BAB 15

5.3K 478 48
                                    

Di sisi lain, Naruto dan Sakura sata ini sedang membantu Tsunade-sama untuk mengevakuasi warga-warga Konoha dari hujan meteor yang berasal dari runtuhan bulan.

Kini kedua shinobi itu memutuskan untuk beristirahat di dalam tenda pengungsian, tempat warga desa Konoha berlindung dari hujan meteor yang sedang terjadi.

"Sakura-chan, sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu. Apa yang kau pikirkan Sakura-chan?" tanya Naruto khawatir dengan keadaan gadis bersurai merah muda di sampingnya itu.

"Aku hanya memikirkan Sasuke, Naruto." balas Sakura lirih. Ia masih saja memikirkan ucapan Hinata padanya tadi.

Naruto pemuda itu mendengus, "Hah, kau masih saja memikirkan si Teme itu ya?" tanyanya sembari menghembuskan nafas lelah,  ia kecewa mendengar jawaban Sakura.

Kenapa selalu saja Sasuke yang ada dipikiran gadis itu? Kenapa tidak dirinya? Kenapa Sakura tak bisa melihat kearahnya? Sakit. Naruto juga seorang pria biasa yang berharap cintanya terbalaskan. Oke baiklah ini juga sebuah sindiran untuk diri Naruto sendiri padahal.

Menyadari pemuda disampingnnya itu tertunduk lemas, kini giliran Sakura yang mendengus, "Nee, Naruto. Sasuke-kun diperintahkan Kakasih-sensei menjalankan misi ini bersama Hinata.... lagi" ucap Sakura menatap pemuda disampingnya dengan soroh mata memancarkan kekecewaan.

"HAHHH! benarkah? LAGI? dattebayoo." Naruto terlonjak kaget mendengar pernyataan Sakura barusan itu.

"Heh, apa akan baik-baik saja? Sasuke itu tidak pernah bisa bekerja sama dengan orang lain. Aku masih saja khawatir dengan mereka berdua. Ya, walau sebenarnya mereka pernah menjalankan misi bersama." lanjut Naruto menatap lurus ke depan.

Sementara Sakura semakin menundukan wajahnya. Naruto juga khawatir dengan Hinata? Bodoh! Kalau begitu kenapa Naruto menolak gadis itu? Dasar sok peduli! Menyebalkan.

"Jadi, kau khawatir dengan Hinata." ucap Sakura lirih.

Jujur dia sebenarnya takut Naruto akan membalas perasaan Hinata dan meninggalkannya. Sakura benar-benar takut hal itu terjadi. Sasuke sudah berjalan menjauhinya, lantas apakah Naruto akan melakukan hal yang sama? Sakura benar-benar takut kehilangan untuk kedua kalinya.

Katakanlah Sakura egois memang menginginkan Naruto tetap disampingnya tapi hatinya juga masih mengharapkan Sasuke untuk membalas cintanya. Baiklah, Sakura juga bingung terhadap perasaanya ini. Sakura juga gadis biasa, yang mengharapkan kebahagiaannya. Bahkan pemeran antagonis juga butuh bahagiakan?

"Nee, kau ini bicara apa, Sakura-chan? Tentunya aku mengkhawatirkan Hinata, bukankah dia juga temanku. Dattebayoo. Apalagi ia menjalankan misi dengan orang macam Sasuke-Teme itu!!" balas Naruto dengan polosnya. Bodoh padahal Naruto mengkhawatirkan gadis itu memang karena Naruto peduli. Apalagi dirinya sudah menyakiti gadis sebaik Hinata Hyuuga.

Mendengar jawaban Naruto, Sakura makin kecewa, "Apakah kau akan membalas perasaannya, Naruto?" tanya gadis bersurai merah muda itu pelan.

Naruto menautkan alisnya,"Hee, apa yang kau bicarakan Sakura-chan? Aku tidak mengerti, dattebayoo." pemuda berkulit tan itu pura-pura berfikir keras.

"Apakah kau mencintai Hinata, Naruto!" Sakura membentak Naruto. Air mata nyatanya sudah mengenang dipelupuk mata hijaunya. Ewwh.... drama banget kan.

Naruto tertegun. Iris saffhire-nya melebar. Naruto terdiam. Hatinya mencelos bukan lagi karena Sakura menangis tapi hal lain. Yang enggan Naruto sadari. Pertanyaan yang Sakura lontarkan.

Namun kemudian, pemuda bersurai pirang memandang gadis musim semi dengan tatapan sedikit terkejut karena Sakura membentaknya, namun sedetik kemudian pemuda itu tersenyum tulus. Mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata yang akan mengalir itu secara pelan.

"Kau ini bicara apa, Sakura-chan. Aku ini akan selalu mencintaimu, dan akan terus begitu. Tak ada yang bisa merubah perasaanku padamu." ucap pemuda itu. Jujur sebenarnya Uzumaki Naruto ragu untuk mengatakan ini.

"Hinata memang gadis yang baik. Namun aku tak bisa membalas perasaannya.Dan aku juga yakin, suatu saat Hinata pasti akan mendapatkan seorang pria yang lebih baik dariku. Yang mencintainya dengan tulus. Semua akan indah pada waktunya, Sakura-chan." lanjut Naruto masih dengan tersenyum secara tulus kearah gadis bersurai merah muda yang kini tengah terdiam menunduk itu.

Membuat Sakura mendongkakan wajahnya, untuk menatap Naruto dengan tatapan tak percaya. Naruto kembali mengusap cairan bening yang meluruh melewati pipi gadis itu.

"Aku tak akan meninggalkanmu Sakura-chan. Aku akan terus menjaga dan melindungimu, Aku janji." ucap pemuda itu, kemudian membuat perlahan rona merah menjalar di pipi gadis di sampingnya itu.

Sakura mengigit bibir bawahnya kuat-kuat untuk menahan isak tangisnya. Matanya terasa perih ketika mendengar pernyataan Naruto mengenai perasaan pemuda itu padanya.

Sakura tak mengerti. Saat ini dirinya merasa sangat takut untuk kehilangan Naruto. Jadi Apakah benar gadis itu selama ini mencintai Naruto. Dan hanya terobesesi pada seorang Uchiha Sasuke? Baiklah, Sakura rasa ia akan menemukan jawabannya sebentar lagi.

Naruto. Pemuda itulah yang selalu menghiburnya, membuat senyum diwajah cantiknya kembali terulas ketika ia bersedih, menjadi sandarannya ketika ia butuh sebuah bahu untuk bersandar.Melepaskan sebuah penat dan rasa gelisah maupun kesedihan yang selama ini ia rasakan. Awalnya memang Sakura hanya menganggap Naruto sebagai seorang sahabatnya, namun lama kelamaan ia menjadi terbiasa dan selalu bergantung kepada pemuda jinchurigi Kyuubi itu.

Gadis bersurai merah muda itu menunduk. Air mata gadis itu kini juga sudah mengalir deras.

"Sakura-chan." panggil Naruto lirih ketika matanya menemukan gadis di sampingnya itu terisak.

"Bakaa! baka! Naruto baka! kenapa kau masih saja mencintaiku di saat kau mengetahui aku mencintai pria lain, dan orang itu adalah sahabatmu, Naruto!" ucap gadis itu disela tangisnya.

Naruto memperhatikan Sakura semakin terisak lantas membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Diusapnya pelan surai merah dengan aroma shampo menenangkan itu.

"Alasanya sederhana, Karena aku tak ingin melihatmu bersedih Sakura-chan. Aku hanya ingin melihatmu terus tersenyum. Meski kau mencintai pria lain, dan aku harus merasakan rasa pait. Aku akan tetap mencintaimu." ucap Naruto tulus.

***
Bersambung

BAB 15 © 27 Mei 2016

STORY 2 : The Last •Sasuhina• [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang