BAB 5

6.5K 652 66
                                    

Sepertinya kau akan kalah. Sepertinya mereka akan menderita karenamu. Sepertinya tidak baik jika mendengarmu.

- Naruto Ending : Dame dame da -

***

Seorang pria bersurai pirang sedang berjalan-jalan dipusat kota bersama seorang gadis bersurai pink. Mereka sedang menikmati perayaan Festival Rinne.

Pergi bersama Naruto memang sedikit melupakan perasaan bimbangnya dengan perasaannya sendiri. Walau tadi sempat ada keadaan cangung diantara mereka berdua karena pertanyaan salah satu gadis penggemar Naruto tadi. Perlahan Sakura mengulaskan senyum tulusnya.

Sementara Naruto, sekarang barulah pemuda itu menyadari ada sesuatu yang mengganjal dalam lubuk hatinya. Namun, pemuda dengan riga tanda garis dipipinya itu pandai menyembunyikan kegelisahannya. Selalu mengulaskan cengiran khasnya untuk menyembunyikan perasaan penuh rasa bersalah itu.

Kedua insan itu memang terlihat sangat serasi, walau sering kali terdengar perkelahian antar mereka berdua, yang membuat gadis bersurai pink itu memukul pria bersurai pirang itu dengan keras. Seperti saat ini,

CTAKKK

"Itttaii... kenapa kau selalu memukulku Sakura-chan. Dattebayo!" ucap Naruto memegangi kepalanya akibat pukulan keras yang diberikan Sakura itu.

"Baka! berhentilah mengupil saat berjalan bersamaku, Naruto! Itu menjijikan!" balas Sakura dengan tampang kesalnya.

"Hehe, gomen Sakura-chan." ucap Naruto disertai cengiran khasnya, membuat Sakura mendengus kesal.

"Emm, Sakura-chan lihatlah malam ini bintangnya banyak sekalinya. Bulannya juga sangat indah seperti dirimu." ucap pria rubah itu lagi-lagi dengan cengiran khasnya membuat gadis di sampingnya membulatkan mata. Rona merah perlahan mulai menjalar dipipi Sakura.

Bodoh! Naruto adalah pemuda bodoh yang benar-benar polos. Obsesi membuatnya melukai sesosok yang paling berharga dalam hidupnya.

"Wah, wajahmu memerah Sakura-chan." lanjut Naruto dengan tampang polosnya, membuat gurat wajah Sakura kini berubah menjadi menyeramkan.

CTAKKK

"Baka!!!" pukulan keras lagi-lagi melayang dikepala Naruto. Membuatnya meringis kesekian kalinya.

"Ittaiii, kenapa lagi Sakura-chan. Kenapa aku ini selalu salah di matamu, Dattebayoo. Padahalkan aku ini sangat benar-benar mencintaimu." balas Naruto polos dengan memegangi kepalanya yang masih terasa sakit.

Gombalan yang sering Naruto lontarkan ketika gadis musim semi itu memukulnya. Mungkin sudah menjadi kebiasaan. Konyol memang.

Sakura termenung. Gadis itu perlahan menyadari bahwa Naruto memang sungguh-sungguh mencintainya. Berjanji membawa Sasuke pulang untuknya. Senantiasa menghiburnya disaat ia sedang sedih. Melindunginya disaat ia sedang dalam bahaya. Selama inilah Naruto selalu menjadi bahu sandarannya.

Tanpa disadari pintu hati Sakura terketuk. Apakah ia akan balik mencintai pria dihadapannya ini dan melupakan pria yang telah lama dicintainya, yang kini tengah pergi mengembara yang entah kapan pria itu kembali, dan juga apakah pria itu juga memikirkannya?

Gadis itu mendengus. Menghembuskan nafas panjang. Mungkin ini sudah saatnya untuk melupakan cinta pertamanya itu, dan mencoba menerima pemuda yang selalu terlihat bersemangat itu. Merelakan Sasuke bersama wanita lain. Mungkin.

"Terimakasih banyak, Naruto. Maafkan aku yang selalu menyusahkanmu. Maaf." ucap Sakura lirih, kini rasa bersalah menyelimutinya, mengingat pemuda bersurai pirang di hadapannya itu sudah melakukan banyak hal untuk membuatnya bahagia.

STORY 2 : The Last •Sasuhina• [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang