Yang diperlukan oleh shinobi bukan jumlah justu yang dapat dikuasinya, tetapi yang diperlukan shinobi adalah tekad pantang menyerah.
-Jiraya-
***
Sekiranya sudah hampir 4 jam kelim Shinobi itu berjalan memulai misinya menjauhi desa Konoha, dan mereka tak beristirahat sama sekali. Nee... pasti sungguh lelah kan?
Jika saja cuaca sedang tidak hujan salju, mereka bisa menggunakan Burung buatan Sai agar tak perlu cape-cape berjalan. Akan tetapi, berhubung hujan salju burung sai tidak bisa terbang. Alhasil, mereka mau tidak mau haruslah berjalan menjauhi desa.
"Kita harus menemukan tempat berlindung sebelum sore. Karena kita tidak memiliki banyak waktu." ucap Sasuke dingin dan datar seperti biasanya.
"Maafkan aku Uchiha-san." balas Hinata lirih. Dan kemudian gadis itu bangkit untuk mengikuti pemuda Uchiha itu.
Alis Sasuke menaut. "Hinata, bukankah dulu aku sudah pernah bilang. Panggil aku seperti temanmu yang lain." ucap pemuda itu datar.
Namun sukses membuat Hinata tertegun, amesthys itu sedikit melebar. Perasaan hangat tiba-tiba meresap di dalam hatinya.
"Emm, Gomen nee, Uch ---Eh Sasuke-kun." cicit Hinata.
Sementara Sasuke hanya mengangguk singkat.
"Udara disini sangat dingin, sebaiknya kau mengenakan ini." ucap pemuda itu sambil melemparkan jubah hitamnya kepada gadis di hadapannya itu.
Hinata tertegun. Ia merasa deja vu. Ah, iya. Hinata ingat, Sasuke juga pernah melakukan hal seperti ini padanya ketika mereka kembali ke Konoha setelah menyelesaikan misi mengenai masalah Manusia Peledak.
Mengingatnya sudut bibir Hinata terangkat. Perasaan aneh menggelitiki hatinya. Manis.
"Ehh... Anoo ...." gadis itu bingung bercampur gugup.
"Aku tidak akan terganggu dengan cuaca seperti ini. Sebaiknya kau mengkhawatirkan keadaanmu sendiri." balas pemuda itu ketika menemukan Hinata yang tengah menatapnya dengan tatapan bingung.
"Terimakasih banyak Sasuke-kun." ucap gadis itu tersenyum manis.
Membuat sudut bibir Sasuke sedikit terangkat. Tercipta senyum tipis di wajah tampan itu.
Sementara Shikamaru, Tenten dan Sai menatap pemandangan didepannya dengan tatapan tak percaya. Sebegitu pedulinya kah seorang Uchiha Sasuke dengan Hinata?
"Nee, nampaknya mereka akan terlibat cinta dalam misi ya?" tanya Sai dengan polosnya. Membuat Tenten terkekeh. Sementara Shikamaru hanya mengeluarkan kalimat andalannya.
"Merepotkan." Ucap pemuda bersurai seperti nanas itu.
"Aku rasa kita dapat beristirahat sebentar. Aku tahu kalian kelelahan." Lanjut Shikamaru, sebagai ketua misi kali ini. Sembari menatap Hinata kemudian menatap Sasuke dengan pandangan yang sulit diartikan.
Selanjutnya, Tenten dan Sai mulai mencari tempat istirahat yang strategis untuk mereka, Shikamaru juga melakukan hal yang sama tentunya, begitu pula Sasuke dan Hinata.
Pemuda itu memutuskan untuk beristirahat dipohon di tepi Sungai, ketika mereka mulai meninggalkan desa.
Mata onyx itu menanggkap sosok gadis yang tengah menyiapkan tempat beristirahatnya, namun ternyata Hinata melupakan perbekalan yang penting yang harus dibawanya ketika menjalankan sebuah misi. Gadis itu tak membawa bekalnya, membuat ia mencebikkan bibirnya kesal. Kenapa ia bisa lupa?
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY 2 : The Last •Sasuhina• [✔]
Fanfiction[SASUHINA CANON] Sequel : Sasuhina Shinden! Berlatar belakang dunia Shinobi setelah perang shinobi ke empat. Dan terinspirasi dari cerita movie The Last, yang mengisahkan tentang Uchiha Sasuke yang menjalankan misi bersama Hyuuga Hinata dalam menyel...