chapter 5

10.2K 273 6
                                    

Hari ini tepat seminggu aku magang di Perusahaan Konveksi milik si Tampan Mr. Ken.

Tapi aku tak pernah bertemu dengannya lagi setelah kejadian Mira, huh mungkin ia sibuk maklum, kan dia bos besar.

Pasti dia mempunyai banyak kekasih, aku yakin itu diakan tampan, kaya, genit pula, aku yakin semua wanita pasti sukarela menjadi kekasihnya.
Andaikan aku kekasinya.

Tapi apa salahnya aku berhayal toh si Tampan juga sudah merebut ciuman pertama ku, ahh indahnya jika itu terjadi dengan cinta.

Cukup! Aku sudah seperti orang gila selalu mengkhayalkan menjadi kekasih si Tampan Mr. Ken.
Ya Tuhan apa semua jomblo yang predikatnya dari lahir itu selalu berkhayal??

Aku mulai menghawatirkan otakku ini, jangan sampai aku jadi gila karena menyukai Mr. Ken.

*   *    *

Karena terlalu asik dengan pikiran konyolku, aku tak sadar pak bos dari tadi memanggilku.

"Hanni! Apa kau mendengarkan saya?"

"Eh, iya... iya pak bos, apa ada yang harus aku lakukan?"

"Sukurlah kau mendengar panggilan saya, sudah berulang kali dan kau hanya tersenyum dan geleng-geelng kepala sendiri, saya kira kau gila Hanni"

Bapak bos ini ternyata mulutnya polos sekali, saking polosnya aku jadi kikuk sendiri dibuatnya. Cabe oh cabe dimana kau berada, ingin sekali aku mengolesi bibir si bos dengan cabe!.

"Maaf pak, hehehe" hanya itu yang aku lakukan. Tak mungkinkan aku menjelaskan apa yang sedang aku khayalakan, alamat kena hina denai. Haha.Ups!!!

"Ha ha tak apa jangan saja kau ulangi lagi, oh ya saya ingin tanya sebenarnya apa yang kau katakan pada pak Geffano, sampai-sampai dia langsung Acc proposal yang kita ajukan, tak biasanya beliau seperti itu. Biasanya beliau akan memanggil kepala bagian terlebih dahulu baru di acc" si bos bertanya padaku. Tentu saja aku tak tau jawaban pertanyaannya.

Oh ya aku belum menceritakan pada kalian perihal proposal yang aku fotokopikan itukan, nah setelah selesai fotokopi aku langsung mengajak Mira ke ruangan kami, kemudian aku cuss ke ruangan si Botak, eh maksudku pak Geffano.

Karena tak ingin cari masalah hari itu aku bersikap sangat baik, menunduk, mengangguk, dan menjawab seperlunya. Walaupun dia terkekeh waktu itu tapi aku tak menanyakan penyebabnya, aku hanya diam saja.

Nah kalau masalah di acc atau tidak kurasa tak ada sangkut pautnya denganku. Baru ingin mengutarakan kata-kata itu eh pas bos udah nomong duluan

"Hanni kamu di panggil pak CEO dan pak Geffano, katanya mereka akan membicarakan masalah proposal itu"

"Walah-walah kok pak bos becanda begitu amat pak? Hehe nggak mungkinlah" jawabku enteng. Aku yakin pak bos hanya bercanda.

"Saya tidak sedang bercanda Hanni!"
O oww ternyata pak bos serius. Whatt seriusss. Astaga!! kalau aku masih gadis abg pasti aku akan berteriak 'Ow Em Ji Hellow' sayangnya aku tidak bisa meneriakkan itu. Ya sayang sekali, sesayang aku sama si Tampan Mr. Ken. Astaga, cukup!!!

"Tapi pak boss, kan saya cuma anak magang disini?" Tanyaku heran

"Ya, maka dari itu saya bertanya sama kamu" lah si pak bos malah nanya sama aku. Mana ku tau kali pak. Untung kata-kata itu cuma ada diotakku.

"Sudah sana temui Mr. Ken dan pak Geffano diruang CEO!"

Whatt diruang CEO??? ruangan calon laki dong kikiki. Astaga Hanni harusnya kau waspada. Coba fikir saja disana ada si Botak dan si Tampan, apa yang kau fikirkan? Pasti akan ada hal buruk yang akan terjadi padaku!.

waiting Mr.Ken Loving meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang