Part 14

4.2K 116 1
                                    

Angga sedang tidur didalam kamarnya. Terdengar suara pintu kamar nya terbuka dan suara langkah kaki yang sudah sangat Angga kenal.

" Et dah ini bocah. Udah jam segini masih aja ngeces lo. Mimpi jorok ya lo " kata Rifky sambil melempar tasnya kearah Angga . Tas itu berhasil mengenai wajahnya yang masih tertutup bantal.

" Lo pikir gue itu lo, tiap hari mikirnya ambigu mulu " kata Angga kesal.

" Ngapain si pagi-pagi udah ke rumah orang " tambah Angga lagi dengan nada malas, masih berada di tempat tidur.

" Lo ngusir kita ? " Rifky berkacak pinggang. Alvin duduk disalah satu kursi yang berada di kamar Angga sambil sibuk dengan ponselnya, mukanya sangat serius bahkan sekali-kali ia juga sedikit terlihat kecewa, sedangkan Denis mengambil komik yang tertata rapi di rak dan membacanya, Fahrul menghidupkan PS dan memainkannya.

" Emang ada kata-kata gue yang ngusir lo ? Udah sana jauh-jauh, gue masih ngantuk " Angga kembali menarik selimutnya menutupi tubuhnya yang setengah telanjang.

" Bangguunn " Rifky menarik selimut dan membuang selimut itu ke lantai. Seluruh tubuh Angga terpampang nyata, Angga hanya menggunakan boxer.

" AWWW, Angga pornoo ihh. Idih badannya kayak roti sobek, sispek gituu. Sexy banget tau gak sih, bikin adik ngeces ajaa " goda Rifky.

" Kalian ngapain bawa orang rumah sakit jiwa lepas ke rumah gue sih. Bawa pulang sana "

" Bukan gue, gue juga gak kenal. Lo siapa ? Pulang gih " Fahrul berucap dengan mata yang tetap fokus ke TV.

" Gue juga gak kenal. Pulang gih, buat semak aja lo " Denis ikut-ikutan.

" Gue lebih gak kenal. Siapa lo ? Kok bisa disini ? " canda Alvin.

" Kalian tega sama aku. Aku tu gak bisa di giniin sama kalian. Kalian pikir aku cowok apa ? Aku ternoda " kata Rifky dengan gaya Lebay nya.

" Kalian kesini numpang buat rusuh ? "

" Hahaha, abis bosan tau main diluar mulu. Lo juga katanya lagi gak mau keluar kan, makanya kita yang kedalam " jelas Fahrul.

" Tau ah " kata Angga berdiri lalu menuju kamar mandi. Rifky mengikuti Angga dari belakang.

" Ngapain lo ? " bentak Angga.

" Mau ikuuttt " ucap Rifky manja.

" ANJAY LO BABI KURAP. BERANI MASUK GUE POTONG ANU LO, GUE KASI SAMA SI CIMOT " Rifky langsung mundur seribu langkah. Alvin, Denis dan Fahrul tertawa sampai jungkil balik melihat Rifky yang memegang 'anu' nya yang terancam.

Angga masuk ke kamar mandi dan mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Terdengar suara mereka tertawa keras dari luar kamar mandi,Angga hanya tersenyum kecil, mereka selalu bisa membuat suasana hatinya berubah.

Angga keluar dari kamar mandi, Rifky yang melihatnya langsung kembali memegang sesuatu kepunyaannya yang masih terancam. Cimot masuk ke dalam kamar dari sela-sela pintu yang tidak tertutup rapat, ia naik ke atas tempat tidur dan berguling-guling disana. Cimot adalah kucing kesayangan Angga dan keluarganya , hadiah dari Oma nya dari Korea. Rifky yang melihat cimot masuk, langsung berlari kearah Denis dan memeluk Denis dengan kuat.

" Nis, bantuin gue. Itu ada cimot sama majikannya rada gila. Masa anu gue mau dipotong terus dikasi cimot. Nanti gue nikah nya gimana coba ? " Denis tertawa mendengar ocehan Rifky.

Mine !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang