File 02 - Penyelidikan dalam Gedung Opera

528 66 119
                                    

Tak butuh waktu lama, polisi yang dihubungi Hyeri datang. Berbeda dengan ambulan yang belum juga muncul.

Dalam gedung tersebut, tampak Cha Hakyeon, atau biasa dipanggil Detektif Cha atau Ketua Tim Cha, bersama dengan seluruh anggota timnya. Sedangkan polisi lain tengah menutup akses keluar dari gedung opera.

"Korban bernama Park Jimin. Usianya 22 tahun. Diperkirakan ia meninggal karena jeratan tali di lehernya sehingga terjadi kegagalan bernafas." Wonshik membaca data diri korban yang ada dalam buku catatannya.

Detektif Cha menghela nafasnya, lalu menatap Ahreum serta Jaehwan yang sudah ada di bangunan ini sejak mayat ditemukan.

"Lalu, apa yang kalian lakukan di sini?" tanyanya dengan nada menginterogasi.

"Aku menonton opera dengan temanku." Ahreum menunjukkan tiketnya, begitu pula dengan Jaehwan. Hakyeon pun mengambil tiket keduanya dan mengeceknya dengan seksama.

"Lee Jaehwan, kau duduk di bangku belakang. Apa kau lihat seseorang yang mencurigakan keluar dari gedung ini sejak mayat ditemukan?" Hakyeon kini menginterogasi pemuda berhidung mancung itu.

"Tidak, ketua tim. Tapi kami --maksudku, aku dan Detektif Lee Ahreum-- menemukan seseorang yang berusaha keluar dari gedung," jawabnya.

Hakyeon menyipitkan matanya, seolah-olah bertanya, "siapa?" dan dibalas oleh Ahreum yang menunjuk ke arah laki-laki misterius tadi. Sedangkan yang ditunjuk tampak tak acuh dan menikmati penyelidikan polisi dari tempat duduknya.

Setelah memberikan beberapa instruksi, Hakyeon meninggalkan anggota timnya dan menghampiri laki-laki yang ditunjuk oleh Ahreum.

"Tuan, apa yang sedang kau lakukan di sini? Maksudku, mengapa tadi kau berusaha keluar saat mayat muncul di panggung?" tanya Hakyeon langsung pada intinya.

"Taekwoon. Namaku Jung Taekwoon. Jangan memanggilku 'tuan'." Laki-laki itu mengacuhkan pertanyaan Hakyeon dan memilih untuk memejamkan matanya. Untung saja Hakyeon sedang tidak mood untuk menunjukkan kemampun bela dirinya, atau ia bisa ditahan karena menyerang warga sipil.

"Jung Taekwoon-sshi, kau belum menjawab pertanyaanku."

Taekwoon membuka matanya dan menatap tajam sang ketua tim. "Aku tidak ada hubungannya dengan kasus ini, makanya aku berniat pergi. Lagipula, aku harus menghafalkan libreto-ku," balasnya dengan nada malas.

"Apakah kau juga aktor opera, Taekwoon-sshi?"

Taekwoon hanya mengangguk pelan dan kembali memejamkan matanya. Sedangkan Hakyeon menghela nafas kesal.

"Meskipun begitu, kau tidak boleh meninggalkan TKP atau kau bisa dicurigai sebagai tersangka," lanjut Hakyeon. Taekwoon pun melayangkan tatapan tajamnya, namun hal itu tak mampu membuat polisi di hadapannya gentar menghadapinya.

"Memangnya ada peraturan seperti itu?" tanyanya sinis. Tanpa menunggu jawaban keluar dari mulut Hakyeon, ia pun beranjak dari duduknya dan menerobos polisi yang menjaga pintu keluar.

Hakyeon menggeleng seraya memijit pelan pangkal hidungnya, "kenapa ada orang menyebalkan seperti dia, sih?"

*

Di belakang panggung, Ahreum dan Wonshik tengah menginterogasi Seokjin yang gelagatnya mencurigakan sebelum opera dimulai tadi. Sedangkan Jaehwan dan Kihyun berusaha mencari sesuatu yang bisa mengantarkan mereka kepada identitas sang pembunuh.

"Seokjin-oppa, dia Kim Wonshik, partner-ku di kepolisian." Ahreum mengenalkan Seokjin kepada Wonshik, dan begitu pula sebaliknya. Membuat Wonshik bertanya-tanya mengapa Ahreum bisa mengenal laki-laki ini.

Phantom of The Opera [VIXX - FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang