, aku mengerti perasaanmu Hinata. Mencintai tanpa dicintai memang menyakitkan. Maafkan aku yang merebut orang yang kau cintai. Tapi tolong, jagalah Sasuke-kun aku percaya kalian akan mendapat kebahagiaan kalian."

Ucap Sakura dalam hati. Kini butiran bening membasahi pelupuk mata hijaunya.

Bukan karena sedih. Tapi karena gadis itu merasa sangat bahagia kali ini. Akhirnya, penantian panjang Naruto si bocah Jincurigi Kyuubi itu terbalas juga di hari ini.

Semoga ini adalah awal kebahagiaan yang diberikan Kami-sama untuk mereka berdua dan semuanya. Mungkin.

***

Selamat tinggal, terimakasih.
Mari kita mengepakkan sayap di sini.
Kepalkan erat tangan kosongmu.
Aku merasakan perasaan yang pasti,
menangis tak pernah terhanyut.
Aku akan melangkah menuju dunia tak terbatas.

Bahkan jika esok kita menghilang dari sini.
Akan ada banyak orang yang menggantikan kita, kan?
Walau sedari awal aku tak memiliki kepercayaan diri.
Aku tak bisa menyerah!

Jika, aku membuang semuanya.
Aku ingin tahu, apakah hal-hal akan jadi lebih mudah.
Hanya dengan membayangkan satu gambar.
Dalam sekejap, aku menemukan diriku menggenggam masa depan yang lepas.

Selamat tinggal, terima kasih!
Mari kita kepakkan sayap kita dan meninggalkan.
Dari tengah dunia yang tak terbatas.

Selamat tinggal, terima kasih!
Selamat tinggal, terima kasih!
Kita pasti bertemu sekali lagi ditempat itu.

-Naruto ending 39-

***
Bersambung

BAB 16 © 27 Mei 2016

STORY 2 : The Last •Sasuhina• [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang