BAB 7

5.8K 597 46
                                    

Di dunia ini dimana ada cahaya pasti akan ada bayangan. Dan selama ada konsep pemenang pasti akan ada pecundang. Begitu seterusnya.

-Madara Uchiha-

***

Hyuuga Hanabi.

Sebelum otak gadis bersurai coklat panjang itu berfikir keras mengenai sang mantan nuke-nin. Sekelompok orang menghadang dan menangkapnya dengan sebuah bola cahaya yang membuat pertahannya dapat diruntuhkan dengan mudahnya.

Malam ini ternyata bukanlah malam yang sama seperti malam-malam sebelumnya. Malam itu, sekelompok shinobi berbalut perban seperti yang sebelumnya tampak menyerang orang-orang Hyuuga dan menyerang Uchiha Sasuke terbang di atas langit Desa Konoha menggunakan layang-layang ninja.

Mereka lalu mendarat, melesat turun di kediaman Klan Hyuuga. Buru-buru mereka mencari di berbagai ruangan, hingga akhirnya ketemulah apa yang mereka incar sebelumya. Gadis bersurai cokelat panjang itu, Hyuuga Hanabi.

"Siapa kal-!?" belum sempat bertanya Hanabi, gadis itu sudah langsung dibekap dan dibawa pergi.

Menjauhi mansion Hyuuga dan melompat terbang menuju kearah tebing Desa Konoha.

Aksi sekelompok ninja itu terjadi begitu cepat, beberapa pengawal Mansion Hyuuga behasil mereka lumpuhkan.

Beruntung, Sai pemuda berkulit pucat yang tengah melukis pemandangan malam ini kebetulan berada di dekat tebing diatas patung Hokage itu melihatnya Mantan anggota Anbu Konoha itu tentunya langsung tanggap dengan apa yang terjadi sebenarnya.

"Itu.. Hanabi-chan!?" ucap Sai pada dirinya sendiri. Dan pemuda berkulit pucat itu pun segera menggunakan jutsu-nya untuk menggambar burung raksasa dan mengejar mereka.

''Chouju Giga.''

Sai terus mengejar, mengikuti mereka hingga keluar desa dan menelusuk masuk ke hutan-hutan. Sadar kalau mereka diikuti, komplotan ninja misterius itu menyerang dengan tembakan-tembakan yang menciptakan ledakan api besar. Membuat Sai tertahan karena serangan kelompok ninja berbalut perban itu sehingga kehilangan jejak Hanabi.

***

Sakura ---gadis musim semi hanya berbaring dengan mata emerland-nya yang terus terbuka. Ia tidak bisa memejamkan matanya. Semuanya terasa rumit. Sasuke, Hinata, Naruto. Sakura tak tahu harus bagaimana dengan mereka semua. Sama halnya dengan pemuda pirang yang tengah menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong dan sulit diartikan.

***

Pemuda bersurai gelap dengan pakaian lusuh berwarna kecoklatan itu perlahan melangkahkan kakinya memasuki ruangan Hokage. Nampak di sana seorang pria bersurai perak yang selalu mengenakan masker tengah bersama penasihatnya yang merupaka seorang wanita berambut hitam pendek itu bersama babinya yang berwarna pink itu.

Setelah pemuda berambut gelap itu tiba, Pria dewasa yang mengenakan menyuruh Shizune ---wanita berambut hitam pendek itu untuk keluar dari ruangan Hokage itu. Karena ini adalah percakapan rahasia antara Hokage dengan anak buahnya.

Shizune menangguk mengerti mengiyakan perintah yang Rokudaime Hokage itu berikan. Wanita itu tersenyum lembut ke arah pemuda berambut biru tua itu.

Sasuke ---pemuda bersurai raven itu tersenyum tipis ke arah Shizune.

Lantas, Hatake Kakashi ---pria dewasa yang selalu menggunakan masker itu mengamati mantan muridnya, Kakashi menatap Uchiha Sasuke dari atas sampai bawah.

Kucel dan Kusam. Membuat Kakashi geleng-geleng kepala.

Setelah dua tahun Kakashi tak melihat mantan muridnya ini, Sasuke nampak jauh berbeda. Jubah yang ia kenakan terlihat usang. Rambut raven-nya juga terlihat semakin panjang. Penampilannya juga sangatlah kumuh dan lusuh.

Namun ketampanan pemuda di wajah pemuda itu sama sekali tak berkurang. Kakashi heran apa rahasia yang dimiliki oleh klan Uchiha yang membuat mereka begitu memiliki wajah rupawan. Hah! Jujur Kakashi iri, ya walau dirinya sendiri juga cukup tampan. Pria itu mendengus bukan waktunya memikirkan hal bodoh seperti itu.

"Apa kau tak pernah mandi, Sasuke?" kata Sang Rokudaime-Hokage memulai pembicaraan.

Membuat Sasuke sedikit mengangkat alisnya. Jujur sebenarnya pemuda itu kesal, karena baru datang saja sudah menerima kritikan dari sang mantan gurunya itu, namun hanya ekspresi datarlah yang ditampakan pemuda itu.

"Sebaiknya, kembalilah ke Mansion Uchiha dan bersihkan dirimu. Kemudian beristirahatlah, aku tahu kau lelah. Aku sudah menyuruh beberapa orang untuk merawat Mansion Uchiha itu, jadi kau tak perlu khawatir jika Mansion Uchiha tak terawat." lanjut Kakashi menyadari memang Sasuke masih tetap dingin dan datar.

"Hm." ucapan singkat yang keluar dari bibir pemuda itu.

"Sebenarnya ada yang lebih penting yang ingin aku bicarakan padamu, ini menyangkut klan Otsutsuki." kini pemuda itu bersuara.

Kakashi menyatukan tangannya di depan meja Hokage. Ia sudah tahu mengenai hal itu karena ia baru saja menghadiri rapat bersama lima Kage membicarakan adanya fenomena fenomena aneh akhir-akhir ini.

"Aku tahu tentang itu. Aku akan mengutus beberapa Shinobi untuk membantumu menyelesaikan masalah ini." balas Kakashi.

"Aku tak butuh bantuan. Aku akan menyelesaikan ini sendiri." elak Sasuke halus.

"Tidak. Ini terlalu berbahaya untukmu. Aku sudah membicarakan masalah ini dengan kelima Kage. Ini menyangkut masalah keselamatan bumi. Ancaman besar sedang menunggu kita, Sasuke. Aku harap kau dapat menyelesaikan ini bersama Hinata sebelumnya."

Kakashi menjelaskan membuat Sasuke memperhatikannya ketika pria bermasker itu menyebut nama Hinata, walau sebenarnya tak begitu tertarik dengan apa yang dibicarakan Kakashi.

Memang Hyuuga Hinata selalu berhasil menarik perhatian seorang Uchiha Sasuke.

***Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Bersambung

BAB 7 © 25 Mei 2016

STORY 2 : The Last •Sasuhina• [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang