Itu fotonya anggap aja mereka lagi makan es krim ya derss.Mencoba untuk fokus pada film didepan yang lagi tayang, tapi gak bisa. Gimana mau fokus orang yang disebelah aku gak banget padahal udah lucu banget adegannya dan semua orang yang ada disini pada ketawa, tapi Ken malah lirik aku bentar terus kayak mikir, lirik lagi mikir lagi sampe aku hitung udah lebih dari 5 kali. Udah cukup! Aku nggak bisa fokus kalo gini.
"Ken, kamu apaan sih layarnya itu didepan bukan disini tau. Terus dari tadi ya aku tu gak fokus gara-gara kamu. lirik ke aku terus kayak mikir, gitu terus sampe udah lebih lima kali lo"
"Eh" dia kaget. Aku pelototin dia sampe salah tingkah
"Film nya udah selesai ya? Yuk pulang" nahkan dia itu gak perhatiin filmnya. Terus pake acara ngalihin pembicaraan lagi.
"Ken?" Jawabku menuntut jawabannya.
"Aku tadi cuma kepikiran sesuatu aja, ya udah yuk pulang" dia menjelaskan sesingkat mungkin.
Mau gak mau aku ikutin dia keluar dari sini walaupun filmnya belum selesai.
"Ya udah yuk" kami akhirnya keluar. Dia menggandeng tangganku.
Ya tuhan kenapa dia suka sekali menyentuhku, tanganku. Ini buruk. Buruk buat kesehatan jantungku.
* * *
Setelah pemaksaan yang dilakukan Ken terhadapku, disinilah aku sekarang duduk di kafe sambil menikmati es krim satu cup besar. Tadinya aku mau langsung pulang tapi dengan kekeuhnya Ken mengajakku kesini, entah apa maksudnya.
"Ya ampun Hanni, makannya pelan-pelan sampe belepotan gitu" tegur Ken padaku.
Ya aku memang makan es krim ini bisa dibilang brutal. Hahaah biar saja, biar dia tau juga aku kesal.
"Masih kesal ya? Padahal aku mau bayarin es krim kamu." Bujuknya
"Serius?" Mataku berbinar. Wahh sekalian deh ngerjain dia. Itung-itung rezeki.
"He em"
"Masa cuma satu cup ini, kalo kamu mau beliin 3 cup lagi baru aku gak bakal marah lagi" jawabku
"Ya udah 3 cup lagi buat kamu, jangan jangan kesal lagi ya SAYANG"
1
2
3
Gak salah denger aku kan tadi dia manggil aku 'sayang' waiitt 'sayang' demi apapun. Ya tuhan jagalah pipiku agar tak memerah.
"Kamu kenapa kok pipinya merah" goda Ken.
Astaga Ken, aku jadi tambah malu.
"Nggak, beneran kan 3 Cup" aku mencoba mengabaikan panggilan 'sayang' dari nya.
"Iya Sayang" lagi....
"Ken, apaan sih kok panggil sayang-sayang gitu. Geli tau"
"Karena aku sayang kamu"
Glek glek glek
Mataku mengerjap-ngerjap tak percaya.
"Maksud kamu?"
"Maksud aku, aku sayang sama kamu"
Gak gak ini gak mungkin,ketemu aja baru yang 4 kali dengan ini. Gak gak.
Walaupun aku senang bukan main, kalian tau kan aku menyukai Ken, tapi belum tingkat parah jadi aku masih bisa menahannya. Tapi kalo udah gini. Plesss helep miiii ! ! !"Kamu percaya kan sama ' Love At The First Sight' nah itulah yang terjadi sama aku"
Masih gak percaya
KAMU SEDANG MEMBACA
waiting Mr.Ken Loving me
RomanceEntah apa yang membuat seorang Hanni tergila-gila pada Mr.Ken yang terkenal dengan sifat angkuh dan mesumnya. Huh seharusnya Hanni menjauhi lelaki seperti Mr.Ken kalau tak ingin dapat masalah, tapi rasa penasaran dan cinta gilanya itu menjerumuskan...