Mereka, Sai, Tenten, Shikamaru, Sasuke, dan Hinata terus berjalan menelusuri gua gelap itu hingga mereka menemukan sebuah cahaya yang berasal dari jalan keluar. Dan pada akhirnya sampai pada tempat yang sangat mengejutkan.
"Tempat apa ini?" ucap Shikamaru menatap sekeliling kaget kaget.
Sai menguatkan alisnya, "Pulau itu melayang ya?" Sai juga menatap daerah sekelilingnya heran.
Shikamaru mengamati jajaran pulau yang dimaksud Sai, "Tidak. permukaan lautnya melengkung." balas Shikamaru menjelaskan.
Tenten juga ikut mengamati keadaan laut, "Juga ada matahari di bawah tanah." Tenten juga keheranan.
Sai melihat kearah laut, "Itu bukan matahari sungguhan, kan?" Sai mengamati matahari itu.
Alis Shikamaru berkedut, "Matahari buatan?" Shikamaru menganalisis.
"Hm." balas Sasuke singkat.
Sementara Hinata, sedari tadi gadis itu tak bersuara dan menyatukan tangannya didepan dada. Entah mengapa perasa tidak enak kini menelusup ke dalam hatinya.
***
Hari nampak mulai senja, terlihat langit mulai berwarna kemerah-merahan. Mereka lanjut mengamati sekeliling tempat itu dengan menaiki burung raksasa buatan Sai seperti sebelum-sebelumnya.
"Hinata, apa kau menemukan tanda-tanda keberadaan musuh?" Tanya Shikamaru kepada gadis bersurai indigo di belakang Sasuke itu.
Hinata yang sudah mengaktifkan Byakuugan-nya menatap Shikamaru, "Tidak ada." balas gadis itu mengamati sekeliling.
Tenten mengamati keadaan sekeliling, "Musuh pasti sudah menyadari keberadaan kita." Tenten mulai menganalisis.
Sai melirik ke arah gadis bercepol itu, "Tapi, kenapa mereka belum menyerang?" Sai merasa keheranan.
Shikamaru memejamkan matanya untuk berfikir, "Ya, aku juga merasa aneh." balas Shikamaru.
"Terlalu tenang." lanjutnya kembali mengamati keadaan sekiling.
"Hm, berhati-hatilah. Ada sesuatu di sekitar sini tapi aku tak merasakan chakra-nya." balas Sasuke sembari mengamati keadaan sekeliling.
Membuat alis Shikamaru sedikit menaut, "Yah, Baiklah aku mengerti." balas Shikamaru di ikuti anggukan yang lainnya.
Ternyata dari balik pepohonan, di dalam hutan lebat yang ada di bawah mereka, pasukan berbalut perban sudah siap untuk menyerang, tinggal menunggu perintah.
Sementara disini lain, di dalam sebuah kastil yang cukup megah, nampak seorang pria bersurai putih yang tengah mengobrol dengan seseorang menggunkan kekuatan chakra.
"Biarkan dulu.." Toneri memberi perintah dari dalam ruangan itu.
"Tunggu sampai aku mendapatkannya." lanjut pemuda itu.
Toneri tersenyum senang, "Oh... matanya berkedut-kedut lagi." ucap Toneri sambil memegangi matanya.
Mata baru yang ia ambil dari Hanabi, gadis kecil yang saat ini tengah tergeletak lemah di atas ranjang, di depan Toneri dengan mata diperban.
"Luar biasa, Byakuugan ini benar-benar murni." lanjut Toneri masih memegangi matanya.
***
Di malam hari, Shikamaru dan yang lainnya membangun perkemahan di tengah hutan. Sasuke tidur atau lebih tepatnya memjamkan matanya dengan bersender disebuah dahan di atas pohon, sambil mengamati sekitar. Lalu tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang, dan mulailah nampak bayangan seorang gadis yang ternyata gadis itu adalah Hinata. Diam-diam, Hinata pergi dari tendanya. Dan diam-diam juga Sasuke mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY 2 : The Last •Sasuhina• [✔]
Fanfiction[SASUHINA CANON] Sequel : Sasuhina Shinden! Berlatar belakang dunia Shinobi setelah perang shinobi ke empat. Dan terinspirasi dari cerita movie The Last, yang mengisahkan tentang Uchiha Sasuke yang menjalankan misi bersama Hyuuga Hinata dalam menyel...