Author Pov
Sore itu, Hanni benar-benar mampir kerumah itu menemui seseorang, dia menceritakan semua yang terjadi padanya. Semua tanpa terkecuali karena dia sudah menganggap wanita itu seperti ibunya sendiri selama di Jakarta.
Dia beruntung sekali memiliki ibu angkat yang sangat menyayangi nya, buktinya dia mendapatkan saran yang sangat logis.
"Jangan terlalu berburuk sangka nak, mungkin itu memang caranya mendekatimu. Tetapi kau juga harus hati-hati jangan terlalu mudah mempercayai sesuatu, kita tidak tau apa ada rahasia atau suatu yang tidak kita ketahui. Kalau menurut ibu jangan terlalu kasar padanya tapi kau juga harus menjaga jarak sampai kau yakin akan mencintainya"
itulah saran dari ibu angkatnya."Terima kasih buk, ibuk emang yang terbaik deh buat tempat curhat" kata Hanni sambil memeluk ibu angkatnya itu.
Tampak sekali mereka saling menyayangi bahkan ibu angkatnya itu tidak akan sanggup melihat putrinya tersakiti sudah cukup dirinya yang menderita. Tanpa sadar air mata ibunya menetes.
"Ibuk kenapa kok nangis?" Mengusap air mata ibunya dengan ibu jarinya.
"E... enggak kok ibu cuma kangen aja sama dia. Ibu sayang banget sama kamu, kamu jangan sedih ya"
"Iya ibu aku nggak bakal sedih kok" memberikan senyuman termanisnya.
"Gitu dong kan anak ibuk cantik kalo senyum" goda ibunya.
"Aah ibuk bisa aja, hehe ibu juga cantik kok" puji Hanni tulus.
"Eh gimana kabar orang tua kamu di Bengkulu sehat kan?"
Seketika tatapan Hanni menjadi sendu, tampak sekali dia tengah merindukan orangtuanya.
"Baik kok buk, alhamdulillah semuanya sehat. Aku kangen sama mereka walaupun hampir setiap hari bicara lewat telepon tapi aku masih kangen" Hanni sudah kembali menjadi anak manja dan cengeng, dia tidak bisa berbohong akan kerinduannya.
"Sayang kan disini ada ibu, lagian kamu bilang 2 minggu lagi orang tua kamu bakal datang ke Jakarta"
Astaga bahkan Hanni lupa akan hal itu
"O iya ya bu, kan bentar lagi mereka kesini. Yee aku nggak sedih lagi"" Haha kamu lucu banget sih nak, tadi sedih sekarang ceria lagi, anak siapa sih?" Goda ibunya
"Kan anak ibuk Jelita Pak Yapan sama anak ibuk juga, gimana sih kok ibu lupa" sunggut Hanni pura-pura merajuk
"Iya iya anak ibuk hahah"
Mereka kembali berpelukan dan Ibu Amira kembali meneteskan airmata nya. Hanni bukan tidak tau tapi dia mencoba untuk diam, dia takut untuk bertanya lagi. Ibunya itu akan lebih sedih jika membahas hal itu.
"Ya aku pulang dulu ya bu udah malam juga" Hanni berpamitan
"Loh kok pulang, nggak nginep aja sayang?"
"Pulang aja buk, takutnya Mira malah khawatir aku belum pulang. Besok-besok aku kesini lagi kok, dah ibuk Assalamualaikum" Tak lupa Hanni mencium tangan dan pipi ibunya itu
"Waalaikum salam, hati-hati ya sayang"
"Iya ibuk"
Hanni sudah menghidupkan Scoopynya ketika dijalan masih dekat dengan rumah ibuknya dia melihat mobil dan seseorang yang mungkin dia kenali, tapi setelah itu dia tak dapat melihatnya lagi karena terhalang mobil di belakngnya. Sebenarnya Hanni penasaran tapi dia mengenyahkan perasaan itu
" mungkin hanya perasaanku saja" gumamnya pada diri sendiri.
* * *
Disisi lain Ken sudah menemukan orang yang selama ini dia cari. Dia sangat murka kepada orang itu tapi dia menahan emosinya, baginya menghancurkan secara perlahan lebih baik. Dia tersenyum keji membanyangkan kehancuran orang itu.
Dia juga sudah menemukan orang yang tepat untuk melaksanakan misinya itu.
Katakanlah dia jahat tapi mau bagaimana lagi, sebenarnya dia ragu di awal tapi tidak, dia sudah memutuskan akan melakukan ini. Saatnya tiba nanti dia akan minta maaf pada orang itu dan akan dia berikan kompensasi uang yang banyak . Setelah itu dia akan melepaskannya dan orang itu akan bahagia dengan uang itu dan tentu saja aku akan bahagia tujuanku tercapai. Aku menyeringai memikirkannya, semoga saja berjalan sesuai rencana.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
waiting Mr.Ken Loving me
RomanceEntah apa yang membuat seorang Hanni tergila-gila pada Mr.Ken yang terkenal dengan sifat angkuh dan mesumnya. Huh seharusnya Hanni menjauhi lelaki seperti Mr.Ken kalau tak ingin dapat masalah, tapi rasa penasaran dan cinta gilanya itu menjerumuskan...