Chapter 10

7.2K 198 11
                                    

Ken Pov

*   *   *

Seminggu telah berlalu ketika pertemuanku dengan Hanni di Mall, saat itu aku sengaja mengikutinya dari Apartmentnya.

Ya aku tau Apartmentnya, hei jangan lupakan aku yang merupakan CEO perusahaaan tempat Hanni magang.

Ah gadis itu, dia gadis manis dan lucu. Pertama kali bertemu yaitu di lampu merah, Elitkah? Tentu saja tidak. Saat itu aku merasa ada yang sedang memperhatikanku dan Yap dia, gadis itu sedang menatapku intens sekalian saja kugoda dia. Haha dan ekspresi lugunya sangat lucu. Petemuan-pertemuan selanjutnya berjalan begitu saja dan selalu berakhir dia marah padaku, astaga sifat mesumku belum hilang-hilang.

Asal kalian tahu saja  aku ini seorang lelaki yang cukup mesum, eitsss mesumku masih dalam batasan yah. Yang mesum itu caraku bicara menggoda, mengedipkan mata, dan memberikan seringaian pada gadis-gadis. Ya cuma itu dan setelah bertemu gadis itu tingkat kemesumanku naik satu tingkat, bagaimana tidak aku seorang Arkendra berani mencium gadis yang bahkan baru kulihat batang hidungya sekali. Waah predikat baru, hal yang belum pernah aku lakukan.

Hingga saat itu, Ghaffi sahabatku memberikan informasi mengenai seseorang yang selama ini aku cari, informasi yang sangat lengkap. Hal yang selama ini kupendam mencuat keluar. Sakit , kecewa , sedih, marah.

Setelah menyelidiki tentang orang itu aku sudah mendapatkan cara untuk membalaskan dendam kusumat ku. Hahaha tunggu tanggal main saja.
Niatku semakin menjadi ketika aku tau ternyata orang itu sangat menyayangi targetku. Akan lebih mudah menjalankannya. Aku tersenyum sinis memikirkannya.

Aku sudah menyelidiki hubungan mereka, cukup mengesankan tapi setelah ini orang itu akan merasakan apa yang aku rasakan selama ini. Sakit!

Awalnya aku sedikit ragu, gadis itu, gadis lucu itu kenapa harus terlibat dalam misi ini, bahkan dia yang akan menjadi senjataku. Tidak! Aku tak bisa ragu, kemarahanku sudah mencapai puncak tak akan mundur lagi.
*    *    *

Hari inj hari minggu aku akan mengikuti gadis lucu itu. Aku bahkan menungguinya di basement Apartmentnya.
Niat sekali aku.

Ahh itu dia sudah keluar menuju scoopy nya, eh tapi kenapa dengan kepalanya kok kayak kaku gitu. Hem mungkin dia sedang latihan jadi robot pikirku.

Aku mengikutinya sudah seperti paprazi saja. Dia pergi ke mall sendiri, kupikir dia gadis menyedihkan. Apa dia tak punya kekasih zaman sekarang pergi ke mall di hari minggu seorang diri, hh apa dia tidak normal karena kuyakin banyak yang menginginkannya menjadi kekasihnya dia gadis yang menarik, manis.

Ahh sudahlah kenapa aku tidak sadar diri saja, disini aku malah yang seperti tak wajar mengikuti seorang gadis ke mall. Aku juga tak punya kekasih diusiaku yang sudah mengijak 28 ini, masih wajar dia, diakan baru 20 tahun. Hemm entahlah aku jadi bengong sendiri.

Hah gadis itu menuju kasir bioskop, seoertinya dia akan nonton. Eh bukan sepertinya lagi deh, emang dia bakal nonton. Kukira dia akan memilih film romantis secara diakan seorang gadis, tapi tidak dia malah memilih film komedi, mungkin dia sama sepertiku pasti risih jika nonton film romantis jika sendiri, alamat gigit jari.

Aku juga membeli satu tiket yang sama dengannya, lalu aku ikuti dia. Sepertinya dia menyadari ada yang mengikutinya. Tapi dia tak menoleh kearahku. Dia jalan terus masih kuikuti tapi tiba-tiba dia berhenti

"jangan-jangan itu.... PAPARAZI kan aku cantik, sexi pasti deh itu beneran paparazi" gumamnya pada diri sendiri.

Aku jadi melongo sendiri mendwngar ucapannya. Astaga gadis ini benar-benar! Ck
aku tak bisa menahan suara kekehanku. Kutepuk bahunya bermaksud membalikkan badannya tapi lagi dia berucap

waiting Mr.Ken Loving meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang