chapter 11

5.8K 166 0
                                    

Pagi-pagi sekali aku sudah bangun, aku sangat bersemangat hari ini.
orang tuaku akan datang, sudah lama kami tidak bertemu kira-kira 6 bulan yang lalu, itupun hanya bertemu ayah. Hmm aku sangat merindukan mereka.

Beres-beres sudah, mandi sudah, hm...tinggal masak lagi. Aku akan memasak makanan kesukaan mereka, ya mereka, karena hari ini kakak, bunda sama ayah bakalan datang. Sebenarnya kakak hanya mampir sebentar karena dia ada urusan kebetulan di jakarta juga.

Berhubung dikulkas bahan makanan habis, kuputuskan untuk belanja dulu.

Tanpa mengganti pakaian, ya aku hanya menggunakan jumswit lengan  pendek warna soft pink . Mengambil dompet pinkku serta memakai sendal jepit rumahan yang berbulu-bulu ituloh warna pink fanta. Fix hari ini serba pink. Tak apalah pink menggambarkan kebahagian bagiku, dan hari ini aku sangat bahagia.
 

Belanjaanku lumayan banyak dan berat. Huh berat sekalii. Aku membeli banyak bahan makanan berhubung orangtuaku bakalan menginap. Lihat saja buah- buahan, sayur-mayur, telur, susu, minyak goreng, dan banyak lagi kawan-kwannya.

"Butuh bantuan?"

"Astagfirullah " kagetku. Siapa sih ngagetin?

"Hai, kayaknya butuh bantuan ya mbak" ucap ken menggodaku.

"Ken, ngagetin!. Sport jantung bisa-bisa ni kamu kagetin terus.

Ya Ken hobi sekali mengagetkanku, selama seminggu ini baik dikantor atau bertemu dimanapun dia hampir terus mengagetknku. Kan untung aku kagetnya ngucap, nah kalo isi kebun binatang aku sebutin kan berabe. Ck.

Tanpa persetujuanku Ken mengambil alih semua belanjaanku. Ternyata dia perhatian juga. Hehehe. Kan jadi baper, astaga!

'Ya tuhan lindungilah hati hamba' batinku memohon pada Tuhan.

Dalam apartmen

" Han kamu mau masak apa aja?" tanya ken

"Emm, aku mau masak ayam kecap, tumis kangkung, sambal terasi, perkedel tempe, sama....ikan gurame goreng"

"Ohh, aku bantuin ya?"

"Loh, emang kamu bisa masak hm?"

"Bisa dong" jawabnya sombong.

"Tapi entar kamu kerepotan" jawabku sambil memasukkan beberapa bahan makanan kedalm lemari pendingin.

"Nggak kerepotan, kan aku yang nawarin" kekeuhnya.

"Oke, kamu yang nawarin ya, bukan aku, jadi ntar kalo capek jangan nyalahin aku" ucapku sambil menatap manik matanya.

"Hm"  Ken mengangguk.
      

Kami mulai membagi tugas, aku bersihin ayam sementara Ken bersihin ikan guraminya.

Kok aku jadi salah fokus ya, duhh Ken sexy banget sih, hari ini dia pake kaos v neck warna tosca cocok sama kulitnya yang putih. Pake  celana jeans selutut warna hitam. Pake celemek dan sekarang dia lagi fokus bersihin ikan.
' Tuhan kuatkan imanku' batinku.

Boleh kah aku berharap dia serius dengan ucapannya waktu itu. Semoga saja ucapannya waktu itu bukan bohong.

Aku sudah memutuskan untuk menerimanya besok, tapi hari ini tidak salahkan kalau mengujinya. Ya untuk membuktikan kalau dia serius.

Aku bukan gadis sok atau pandir, hanya saja menurutku berkomitmen itu tidak cukup hanya dengan pacaran. Ya, anggap aku orang naif, tapi aku nggak mau pacaran.walaupun aku belum menajdi orang yang taat sekali pada agama tapi aku tau batasan-batasan. Cukup awal pertemuan dia sudah mencuri ciuman pertama dariku dan pelukan pad tubuhku waktu itu.

"Heii..."

"Eh" kagetku membuyarkan lamunanku. Nah kan lagi-lagi dia mengagetkan ku.

"Mikirin apa sih Han, dari tadi ngelamun?"  Kulirik Ken sudah selesai dengan ikannya dan aku bahkan belum membasuh ayamku, astaga!

"E..engak aku ngak mikirin apa-apa "
Kulihat Ken melirik kearahku menyelidik. Aku tau dia tak percaya dengan ucapanku, tapi dia mencoba acuh. Syukurlah dia tidak bertanya lagi.

Uhh akhirnya selesai juga proses masak memasak , semua sudah beres.

"Ken, makan dulu yok" ajakku. Ya kalo mau nunggu ortuku datang bisa 3 jam lagi, orang mereka baru otw.

"Kita nggak tunggu ortu kamu?"

"Gak papa kok, aku juga laper dari pagi belum makan" ucapku antusias.

Saat makan

"Han, kalo aku ketemu sama ortu kamu boleh?" Tanya Ken.

Duhh ini  pertanyaan ken punya maksud didalamnya, jawab apa ya? Kan nggak mungkin juga aku bilang nggak boleh, tapi ... akhh

"Bo...boleh" jawabku. Dia melihat kearahku tepatnya mataku.

"Terus aku harus mengenalkan diri sebagai siapa kamu Han?"

"Eh,  ya..." nah kan ada maksud. Bingung mau jawab apa ni, kalo kalian bakal jawab apa, tolong saran. Ck.
"Han, aku serius suka sama kamu, kamu mau kan jadi pacar aku?" Uhukk

Keselek tumis kangkung :'(

Oke. Rencana pembuktian.

"Kalau aku bilang aku nggak mau pacaran..."

"Oh. Oke nggak papa kok han"

Loh kok dia motong kata-kata aku, dan apa tadi? Dia sama sekali nggak ada usaha sama sekali buat ngeyakinkan aku. Kan aku tadi pengen bilanga aku nggak mau pacaran tapi lebih dari itu. Ck. Kok jadi mewek sih. Aah drama banget sih mata aku, pake acara mau ngeluarin air mata.

Aku menunduk tak mau memperlihatkan mataku yang mulai basah. Astaga, malah sekarang aku jadi sesak nafas. Sepertinya aku harus ngilang bentar dari hadapannya deh. Eh, ngilang? Emang bisa. Ck kan jadi ngelantur.

"Aku kekamar mandi bentar" pamitku segera bangkit.

Uhh kan malu kalo sampe keliatan lagi nangis, kan cewek jelek kalo nangis. Kata kakakku sih, dia bilang aku jelek banget kalo nangis. Dasar kakak durhaka!. Lah kok aku jadi ingat kakakku sih.






waiting Mr.Ken Loving meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang